Home » UNTUK GURU » 8 Cara Belajar Efektif yang dapat Guru Terapkan di Kelas

8 Cara Belajar Efektif yang dapat Guru Terapkan di Kelas

Bapak dan Ibu Guru, cara belajar efektif sesungguhnya berkaitan dengan aspek-aspek pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menentukan suatu pengalaman belajar yang mengarah pada pencapaian hasil (belajar) yang diharapkan. Agar hal tersebut dapat terwujud, tentunya setiap peserta didik harus dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran.

Namun, bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang efektif di kelas dan langkah-langkah penerapannya? Bapak dan Ibu Guru dapat menemukan jawabannya pada artikel berikut ini.

Seperti apa kegiatan belajar yang efektif?

M. Sobry Sutikno (2007:57) menjelaskan, bahwa pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan juga mencapai tujuan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Sementara itu, Wiji Suwarno (2006:161) menuturkan, bahwa proses pembelajaran yang efektif adalah kegiatan mengajar yang mampu melahirkan proses belajar yang berkualitas, yaitu proses belajar yang melibatkan partisipasi dan penghayatan peserta didik secara intensif.

Kyriacou (2009) pun sependapat, dengan menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan belajar peserta didik, sebagaimana yang telah diharapkan oleh guru. Sedikitnya, ada dua unsur pokok yang menjadi indikator pembelajaran efektif, yaitu:

  1. Terdapat suatu gagasan jelas tentang tujuan belajar yang diharapkan oleh guru, dan
  2. Pengalaman belajar yang direncanakan dan disampaikan tercapai.

Dengan begitu, maka kegiatan belajar yang efektif merupakan proses belajar berkualitas yang melibatkan partisipasi dan penghayatan peserta didik secara intensif, dan berhasil mencapai tujuan belajar peserta didik, sebagaimana yang telah diharapkan oleh guru.

Peran guru dalam proses pembelajaran di kelas

Adapun peran-peran yang harus dilakukan seorang guru agar tercipta proses pembelajaran yang efektif di kelas, antara lain:

  1. Guru sebagai sumber belajar
    Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran, maka sebaiknya guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak daripada peserta didik. Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata. Dengan begitu, guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran yang akan diajarkan.
  1. Guru sebagai fasilitator
    Sebagai fasilitator, guru memiliki peran dalam memberikan pelayanan yang dapat memudahkan peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga dituntut mempunyai kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang baik dengan peserta didik, agar mereka cepat menangkap pesan yang disampaikan, serta meningkatkan motivasi belajar.
  1. Guru sebagai pengelola
    Sebagai learning manager, guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif, yang memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan nyaman melalui pengelolaan kelas yang baik. Sebagai pengelola, guru memiliki empat fungsi umum, yaitu merencanakan tujuan belajar, mengorganisasikan berbagai sumber belajar, memimpin (memotivasi), dan pengawasan.
  1. Guru sebagai demonstrator
    Ada dua konteks guru sebagai demonstrator yaitu, guru harus menunjukkan sikap-sikap yang terpuji karena guru menjadi acuan bagi para anak didiknya, dan guru harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar materi pelajaran bisa lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Oleh sebab itu, peran guru sebagai demonstrator sangat erat kaitannya dengan pengaturan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
  1. Guru sebagai pembimbing
    Peran guru juga sangat penting dalam membimbing peserta didik. Tujuannya agar mereka dapat menemukan potensi diri masing-masing sebagai bekal hidup, dan dapat melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka.
  1. Guru sebagai motivator
    Proses pembelajaran akan efektif di kelas, apabila peserta didik memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, peran guru sebagai motivator juga sangatlah penting. Motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang mampu membuat peserta didik mengerahkan segala kemampuannya untuk belajar.
  1. Guru sebagai evaluator
    Terakhir, yaitu guru sebagai evaluator. Guru melakukan pengumpulan data dan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

Selanjutnya, dalam proses pembelajaran di kelas, peran-peran guru tersebut dapat dilaksanakan apabila guru tersebut merupakan guru yang efektif. Good and Brophy dalam MacGregor (2007) menjelaskan ada 6 karakteristik guru efektif.

Ciri-Ciri Guru Efektif

Adapun ciri-ciri guru yang efektif menurut Good and Borphy, yaitu sebagai berikut.

  1. Guru dapat menggunakan waktu pembelajaran secara maksimal,
  2. Guru mampu menyajikan bahan atau materi pembelajaran dengan cara tertentu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan peserta didik,
  3. Guru dapat memantau program dan kemajuan pembelajarannya,
  4. Guru dapat merancang kesempatan belajar bagi para peserta didik untuk menerapkan pengalaman belajarnya sendiri,
  5. Guru bersedia mengulang kembali jika diperlukan, dan
  6. Guru menentukan harapan pencapaian belajar yang tinggi secara realistik.

Cara belajar efektif di kelas

Adapun cara guru dalam mengajar di kelas menjadi penentu, apakah pembelajaran berlangsung dengan efektif dan menyenangkan, serta berhasil mencapai tujuan belajar. Berikut beberapa cara belajar efektif yang dapat Bapak dan Ibu Guru lakukan, supaya mampu menerangkan materi secara optimal dan membuat peserta didik benar-benar belajar.

