Kupas Tuntas Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka dari Berbagai Tingkatan

Bapak/Ibu guru pernah mendengar istilah Capaian Pembelajaran (CP)? Capaian Pembelajaran adalah sebuah istilah dalam Kurikulum Merdeka yang menjelaskan tentang kompetensi minimum yang harus dicapai siswa pada setiap mata pelajaran yang diterima di setiap fase perkembangan.

Pada Kurikulum 2013, Capaian Pembelajaran ini dikenal dengan nama Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Setiap jenjang pendidikan memiliki standar yang berbeda-beda. 

Yuk, kita kupas satu per satu mengenai Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka, mulai dari pengertian, tujuan capaian pembelajaran, fase capaian pembelajaran, elemen-elemennya, hingga cara meningkatkan capaian pembelajaran siswa lewat bacaan berikut ini. 

Apa Itu Capaian Pembelajaran? 

Dalam Kurikulum Merdeka, ada istilah yang disebut Capaian Pembelajaran (CP). Capaian Pembelajaran adalah kompetensi minimum yang harus dicapai siswa pada setiap mata pelajaran yang diterima di setiap fase perkembangan. 

Di dalam Capaian Pembelajaran terdapat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. 

Ada enam fase Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, yaitu fase A hingga fase F, yang meliputi seluruh mata pelajaran di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C). 

Pembagian fase dalam Capaian Pembelajaran ini ditentukan oleh pemerintah. Meskipun demikian, sekolah memiliki keleluasan dalam menentukan strategi, cara, atau alur untuk mencapainya. 

Tujuan Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Setiap jenjang pendidikan memiliki tujuan Capaian Pembelajaran yang berbeda-beda. Seperti apa tujuannya? Berikut ulasannya. 

Tujuan Capaian Pembelajaran PAUD

Pada jenjang pendidikan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), Capaian Pembelajaran bertujuan untuk memberikan arah yang sesuai dengan usia perkembangan pada semua aspek perkembangan anak sehingga kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD dapat dipahami dengan jelas agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

Capaian Pembelajaran di jenjang pendidikan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) juga bertujuan untuk menarasikan kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

Tujuan Capaian Pembelajaran SD-SMA

Pada jenjang pendidikan SD-SMA, Capaian Pembelajaran bertujuan untuk menunjukkan kemajuan belajar siswa dari satu tingkat ke tingkat berikutnya. Capaian Pembelajaran pada jenjang pendidikan ini juga harus disertai dengan kriteria penilaian yang tepat sehingga dapat digunakan sebagai bukti tercapainya hasil pembelajaran yang diharapkan. 

Fase-fase Capaian Pembelajaran

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka dibagi ke dalam enam fase. Adapun tujuan penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini adalah untuk memberikan waktu kepada siswa agar dapat belajar sesuai dengan tingkat pencapaian, kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. 

Hal ini dikarenakan, Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka disusun dengan memperhatikan setiap fase perkembangan anak. 

Selain bermanfaat untuk siswa, penyusunan Capaian Pembelajaran per fase juga memberikan guru dan sekolah keleluasaan dalam menyesuaikan pembelajaran berdasarkan kondisi dan karakteristik siswa.

Berikut adalah pembagian fase Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka berdasarkan satuan pendidikannya. 

Fase dalam Satuan Pendidikan Umum

  • Fase Fondasi: PAUD
  • Fase A: kelas 1–2 SD
  • Fase B: kelas 3–4 SD
  • Fase C: kelas 5–6 SD
  • Fase D: kelas 7–9 SMP
  • Fase E: kelas 10 SMA/SMK
  • Fase F: kelas 11–12 SMA/SMK

Fase dalam Satuan Pendidikan Khusus

  • Fase Fondasi: PAUDLB
  • Fase A: usia mental ≤ 7 tahun (kelas 1–2 SDLB)
  • Fase B: usia mental ± 8 tahun (kelas 3–4 SDLB)
  • Fase C: usia mental ± 8 tahun (kelas 5–6 SDLB)
  • Fase D: usia mental ± 9 tahun (kelas 7–9 SMPLB)
  • Fase E: usia mental ± 10 tahun (kelas 10 SMALB)
  • Fase F: usia mental ± 10 tahun (kelas 11–12 SMALB)

Elemen Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dibagi berdasarkan fase perkembangan anak di setiap jenjang pendidikan. 

