Pentingnya Memahami Sosiologi Pendidikan untuk Guru

Manusia merupakan makhluk sosial. Dalam kehidupannya, setiap manusia pasti membutuhkan peran manusia lain. