
Saat menyiapkan lingkungan belajar, penting untuk membuat suatu komitmen antara guru dan siswa yang dikenal sebagai kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas yang efektif akan meningkatkan rasa hormat, mendorong kolaborasi, dan menciptakan lingkungan yang aman untuk belajar.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya kesepakatan kelas yang efektif. Selain itu, akan dibahas juga contoh-contoh perjanjian. Jadi baca sampai habis.
Apa itu Kesepakatan Kelas
Kesepakatan kelas adalah pernyataan tujuan bersama dan standar perilaku antara siswa dan guru dalam lingkungan kelas. Kesepakatan ini menetapkan harapan untuk semua orang di kelas dan mendorong rasa saling menghormati, kerja sama, dan keamanan.
Dalam pembuatannya harus menyertakan daftar konsekuensi jika melanggar perjanjian, sehingga setiap orang yang terlibat tahu apa yang akan terjadi jika mereka menyimpang dari aturan.
Kunci untuk membuat perjanjian kelas yang sukses adalah kolaborasi antara guru dan siswa-yang berarti melakukan percakapan terbuka tentang semua aspek, mulai dari harapan, peraturan dan konsekuensi hingga nilai-nilai seperti rasa hormat, kerja sama, keamanan, dan komunikasi yang baik.
Dengan bekerja sama dalam hal ini, setiap orang akan merasa memiliki dan dapat membantu menumbuhkan lingkungan di mana setiap orang merasa didengar dan dihormati.
Manfaat Memiliki Perjanjian Kelas
Perjanjian Kelas bermanfaat bagi guru dan siswa karena menetapkan standar perilaku kelas yang diharapkan. Selain itu, ketika kedua belah pihak memahami dan menyetujui parameter perilaku dan harapan, maka akan tercipta dasar yang kuat untuk pembelajaran yang efektif.
Berikut adalah beberapa manfaat dari adanya Perjanjian Kelas:
- Membantu menciptakan suasana saling menghormati di dalam kelas.
- Menetapkan ekspektasi komunikasi yang jelas antara guru dan siswa.
- Mendorong hubungan yang positif antara guru dan siswa.
- Membantu mencegah kebingungan dan kesalahpahaman dengan menguraikan aturan dan harapan yang diikuti oleh semua orang.
- Hal ini dapat mengurangi tingkat stres di dalam kelas sehingga siswa merasa lebih rileks saat belajar.
Tujuan Kesepakatan Kelas
Kesepakatan kelas penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif. Perjanjian ini memberikan panduan bagi guru dan siswa tentang perilaku yang dapat diterima, berfungsi sebagai pengingat akan harapan, dan membantu memastikan rasa hormat satu sama lain.
Tujuan dari perjanjian kelas adalah untuk:
- Menciptakan saling pengertian antara guru dan siswa
- Mendorong dialog terbuka antara guru dan siswa
- Membantu menetapkan harapan yang jelas
- Menumbuhkan lingkungan belajar yang aman dan saling menghormati
- Mendorong rasa tanggung jawab di dalam kelas
- Memastikan setiap orang bertanggung jawab atas tindakan mereka
- Memperjelas apa yang sesuai dalam situasi tertentu.
Membuat kesepakatan kelas memberikan kerangka kerja kolaboratif untuk diikuti oleh guru dan siswa yang memfasilitasi rasa hormat, komunikasi yang efektif, keamanan, dan kesuksesan secara keseluruhan.
Peran Kesepakatan Kelas dalam Pembelajaran
Memiliki perjanjian kelas yang jelas dapat membuat perbedaan besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Perjanjian kelas yang baik adalah perjanjian yang saling menguntungkan antara guru dan siswa, yang menguraikan ekspektasi perilaku yang sesuai, aturan kelas, dan konsekuensi.
Tujuan dari membuat perjanjian kelas adalah untuk memastikan bahwa siswa merasa aman, dihormati, dan termotivasi untuk belajar di lingkungan yang mendorong kolaborasi dan rasa hormat untuk semua. Perjanjian tersebut juga harus memberikan panduan tentang bagaimana siswa dapat berkontribusi secara produktif dan mengambil alih proses pembelajaran mereka sendiri.
