5 Contoh Sintaks Model Pembelajaran dan Langkah Pembuatannya

Bapak/Ibu Guru pasti sudah tidak asing dengan istilah sintaks dalam pembelajaran. Sintaks dalam pembelajaran memiliki arti sebagai langkah-langkah yang harus dilalui dalam proses pembelajaran dengan pendekatan wajib berupa pendekatan ilmiah (saintifik).

Sintaks model pembelajaran merupakan acuan umum mengenai bagaimana suatu pembelajaran dilaksanakan, agar sesuai dengan kaidah dan hasil yang diinginkan dari model pembelajaran yang digunakan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan sintaks dengan benar, mari simak artikel berikut hingga habis.

Apa yang dimaksud dengan sintaks model pembelajaran?

Sintaks adalah panduan umum berupa keseluruhan alur atau langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam suatu model pembelajaran. Pengertian tersebut sama seperti yang diungkapkan Arends dalam Utomo (2020:60), bahwa sintaks merupakan keseluruhan alur atau urutan kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran, sintaks menentukan jenis-jenis tindakan guru, urutannya, dan tugas-tugas untuk siswa.

Menurut Joyce & Weil dalam Utomo (2020:61), sintaks juga dapat didefinisikan sebagai urutan kegiatan-kegiatan yang disebut fase. Setiap model pembelajaran pun mempunyai alur fase yang berbeda-beda. Maka dari itu, setiap sintaks yang dimiliki model pembelajaran berisi serangkaian fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan, serta tujuan dari model pembelajaran tersebut.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sintaks model pembelajaran adalah acuan umum atau keseluruhan alur kegiatan pembelajaran berupa serangkaian fase-fase untuk mencapai ide pokok atau gagasan, serta tujuan yang ingin dicapai dalam suatu model pembelajaran.

Apakah setiap model pembelajaran mempunyai sintaks yang sama?

Sintaks dari suatu model pembelajaran menggambarkan keseluruhan urutan alur melalui langkah-langkah yang pada umumnya diikuti oleh serangkaian kegiatan pembelajaran. Suatu sintaks pembelajaran akan menunjukkan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa saja yang perlu dilakukan oleh guru dan siswa, urutan kegiatan-kegiatan tersebut, dan juga tugas-tugas khusus yang perlu dilakukan oleh siswa. Maka dari itu, tentunya setiap model pembelajaran memiliki urutan dan fase yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Meski begitu, sintaks dari berbagai macam model pembelajaran pun juga mempunyai komponen yang sama. Misalnya, semua model pembelajaran diawali dengan menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran pun selalu mempunyai tahap “penutup pelajaran” yang berisi kegiatan merangkum pokok-pokok pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.

Di samping persamaannya, perbedaan yang terdapat pada setiap model pembelajaran antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain berlangsung di antara pembukaan dan penutupan pembelajaran. Hal inilah yang harus dipahami oleh Bapak/Ibu guru, agar model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat berhasil dilakukan.

Apa saja sintaks model pembelajaran?

Sintaks model pembelajaran problem based learning

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh pendidik (guru), guna mengembangkan keterampilan berfikir, menyelesaikan masalah sosial, keterampilan sosial, belajar mandiri, dan membantu siswa untuk membangun atau memperoleh pengetahuan baru. Adapun contoh sintaks model pembelajaran berbasis masalah sebagai berikut.

Tahap/Langkah KerjaPeran/Aktivitas Guru
Tahap 1 : Orientasi terhadap masalahGuru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik
Tahap 2 : Organisasi belajarGuru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Tahap 3 : Penyelidikan individual maupun kelompokGuru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.
Tahap 4 : Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalahGuru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif pemecah masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian, masalah, misal dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau power point slides.
Tahap 5 : Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalahGuru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.

Sintaks model pembelajaran discovery/inquiry learning

Model pembelajaran penemuan (discovery/inquiry learning) pada dasarnya merupakan dua hal yang berbeda. Namun, dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 mencantumkan model pembelajaran inquiry dan discovery secara bersamaan. Oleh sebab itu, sintaks kedua model pembelajaran tersebut dibuat sama.

Model pembelajaran discovery/inqury learning merupakan kegiatan belajar yang berfokus pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Adapun tujuan model pembelajaran ini adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab berbagai pertanyaan dan semakin berani serta kreatif dalam berimajinasi. Berikut sintaks model pembelajaran discovery/inquiry learning.

Sintaks model pembelajaran project based learning

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) adalah proses belajar yang menggunakan sebuah kegiatan (proyek) untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan dari model pembelajaran ini terletak pada aktivitas peserta didik, baik secara individual maupun kelompok, untuk menghasilkan produk (berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, prakarya, dan sebagainya) dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, hingga menyampaikan produk hasil belajar mereka. Berikut contoh sintaks model pembelajaran berbasis proyek (project based learning).

Tahap/Langkah KerjaPeran/Aktivitas Guru
Tahap 1 : PenentuanGuru bersama peserta didik menentukan tema/topik proyek.
Tahap 2 : Perencanaan langkah-langkah penyelesaianGuru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian beserta pengelolaannya.
Tahap 3 : Penyusunan jadwal pelaksanaanGuru memberikan pendampingan kepada peserta didik dalam melakukan penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya.
Tahap 4 : Penyelesaian dengan fasilitasi dan monitoring guruGuru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melaksanakan rancangan yang telah dibuat.
Tahap 5 : Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil karya proyekGuru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya rancangan mereka.
Tahap 6 : Evaluasi proses dan hasilGuru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan evaluasi terhadap aktivitas dan hasil tugas.

Sintaks model pembelajaran cooperative learning

Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) biasanya digunakan untuk mengajarkan materi yang agak kompleks, dan yang lebih penting lagi, serta dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi soasial, serta hubungan antar manusia. Misalnya, telah dibuktikan bahwa menggunakan model pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk memperbaiki hubungan antar suku dan etnik di dalam kelas yang bersifat multikultural, serta hubungan antara siswa biasa dengan penyandang disabilitas.

Adapun tujuan model pembelajaran kooperatif secara ringkas dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial peserta didik. Berikut contoh sintaks model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

Sintaks model pembelajaran langsung

Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, dan tentunya juga dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Oleh karena itu, guru sangat berperan dalam membantu siswa memperoleh pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu), pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu), dan mengembangkan keterampilan belajar. Berikut contoh sintaks model pembelajaran langsung.

Langkah-langkah membuat sintaks pemebelajaran

Kemendikbud (2013) memberikan konsepsi bahwa dalam pelaksanaan model pembelajaran dengan pendekatan ilmiah (saintifik), haruslah mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta. Komponen-komponen tersebut dapat dimunculkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar, tapi bukan sebagai siklus pembelajaran.

Oleh sebab itu, dalam membuat sintaks untuk model pembelajaran yang digunakan haruslah dengan pendekatan ilmiah. Berikut langkah-langkah membuat sintaks pembelajaran dari Kemendikbud (2013).

Itulah lima contoh sintaks model pembelajaran beserta panduan langkah pembuatannya yang bisa Bapak/Ibu Guru terapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semoga bermanfaat.

Lainya Untuk Anda

Quipper Bersinergi dengan Kemendikbudristek Dukung Merdeka Belajar

Strategi Diferensiasi dalam Persiapan SNPMB: Memahami Kebutuhan Siswa secara Individu

Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa untuk Hadapi SNBP dan SNBT