
Selamat siang Bapak/Ibu, bagaimana kegiatan Bapak/Ibu hari ini? Apakah semua berjalan dengan lancar? Semoga hari-hari esok bisa lebih baik dari hari ini.
Bapak/Ibu tentu pernah melihat pemberitaan tentang tawuran antarpelajar atau pelajar yang terlibat geng motor, kan? Maraknya tawuran antarpelajar seolah menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana bisa mereka yang seharusnya giat belajar justru melakukan hal-hal tak pantas demikian? Sebagai generasi muda dan berpendidikan, seharusnya para pelajar bisa memberikan contoh baik bagi adik-adik setelahnya.
Kira-kira, mengapa bisa terjadi fenomena seperti ini? Apakah karena krisis moralitas? Itulah sebabnya, setiap sekolah penting untuk menanamkan pendidikan karakter siswa. Nah, pada artikel ini, Quipper Blog akan membahasnya khusus untuk Bapak/Ibu.
Pengertian Karakter Siswa
Karakter adalah ciri khas perilaku seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Karakter merupakan hasil interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Karakter yang melekat pada siswa tentu dipengaruhi oleh interaksi antara siswa satu dan lainnya, antara siswa dan guru, antara siswa dan lingkungan sekolah.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menyalurkan banyak sekali dana untuk melatih guru-guru profesional dalam menerapkan pendidikan karakter di lingkungan sekolah. Pelatihan itu nantinya diharapkan mampu memperbaiki karakter siswa yang mudah sekali tergerus dengan perkembangan zaman.
Nilai-Nilai Karakter Siswa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah merumuskan nilai apa saja yang seharusnya menjadi karakter siswa. Nilai yang dimaksud adalah sebagai berikut.
- Religius, artinya kepatuhan siswa pada nilai-nilai agama. Nilai agama merupakan nilai yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga secara otomatis nilai itu bisa mengontrol perilaku seseorang.
- Jujur, artinya perilaku yang selalu sesuai antara perbuatan dan perkataan. Nilai kejujuran wajib melekat pada siswa agar mereka bisa tumbuh menjadi sosok yang dapat dipercaya oleh semua orang.
- Toleransi, artinya kelapangan dalam menghadapi perbedaan, baik agama, suku, ras, warna kulit, dan sebagainya.
- Disiplin, artinya tertib pada aturan yang telah ditetapkan. Kedisiplinan mampu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengikuti aturan yang telah ditetapkan pada siswa.
- Kerja keras, artinya upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita belajarnya.
- Kreatif, artinya perilaku atau cara berpikir untuk menciptakan kreasi atau produk baru.
- Mandiri, artinya perilaku siswa yang tidak mudah bergantung pada orang lain, misalnya saat mengerjakan tugas tidak pernah mencontek.
- Demokratis, artinya perilaku yang menempatkan kesetaraan hak dan kewajiban antara siswa dan orang lain.
- Rasa ingin tahu, artinya pemikiran mendalam akan suatu permasalahan yang pernah dipelajari, dilihat, maupun ditemuinya.
- Semangat kebangsaan, artinya kesadaran akan pentingnya menjaga bangsa dan meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.
- Cinta tanah air, artinya kepedulian siswa pada tanah air tercinta. Hal itu bisa ditunjukkan dengan prestasi yang nantinya bisa mengharumkan nama bangsa.
- Menghargai prestasi, artinya kemampuan siswa untuk menghargai keberhasilan orang lain dan menjadikan itu dorongan agar dirinya juga bisa berhasil.
- Bersahabat/komunikatif, artinya perilaku yang ditunjukkan dengan keluwesan siswa dalam berkomunikasi, bergaul, dan berinteraksi dengan lingkungan.
- Cinta damai, artinya segala tindakan yang dilakukan siswa harus mampu menciptakan rasa damai, aman, dan tenteram.
- Gemar membaca, artinya kebiasaan untuk selalu membaca.
- Peduli lingkungan, artinya perilaku siswa yang selalu menghindari terjadinya kerusakan lingkungan.
- Peduli sosial, artinya kepedulian siswa pada keadaan sosial lingkungan sekitar.
- Tanggung jawab, artinya perilaku siswa yang berusaha menjalankan setiap tugas yang dibebankan kepadanya.
Pembentukan Karakter Siswa

Pembentukan karakter siswa adalah upaya yang dilakukan untuk membentuk karakter siswa sesuai nilai-nilai yang telah dirumuskan. Pembentukan tersebut tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, melainkan juga orang tua dan diri siswa sendiri.
Jika ditinjau dari Bapak/Ibu sebagai tenaga pendidik, pembentukan karakter siswa bisa dilakukan dengan cara berikut.
1. Pembentukan karakter siswa terpadu dengan pembelajaran
Pembentukan karakter siswa bisa dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran dan berlaku untuk semua mata pelajaran. Hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter diimplementasikan secara bersamaan saat Bapak/Ibu mengajar. Misalnya, Bapak/Ibu menerapkan kedisiplinan dalam pengumpulan tugas, kejujuran dan mandiri saat ujian, tanggung jawab akan tugas yang diberikan, dan seterusnya.