Ekspektasi kelas yang didefinisikan dengan jelas akan membantu mengatur suasana keterlibatan dan pencapaian siswa. Perjanjian kelas yang efektif akan menguraikan peran yang harus dimainkan oleh semua anggota kelas agar semua orang mendapatkan manfaat dari pengalaman belajar-mengajar. Sebagai contoh, perjanjian tersebut harus mencakup ekspektasi tentang:
- menghadiri kelas tepat waktu
- mendengarkan secara aktif
- berkolaborasi dengan teman sebaya dalam proyek
- menghormati guru dan teman sebaya
- partisipasi dalam diskusi
- menyelesaikan tugas tepat waktu
- mengikuti instruksi
- menyelesaikan konflik tanpa kekerasan atau agresi verbal
Dengan menetapkan ekspektasi ini di awal perkuliahan atau semester, hal ini akan menumbuhkan suasana di mana setiap orang dapat bekerja sama secara produktif.
Contoh Kesepakatan Kelas
Membuat kesepakatan kelas adalah bagian penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sukses. Perjanjian ini menetapkan aturan dasar yang akan dipatuhi oleh semua orang di kelas dan memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama mengenai harapan dan perilaku.
Berikut adalah contoh seperti apa kesepakatan kelas itu:
- Saling menghormati satu sama lain: Semua anggota kelas akan memperlakukan satu sama lain dengan hormat setiap saat, berbicara dan mendengarkan dengan nada yang sopan.
- Berpartisipasi secara penuh: Semua orang di kelas akan berpartisipasi dan berkontribusi dalam diskusi, mengajukan pertanyaan ketika diperlukan.
- Bertanggung jawab untuk belajar: Siswa diharapkan untuk melakukan pekerjaan mereka sendiri dan bertanggung jawab atas kemajuan belajar mereka.
- Berkontribusi pada suasana yang positif: Setiap orang di kelas bertanggung jawab untuk membantu menjaga suasana positif dengan menghormati pendapat satu sama lain, menghindari kritik yang tidak perlu, dan berfokus pada percakapan yang produktif.
- Umpan balik yang mendukung: Semua umpan balik akan bersifat konstruktif dan penuh hormat, bukan sekadar kritik atau komentar yang menghakimi.
Dengan mengikuti panduan dasar ini, guru dapat memastikan bahwa kelas mereka adalah lingkungan yang produktif dan saling menghormati di mana setiap orang dapat berprestasi.
Contoh Kesepakatan Kelas SMA
Perjanjian kelas adalah komponen penting dari setiap lingkungan belajar yang sukses, namun seringkali diabaikan. Untuk memastikan bahwa siswa Anda memiliki pengalaman belajar yang nyaman dan produktif, penting untuk memiliki perjanjian kelas yang jelas.
Berikut adalah contoh perjanjian kelas sekolah menengah yang dapat Anda gunakan sebagai titik awal:
- Menghormati
Semua siswa diharapkan untuk menghormati satu sama lain, guru, dan semua materi kelas.
- Komunikasi
Nada yang sopan dan santun harus dipertahankan selama semua percakapan dan debat di kelas.
- Kehadiran
Siswa harus datang tepat waktu dan tepat waktu untuk setiap sesi kelas.
- Partisipasi
Siswa diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan kelas, diskusi, dan tugas.
- Tenggat Waktu Penugasan
Semua tugas harus diselesaikan pada tenggat waktu yang ditentukan atau diatur sebelumnya dengan guru jika ada pengecualian.
- Kerahasiaan
Kerahasiaan harus dijaga ketika mendiskusikan informasi apa pun yang dibagikan di kelas atau bekerja dengan teman sebaya dalam tugas atau proyek tim apa pun.
- Penggunaan Ponsel
Penggunaan ponsel dilarang selama sesi kelas kecuali jika ada izin sebelumnya dari guru untuk tujuan pendidikan.