Berikut adalah elemen Capaian Pembelajaran pada fase Fondasi atau PAUD. 

Nilai Agama dan Budi Pekerti

Dari segi nilai agama, anak sudah bisa dikatakan berhasil mencapai pembelajaran jika sudah memenuhi elemen penilaian, seperti:

  • Dapat mempercayai Tuhan Yang Maha Esa
  • Mulai mengenal dan mempraktekkan ajaran pokok dari agama dan kepercayaannya. 

Sementara dari segi budi pekerti, anak sudah bisa dikatakan berhasil mencapai pembelajaran jika sudah: 

  • Dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan, dan keselamatan dirinya sendiri. 
  • Dapat menghargai sesama manusia dengan berbagai perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia.
  • Dapat menghargai alam dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan yang merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Jati Diri

Adapun Capaian Pembelajaran PAUD pada elemen jati diri ini adalah:

  • Sudah bisa mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun hubungan sosial secara sehat
  • Mengenali dan memiliki perilaku positif terhadap diri sendiri dan lingkungan.
  • Memiliki rasa bangga sebagai anak Indonesia yang berlandaskan Pancasila. 
  • Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan norma yang berlaku.
  • Mampu menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk pengembangan diri. 

Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni

Sementara Capaian Pembelajaran PAUD dalam elemen dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni adalah sebagai berikut:

  • Mampu mengenali dan memahami berbagai informasi
  • Dapat mengomunikasikan perasaan dan pikiran secara lisan, tulisan, maupun menggunakan berbagai media lain.
  • Dapat membangun percakapan.
  • Menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan pramenulis. 
  • Dapat mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menunjukkan adanya kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
  • Menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan eksperimen dengan menggunakan lingkungan sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk mendapatkan gagasan mengenai fenomena alam dan sosial.
  • Menunjukkan awal menggunakan dan merekayasa teknologi, serta untuk mencari informasi, gagasan, dan keterampilan secara aman dan bertanggung jawab. 
  • Mampu mengeksplorasi berbagai proses seni, mengekspresikannya serta mengapresiasi karya seni.

Untuk elemen Capaian Pembelajaran di jenjang pendidikan SD-SMA dibagi berdasarkan mata pelajaran. Jadi, setiap mata pelajaran memiliki elemen tersendiri yang menjadi penilaian dalam Capaian Pembelajaran. 

Sebagai contoh, dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, elemen Capaian Pembelajaran di fase A atau kelas I dan kelas II SD adalah menyimak, membaca dan memirsa, berbicara dan mempresentasikan, menulis. 

Cara Mengukur Capaian Pembelajaran

Untuk mengukur Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, guru dapat menggunakan dua jenis asesmen, yaitu asesmen formatif dan sumatif

Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan pada awal, pertengahan, akhir, maupun sepanjang pembelajaran. Asesmen ini bertujuan untuk memberikan guru informasi atau umpan balik secara cepat mengenai pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran. 

Sementara itu, asesmen sumatif adalah penilaian yang dilakukan di akhir proses pembelajaran, seperti di akhir semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berhasil atau tidaknya siswa dalam suatu Capaian Pembelajaran.

Jika Bapak/Ibu guru ingin mendapatkan informasi secara cepat mengenai pemahaman siswa, mungkin asesmen formatif adalah pilihan yang tepat. Dengan begitu, Bapak/Ibu guru bisa segera melakukan perbaikan proses belajar apabila memperoleh hasil asesmen yang kurang baik.

Asesmen formatif ini bisa dilakukan dengan menggunakan tes tertulis, tes lisan, penilaian diri dan penilaian antarteman (self- dan peer-assessment), penugasan proyek, dan sebagainya.

