
Silabus jadi salah satu pedoman penting bagi guru agar dapat menjalankan kegiatan pembelajaran secara tepat.
Meskipun begitu, nyatanya masih banyak guru belum memahami hingga membuat silabus secara sistematis yang nantinya akan memudahkan dalam pencapaian kompetensi dasar.
Di artikel Quipper kali ini, mari kita sama-sama mempelajari apa itu silabus, tujuan, hingga langkah penyusunannya.
Jadi, baca sampai habis ya!
Pengertian Silabus
Secara etimologi, Silabus berasal dari bahasa Latin “syllabus” yang berarti daftar, tulisan, ikhtisar, ringkasan, isi buku.
Sedangkan menurut Kunandar (2011), silabus adalah rancangan pembelajaran pada suatu dan / atau kelompok mata pelajaran / tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Dari istilah dan pengertian di atas, silabus merupakan gambaran standar kompetensi yang didalamnya memuat komponen-komponen materi pembelajaran, kegiatan, dan parameter kompetensi yang hendak dicapai dalam bentuk penilaian.
Penjabaran dari rancangan silabus itu kemudian dielaborasi atau dikembangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sistem penerapannya lebih singkat dibandingkan silabus.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah penjabaran dari silabus untuk mengarahkan peserta didik dalam upaya mencapai standar kompetensi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa silabus adalah rancangan program pembelajaran yang akan dijadikan acuan untuk pengembangan RPP guna mencapai kompetensi dasar.
Apa Manfaat Silabus?
Pembuatan silabus, pastinya tidak hanya memudahkan guru dalam mengajar ada banyak manfaat yang bisa di dapatkan.
- Silabus dapat menjadi pedoman untuk mengembangkan berbagai pembelajaran mulai dari perencanaan, mengelola semua kegiatan pembelajaran, serta memberikan penilaian.
- Dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut akan memudahkan dalam menyusun dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
- Silabus juga bermanfaat untuk kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual.
- Bagi guru, silabus akan memetakan indikator pencapaian belajar semua siswa.
Prinsip Pengembangan Silabus
Sebelum memulai menyusun silabus, ketahui dulu prinsip pengembangan yang akan dijadikan dasar dalam pembelajaran, seperti:
- Ilmiah : Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
- Relevan : Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik.
- Sistematis : Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
- Konsistensi : Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar,indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
- Kecukupan : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
- Aktual & Kontekstual : Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
- Fleksibel : Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
Komponen Pengembanga Silabus
Bagi sekolah yang masih menerapkan Kurikulum 2013, berikut ini beberapa komponen yang harus Anda ketahui diantaranya:
1. Identifikasi
Identitas mencakup; nama satuan/lembaga, nama mata pelajaran, tingkat/derajat/kelas.
2. Standar Kompetensi Standar Kompetensi
Patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu tugas yang sesuai dengan apa yang dipersyaratkan.
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar: kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber dari kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
4. Materi Pokok
Materi inti yang gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan dalam aspek afektif, kognitif dan psikomotorik untuk mencapai hard skill dan soft skill.
5. Kegiatan Belajar
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan pendidik, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi
6. Indikator
Indikator adalah Sebuah petunjuk atau keterangan yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk perkembangan dan penguasaan peserta didik.
7. Penilaian (Teknik, Jenis, bentuk, Instrumen)
Penilaian adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam
9. Sumber/Bahan/Alat
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya. Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Langkah-langkah Penyusunan Silabus
1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Di Kurikulum Merdeka, standar kompetensi dikenal dengan Capaian Pembelajaran (CP) yang merupakan lingkup materi yang disusun secara sistematik. Tujuan pendidikan ini dapat dikenali dengan nama “fase” di setiap materinya.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Di dalam silabus mata pelajaran berisikan informasi mengenai materi apa saja yang akan dibuat, kemudian guru harus menuliskan kelar/ semester yang diajarkan, jam pelajaran hingga berapa lama durasi pertemuan dalam satu semester.
Materi yang disusun masih berkaitan dengan CP namun tidak terikat dengan modul mata pelajaran, tapi dikembangkan berdasarkan usia peserta didik, struktur keilmuan, hingga dimensi kognitif.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, diharapkan peserta didik mendapatkan banyak pengalaman baik secara verbal dan non verbal berupa interaksi dengan guru, sesama teman, dan lingkungannya.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan acuan konkret yang akan dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Dalam Kurikulum Merdeka, untuk mengembangkan indikator ini harus memperhatikan Capaian Pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan proses.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Guru menyusun sistem penilaian sebagai indikator apakah peserta didik bisa mencapai kompetensi yang diharapkan atau tidak.
Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.
Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Alokasi Waktu
Di sini guru menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses pembelajaran dan program tahunan sekolah guna mencapai kompetensi dasar.
7. Menentukan Sumber Belajar
Untuk menentukan sumber belajar harus berdasarkan materi inti pembelajaran, kegiatan, dan indikator penilaian serta pencapaian kompetensi.
Contoh Pembuatan Silabus
Berikut ini contoh silabus untuk mata pelajaran Desain Grafis untuk kelas XI. Contoh silabus ini dilansir dari SMK NEGERI 3 Balikpapan.


Untuk contoh silabus lengkapnya simak di sini.



Sumber: Silabus Fisika SMA 10 dan SMAN 15 Surabaya
Itu dia informasi mengenai silabus yang menjadi pedman penting daalam menusun rabcangan pembelajaran untuk mencapai tujuan kompetensi yang sudah ditetapkan.
Semoga artikel ini membantu!