2. Pembentukan karakter siswa terpadu dengan manajemen sekolah
Manajemen sekolah menjadi kunci utama kesuksesan sekolah dalam mengendalikan semua warganya. Di dalam manajemen sekolah harus ada pengendali agar output yang dihasilkan sejalan dengan tujuan. Untuk membentuk karakter siswa unggul, pihak sekolah harus menanamkan itu melalui manajemennya, misal penilaian, sumber daya manusia, sarana prasarana, administrasi, dan sebagainya.
3. Pembentukan karakter siswa melalui kesiswaan
Karakter siswa bisa dibentuk melalui konseling oleh bagian kesiswaan. Bimbingan konseling yang dilakukan kesiswaan bisa memetakan bakat, potensi, cita-cita, dan kebutuhan setiap siswa. Dengan cara itulah pihak kesiswaan diharapkan mampu mengarahkan siswa dalam bersikap, sehingga sesuai dengan nilai-nilai karakter yang dikehendaki.
Baca Juga: Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa
Contoh Program Pembinaan Karakter Siswa

Karakter siswa bisa dibentuk sedikit demi sedikit melalui pembinaan. Pembinaan karakter wajib ada di suatu instansi pendidikan karena di sanalah para siswa ditempa menjadi manusia berpendidikan dan bermartabat. Contoh program pembinaan karakter siswa adalah sebagai berikut.
1. Berdoa sebelum memulai dan menyelesaikan pembelajaran
Sebagai guru, Bapak/Ibu harus mampu menekankan pentingnya berdoa sebelum dan setelah pembelajaran. Saat berdoa, mereka pasti akan meminta pada Tuhan Yang Maha Esa agar dimudahkan dan diberkahi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Nilai karakter yang ditanamkan melalui berdoa ini adalah nilai religius.
2. Mengadakan kegiatan Pramuka
Biasanya, Pramuka diadakan seminggu sekali. Kegiatan ini diharapkan mampu membina karakter siswa karena di dalamnya siswa akan diajarkan tentang bagaimana menjadi individu yang tanggung jawab, disiplin, mandiri, bekerja keras, dan sebagainya. Tidak hanya itu, kegiatan Pramuka yang cukup beragam bisa dimanfaatkan untuk menjalin persahabatan lebih erat, baik dari pembina maupun peserta.
3. Mengadakan kegiatan Palang Merah Remaja (PMR)
Saat mengikuti kegiatan PMR, siswa akan dilatih untuk cekatan, tanggung jawab, disiplin, mampu bekerja dalam tim, toleransi, dan sebagainya.
4. Latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS)
Contoh program pembinaan karakter siswa selanjutnya adalah LDKS. Latihan dasar kepemimpinan ini biasanya dilakukan untuk melantik suatu kepengurusan organisasi, misalnya OSIS. Di dalam program ini, terdapat beberapa kegiatan yang sangat membantu siswa, misalnya seminar kepemimpinan, praktik kepemimpinan, outbond, dan sebagainya. Setelah program ini selesai, diharapkan siswa mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Mengadakan lomba kebersihan kelas
Lomba kebersihan kelas bisa memacu semangat siswa untuk bergotong-royong mengondisikan kelas sebersih mungkin. Untuk mewujudkannya, setiap anggota harus bertanggung jawab mengemban tugasnya masing-masing. Hal ini tentu bisa melatih kerja sama, tanggung jawab, kepedulian akan lingkungan , dan sebagainya.
6. Mengadakan kegiatan keagamaan secara rutin
Kegiatan keagamaan merupakan kegiatan spiritual yang bisa memberikan sentuhan positif pada siswa. Melalui kegiatan keagamaan, siswa akan tahu mana perbuatan yang diizinkan agama dan mana yang tidak. Tidak hanya itu, kegiatan keagamaan juga bisa melatih kedisiplinan dan kepedulian siswa, contohnya sholat dan sedekah. Kegiatan keagamaan bisa dilakukan dengan mengadakan sholat dzuhur berjamaah, tausiyah singkat, dan sedekah.
Pembentukan dan pembinaan karakter siswa bisa membuahkan hasil jika ada kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan lingkungan siswa itu sendiri. Sebagai pendidik, Bapak/Ibu tentu sudah melakukan yang terbaik. Bagaimanapun, siswa merupakan aset penerus bangsa ini yang harus tetap diperjuangkan masa depannya.
Semoga artikel ini bermanfaat buat Bapak/Ibu dan jangan lupa mampir ke Quipper Blog. Salam Quipper!
[spoiler title=SUMBER]
- academia.edu/
- repo.iain-tulungagung.ac.id/
- pena.belajar.kemdikbud.go.id/[/spoiler]
Penulis: Eka Viandari