  1. Grab Student’s Attention
    Cara belajar pertama yang dapat Bapak dan Ibu Guru lakukan saat mengajar di kelas adalah membuat peserta didik tertarik pada pelajaran yang akan dibahas. Rancang aktivitas atau kegiatan yang membuat peserta didik perhatian kepada Bapak dan Ibu Guru.
    Dengan menarik perhatian peserta didik, maka Bapak dan Ibu Guru tengah menanamkan rasa ketertarikan peserta didik untuk menyukai materi pelajaran yang akan disampaikan. Dengan begitu, mereka akan antusias mengikuti pembelajaran.
    Tak sedikit pula yang mengatakan, bahwa opening atau awal pembelajaran sangat menentukan bagaimana kegiatan belajar selanjutnya berlangsung. Jika peserta didik sudah antusias dan semangat, tentunya mereka akan dapat mengikuti pelajaran dengan lebih baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian peserta didik, antara lain menggunakan media pembelajaran yang menarik, menerapkan energizer atau motivasi sebelum belajar, dan lain sebagainya.
  1. Selalu Mengulas Kembali Pelajaran yang telah dipelajari
    Mengulas pelajaran yang telah Bapak dan Ibu Guru ajarkan, dapat dilakukan dengan melakukan pengulangan setelah atau sebelum memulai pembelajaran berikutnya. Hal ini diperlukan untuk memastikan, apakah para peserta didik telah menguasai kompetensi dan materi yang telah diajarkan.
    Namun, karena peserta didik memiliki daya tangkap yang berbeda-beda, sehingga tidak semuanya dapat langsung paham akan materi pelajaran yang dipaparkan guru dengan sekali penjelasan. Oleh karena itu, pengulangan atau review materi penting dilakukan, supaya dapat mengakomodasi tidak meratanya pemahaman peserta didik.
  1. Sisipkan Komedi
    Teknik mengajar terbaik adalah membuat para peserta didik merasa nyaman dan menikmati dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari itu, Bapak dan Ibu Guru haruslah dapat membuat suasana segar dan menyenangkan, serta tidak terlalu kaku di dalam kelas. Bapak dan Ibu Guru dapat menyiasatinya dengan sesekali melemparkan komedi-komedi ringan yang membuat peserta didik rileks dan merasa terhibur.
  1. Beritahu Peserta didik Tujuan Pembelajaran
    Tips belajar optimal di kelas selanjutnya adalah memberitahukan kepada peserta didik tujuan pembelajaran yang akan mereka lakukan hari itu. Hal ini berfungsi untuk memberikan gambaran secara umum tentang manfaat dan tujuan mempelajari materi yang akan dipelajari. Dengan begitu, peserta didik jadi mendapat arahan ke mana pembelajaran dimaksudkan, dan mereka juga akan lebih semangat dalam belajar.
  1. Lakukan kegiatan yang tidak monoton
    Bapak dan Ibu Guru harus bisa merancang pembelajaran yang tidak monoton. Buatlah peserta didik bertanya-tanya kejutan apalagi yang akan Bapak dan Ibu Guru berikan di kelas. Penguasaan berbagai strategi mengajar dan juga teori-teori pembelajaran, dapat membantu Bapak dan Ibu Guru merancang kegiatan belajar yang efektif, bermakna, sekaligus menyenangkan.
  1. To the Point
    Cara guru mengajar peserta didik haruslah praktis. Bapak dan Ibu Guru harus mampu menjelaskan secara sederhana materi yang disampaikan supaya mudah dimengerti oleh peserta didik, sehingga mereka dapat memahami dan mengolah materi pelajaran, tugas, dan PR dengan mudah.
    Selain itu, Bapak dan Ibu Guru juga dapat menggunakan bahasa sesuai dengan level pendidikan peserta didik. Jika mengajar peserta didik sekolah dasar, jangan gunakan bahasa yang terlalu tinggi seperti mengajar peserta didik jenjang SMA atau mahasiswa.
  1. Perhatikan Kemampuan Peserta didik
    Kemampuan peserta didik merupakan cerminan keberhasilan dari pembelajaraan. Peserta didik dengan kemampuan yang bagus perlu diberikan pengawasan tersendiri, sehingga tidak turun semangat belajarnya. Namun, begitu pula pada peserta didik dengan kemampuan yang kurang optimal. Mereka pun memerlukan dukungan dan pendampingan lebih dari Bapak dan Ibu Guru.
  1. Berikan Penilaian dengan Adil dan Akurat
    Ada berbagai macam metode penilaian yang dapat Bapak dan Ibu Guru gunakan. Akan tetapi, usahakanlah penilaian dilakukan secara obyektif, sehingga hasilnya adil dan akurat dengan benar-benar menunjukkan tingkat perkembangan belajar peserta didik. Hasil dari penilaian itu pun akan sangat berguna bagi peserta didik dan juga guru, untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam pembelajaran selanjutnya.

Itulah cara belajar efektif agar Bapak dan Ibu Guru dapat optimal dalam mengajar di kelas. Dengan demikian, Bapak dan Ibu Guru dapat terus menyajikan pembelajaran yang efektif, tapi bermakna dan menyenangkan.

Lainya untuk Anda