Cara Meningkatkan Capaian Pembelajaran Siswa 

Sebelum membahas cara meningkatkan Capaian Pembelajaran siswa, perlu diketahui bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi Capaian Pembelajaran, yakni faktor internal dan eksternal. 

Faktor internal yang mempengaruhi Capaian Pembelajaran terdiri dari minat, motivasi, perhatian belajar dan kesiapan belajar siswa. Sementara faktor eksternal yang dapat mempengaruhi Capaian Pembelajaran siswa adalah metode guru mengajar, ruang kelas (fasilitas), dan teman bergaul.

Sebagai tenaga pendidik, ada beberapa cara yang bisa Bapak/Ibu lakukan untuk membantu siswa dalam meningkatkan Capaian Pembelajaran. Berikut caranya.

1. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat

Saat ini, ada berbagai metode pembelajaran yang bisa guru gunakan. Mulai dari metode ceramah, diskusi, studi kasus, hingga eksperimen. 

Dari berbagai metode pembelajaran yang tersedia tersebut, Bapak/Ibu guru bisa memilih salah satu atau mengombinasikan beberapa metode pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan. 

Misalnya, untuk menjelaskan materi pelajaran, Bapak/Ibu guru menggunakan metode ceramah. Setelah menjelaskan materi, Bapak/Ibu guru mengubah metode lain, misalnya metode tanya jawab atau diskusi. 

Menggunakan metode pembelajaran yang sama akan membuat siswa merasa bosan dan jenuh sehingga mengganggu konsentrasinya dalam belajar. Alhasil, Capaian Pembelajaran pun menjadi tidak tercapai. 

2. Ciptakan kompetisi dalam belajar

Persaingan di dalam kelas tidak selalu buruk, apalagi kalau dilakukan dengan benar dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena mereka akan terus belajar untuk membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Bapak/Ibu guru mencoba menciptakan kompetisi yang sehat saat belajar di dalam kelas. 

Misalnya, dengan mengadakan lomba cerdas cermat di dalam kelas. Bagi kelompok yang menang, akan mendapat hadiah atau tambahan nilai. Sementara bagi kelompok yang kalah, tidak akan mendapat hadiah atau hanya mendapat tambahan nilai saja. 

3.  Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran

Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar-mengajar juga dapat meningkatkan motivasi mereka. Hal ini akan membuat mereka merasa bertanggung jawab dalam pembelajaran dan berusaha untuk memberikan yang terbaik sehingga Capaian Pembelajaran lebih mudah dicapai. 

Untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, Bapak/Ibu guru bisa memulainya dengan memberikan pertanyaan pemantik yang membutuhkan keterampilan berpikir kritis atau high order thinking skill.

4. Memberikan pujian atas prestasi dan keberhasilan siswa

Memberikan pujian atas prestasi dan keberhasilan siswa juga dapat meningkatkan Capaian Pembelajaran mereka. Sebab, ketika Bapak/Ibu guru memberikan pujian, siswa akan merasa dihargai dan motivasi mereka untuk berusaha memberikan yang terbaik dalam belajar juga akan meningkat. 

Oleh karena itu, cobalah untuk memberikan pujian kepada siswa atas prestasi dan keberhasilan yang telah dicapainya. Misalnya, saat mereka berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. 

Contoh Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Berikut adalah contoh Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan fase perkembangan siswa. 

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase A (Kelas I dan II SD)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase B (Kelas III dan IV SD)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase C (Kelas V dan VI SD)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D (Kelas VII, VIII dan IX SMP)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase E (Kelas X SMA)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Contoh Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase F (Kelas XI dan XII SMA)

Image source: Capaian Pembelajaran Kemendikbud

Bapak/Ibu guru, itulah pembahasan Quipper Blog mengenai Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Bapak/Ibu guru.

Lainya Untuk Anda

Quipper Bersinergi dengan Kemendikbudristek Dukung Merdeka Belajar

Strategi Diferensiasi dalam Persiapan SNPMB: Memahami Kebutuhan Siswa secara Individu

Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa untuk Hadapi SNBP dan SNBT