Home » UNTUK GURU » Mengenal Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Implementasinya

Mengenal Prinsip Pengembangan Kurikulum dan Implementasinya

Untuk menguatkan pendidikan karakter terhadap guru dan siswa perlu adanya pembenahan kurikulum yang efektif melalui prinsip pengembangan kurikulum. Prinsip pengembangan ini terus diperbarui sesuai tujuan, materi, hingga hasil evaluasi yang nantinya tetap digunakan atau perlu dikaji kembali.

Lalu, sudah berapa banyak perubahan kurikulum yang terus diperbarui?

Sejarah kurikulum di Indonesia mengalami banyak pergantian, mulai dari kurikulum 1974 “Rentjana Pelajaran 1947” hingga kurikulum 1994. Kemudian hadir kurikulum 2004-2006, Kurikulum 2013, dan kurikulum Merdeka Belajar yang sudah banyak diterapkan di berbagai institusi pendidikan.Setiap pembaharuan tersebut tentu saja memiliki prinsip pengambangan kurikulum yang berbeda, sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan.

Agar tidak salah dalam memahaminya, berikut ini kami jelaskan pengertian, macam-macam prinsip pengembangan kurikulum, hingga contohnya.Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Prinsip Pengembangan Kurikulum?

Sebelum membahas pengertian prinsip pengembangan kurikulum, ada baiknya ketahui dulu apa itu pengembangan kurikulum?

 Menurut Suparlan dalam Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum (curriculum developer) dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Lalu, apa yang dimaksud dengan prinsip pengembangan kurikulum? Adalah pedoman, kaidah, atau hukum yang mengatur perencanaan kurikulum agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang lebih efektif dan efisien.

Apa Tujuan dari Prinsip Pengembangan Kurikulum?

Tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa serta mencetak lulusan yang terbaik. Maka dari itu, tujuan tersebut disesuaikan dengan Undang-undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 (UU Sisdiknas) pasal (3), yang menyebutkan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis secara bertanggung jawab. 

Kemudian dalam mengembangkan kurikulum, perangkat sekolah juga harus bisa membantu merencanakan, menjalankan, memperhatikan, dan mengevaluasi kurikulum sesuai standar yang berlaku.

Apa saja Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum?

Sebenarnya prinsip pengembangan kurikulum terbagi dua, yakni prinsip umum dan khusus. Untuk prinsip umum merupakan prinsip yang berlaku atau diikembangakn di jenis kurikulum mana pun, sedangkan prinsip khusus pengembangan kurikulum hanya berlaku di tempat dan situasi tertentu.

Namun, kali ini prinsip-prinsip pengembagangn yang dibahas adalah prinsip umum pengembangan kurikulum atau berdasarkan modul pengajaran yang digunakan saat ini, seperti:

5 Prinsip Pengembangan atau Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

1. Berpusat Pada Peserta Didik

Dalam menetapkan standar pembelajaran harus memenuhi berbagai keragaman potensi, kebutuhan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual

menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).

3. Esensial

memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.

4. Akuntabel

dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan Berbagai Pemangku Kepentingan

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

5 Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013

Pada pengembangan kurikulum 2013, terdapat pembaharuan modul ajar yang tujuanya disesuaikan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. Ada pun lima prinsip pengembangan kurikulum K13, yaitu:

  1. Prinsip Relevansi
    Kurikulum harus relevan antara pendidikan yang diterima dengan permasalahan di lingkungan masyarakat. Di sini guru berperan memberikan materi dan pengalaman mengajar kepada siswa yang dapat diterapkan di kehidupan artinya.
  1. Prinsip Fleksibilitas
    Kurikulum harus bersifat luwes bukan statis karena harus mengikuti tuntutan dan keadaan saat ini.
  1. Prinsip Berkesinambungan atau Kontinuitas
    Prinsip kontinuitas dalam pengembangan kurikulum memiliki makna sebagai penyusunan pedoman pengajaran harus direncanakan secara proporsional antara program materi yang akan diajarkan dengan aspek perilaku.
  1. Prinsip Efektifitas dalam Pengembangan Kurikulum
    Prinsip ini berhubungan dengan cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan implementasi kurikulum di kelas. Sedangkan untuk siswa berkaitan dengan cara mereka memahami pelajaran. 

    Menurut Hamalik, Kamal, dan Muktiana, prinsip efektivitas mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan dengan tepat, baik secara kualitas maupun kuantitas
  1. Prinsip Efisiensi
    Prinsip efisiensi berhubungan dengan tenaga, waktu serta biaya yang dikeluarkan untuk mencapai hasil yang memuaskan.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Merdeka

Prinsip pengembangan kurikulum Merdeka untuk PAUD/RA-SMA/MA dibagi dalam empat struktur utama, seperti:

  1. Struktur Minimum
    Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
  1. Otonomi
    Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
  1. Sederhana
    Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
  1. Gotong Royong
    Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.

Semua prinsip pengembangan kurikulum bisa disimpulkan bahwa pengembangan dan penyusunan kurikulum harus bersifat fleksibel serta membutuhkan kerjasama dengan instansi terkait agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Namun, apa yang terjadi jika prinsip prinsip pengembangan kurikulum tidak terlaksana?

Tentu saja semua kerjasama dan kolaborasi institusi pendidikan dalam merancang kurikulum tidak ada artinya lagi bahkan tidak ada perkembangan dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Selain itu, siswa tidak akan mampu beradaptasi dan mengatasi masalah di dalam lingkungan masyarakat kelak.

Contoh Prinsip Pengembangan Kurikulum

Setelah mengetahui pengertian dan prinsip-prinsip dari pengembangan kurikulum, berikut ini kami berikan contoh mengenai penerapan prinsip tersebut dalam pembelajaran.

  • Guru menyelenggarakan pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat murid.
  • Guru merancang pembelajaran interaktif untuk memfasilitasi interaksi yang terencana, terstruktur, terpadu, dan produktif antara guru dan murid, sesama murid, serta antara murid dan materi belajar.
  • Pada awal tahun ajaran, guru berusaha mencari tahu kesiapan belajar murid dan pencapaian sebelumnya. Misal: melalui dialog dengan murid, sesi diskusi kelompok kecil, tanya jawab, pengisian survei/angket, dan/atau metode lainnya yang sesuai.

Apabila prinsip tersebut tidak dijalankan, maka akan ada masalah yang ditimbulkan. Adapun contoh kasus yang terkait dengan pengembangan kurikulum seperti:

  • Tidak relevannya seorang guru olahraga mengajar mata pelajaran kimia meskipun itu hanya sementara, ini menunjukkan bahwa adanya masalah peran guru yang tidak sesuai dengan lingkup materi yang ia kuasai.  
  • Jika guru masih menggunakan metode pengajaran yang statis atau kaku di dalam kelas, otomatis siswa akan merasa tertekan dan kehilangan motivasi belajar secara signifikan.
  • Terlalu banyak memasukkan program mata pelajaran yang berlebihan untuk sekolah kejuruan akan membuat pemaham ssiswa terhambat karena banyanyak materi yang harus dipelajari

Itu dia  informasi mengenai prinsip pengambangan kurikulum yang mungkin bisa Bapak/Ibu guru terapkan nantinya. Semoga bermanfaat!

Lainya untuk Anda