- Kebijakan Penggunaan Teknologi
Semua teknologi yang dibawa ke dalam kelas harus mengikuti kebijakan penggunaan teknologi sekolah dan harus mematuhi pedoman yang diberikan oleh guru untuk digunakan di kelas jika ada.
- Jujur
Siswa harus berani mengakui kesalahan, tidak mengambil barang milik teman, dan mengatakan kejadian sebenarnya tanpa ada yang ditutup-tutupi.
- Saling Menghargai Sesama Teman
Agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, pastikan siswa tidak bertengkar dengan temannya, tidak boleh melemparkan lelucon yang berlebihan atau mengarah ke perundungan, dapat berteman dengan baik.
Membuat perjanjian kelas yang terperinci adalah cara yang efektif untuk memberikan ekspektasi yang konsisten bagi semua orang yang terlibat untuk memastikan bahwa setiap orang dapat memiliki pengalaman belajar yang menyenangkan di lingkungan yang aman!
Contoh Kesepakatan Kelas di SMP
Kesepakatan kelas dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, saling menghormati, dan kooperatif bagi siswa dan guru. Contoh perjanjian kelas dapat terlihat berbeda tergantung pada tingkat kelas, tetapi banyak sekolah memiliki kebijakan standar yang diikuti oleh semua guru.
Di Sekolah Menengah Pertama, contoh kesepakatan kelas dapat terlihat seperti ini:
- Menghormati
Siswa harus selalu menunjukkan rasa hormat kepada teman sebaya, guru, dan properti sekolah. Ini termasuk menahan diri untuk tidak mengejek, berdebat, atau menyakiti perasaan orang lain – baik secara verbal maupun fisik.
- Partisipasi
Siswa harus berpartisipasi dalam kegiatan, mengangkat tangan sebelum berbicara di kelas, dan menjaga sikap positif sepanjang hari.
- Kejujuran
Siswa diharapkan untuk jujur dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan akademis mereka, serta jujur dalam berbicara dengan siswa lain atau guru. Menyontek dan bentuk ketidakjujuran lainnya sangat dilarang.
- Tanggung jawab
Siswa harus datang ke kelas tepat waktu setiap hari, membawa semua bahan yang diperlukan untuk kegiatan kelas, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan mengikuti aturan lain yang ditetapkan oleh guru. Siswa juga harus bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri selama berada di sekolah.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan Kelas
Siswa harus selalu menjaga kebersihan kelas dengan tidak membuang sampah sembarangan ke dalam laci atau di bawah bangku. Selain itu, harus menjalankan tugas piket sesuai hari yang sudah ditentukan.
- Tolong Menolong
Siswa harus membantu teman-temanya yang masih sulit dalam mengerti materi pembelajaran dan jika ada teman yang dalam kesulitan seperti kecelakaan, sakit, dan sebagainya. Sebagai teman sekelas dapat juga membantu memberi penghiburan.
- Menjaga Ketertiban dalam Kelas
Agar proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan dengan tertib, siswa dilarang membuat keributan di dalam kelas selama guru menerangkan mata pelajaran. Jika sedang dalam diskusi, siswa harus menurunkan volume suara agar tidak mengganggu teman yang lain.
- Tidak Bertengkar di dalam Kelas
Perselisihan di dalam kelas harus dihindari baik dari bermain fisik atau verbal. Panggilan guru sebagai mediasi untuk mengatasi masalah tersebut.
- Tidak Memaksakan Pendapat dan Merasa Superior
Sebagai siswa harus tetap rendah diri dan tidak merasa paling berkuasa di kelas. Hal ini harus ditaati semua siswa agar kejadian seperti perundungan tidak terjadi. Selain itu, siswa tidak boleh memaksakan pendapat kepada teman lain.
- Kehadiran
Guru dan siswa harus menyepakaiti bahwa proses pembelajaran dilakukan paling lambat 5 menit setelah bel berbunyi. Apabila ada siswa yang datang terlambat maka akan diberikan konsekuensi seperti berdiri di luar kelas sampai pelajaran berakhir, dianggap alpa, atau harus mengerjakan soal-soal.
Cara Membuat Kesepakatan Kelas
Menciptakan kesepakatan kelas yang efektif membutuhkan komunikasi yang jelas antara guru, siswa, dan orang tua.
Perjanjian kelas yang baik tidak hanya membantu menciptakan lingkungan belajar yang saling menghormati, tetapi juga memastikan bahwa harapan semua pihak jelas.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat perjanjian kelas yang sukses:
- Diskusikan tujuan pembuatan perjanjian kelas dengan para siswa: Jelaskan mengapa memiliki kesepakatan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif.
- Mintalah umpan balik dari siswa: Ajukan pertanyaan seperti “Apa saja yang menurut Anda harus dimasukkan dalam kesepakatan kelas kita?” untuk mengajak siswa berpikir tentang apa yang mereka yakini penting.
- Dorong partisipasi aktif: Beri tahu setiap siswa bahwa pendapat mereka penting dan masukan mereka dihargai.
- Buatlah dokumen bersama-sama: Setelah masukan dari siswa diterima, guru harus menggunakannya untuk membuat draf kesepakatan kelas dan memeriksanya bersama seluruh kelas sebelum menyelesaikannya. Doronglah kerja sama yang saling menguntungkan dengan meminta semua orang meninjau dan menandatangani dokumen tersebut sebelum diberlakukan di kelas.
- Memperjelas ekspektasi: Pastikan ekspektasi perilaku, keterlibatan, dan komunikasi dinyatakan dengan jelas dalam perjanjian untuk menghindari kebingungan atau kesalahpahaman di antara siswa dan guru.
- Tempelkan dan tinjau secara teratur: Tempelkan perjanjian kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua anggota kelas, serta orang tua siswa, sehingga semua orang dapat merujuknya saat dibutuhkan atau mendiskusikannya selama konferensi orang tua dan guru jika perlu. Tinjau dokumen Anda secara berkala untuk menjaga agar ekspektasi tetap mutakhir atau melakukan perubahan ketika diinginkan oleh guru dan siswa.
Kesepakatan Kelas Merdeka Belajar
Perjanjian kelas yang efektif harus mencakup beberapa tingkat kebebasan dan fleksibilitas, sehingga siswa dapat mengambil alih pembelajaran mereka dan membuatnya lebih bermakna. Perjanjian Kelas Kebebasan Belajar memungkinkan adanya otonomi pribadi sambil tetap memupuk kolaborasi dan rasa hormat.
Jenis perjanjian ini dapat mencakup beberapa komponen, seperti:
- Definisi yang jelas tentang tanggung jawab individu
- Aturan dan parameter untuk diskusi kelas
- Sarana komunikasi antara guru dan siswa
- Strategi untuk menangani konflik atau ketidaksepakatan
- Ekspektasi untuk partisipasi selama kegiatan
Dengan adanya kesepakatan yang mengakui otonomi siswa atas pembelajaran mereka, ruang kelas akan menjadi lebih kondusif untuk eksplorasi kreatif dan pemikiran kritis.
Perjanjian semacam ini juga mendorong kesopanan di antara para siswa, yang dapat menghasilkan hubungan yang lebih dalam di dalam kelas.
Kesepakatan Kelas Guru Penggerak
Menggunakan Perjanjian Kelas untuk menguraikan ekspektasi akan membantu memastikan bahwa baik guru maupun siswa memahami batasan-batasan di dalam kelas. Berikut ini adalah cara membuat kesepakatan kelas guru penggerak:
- Membuat kesepakatan kelas bersama peserta didik
- Mensosialisasikan kesepakatan kelas kepada kepala sekolah dan wali peserta didik
- Menyusun jadwal
- Guru dan murid melaksanakan kesepakatan
- Evaluasi
Membuat kesepakatan kelas adalah cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi siswa. Tidak hanya memberikan struktur untuk perilaku di kelas, tetapi juga membantu membina hubungan positif antara siswa, guru, dan orang tua.
Hal ini juga mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dan membangun rasa saling menghormati di antara semua anggota kelas.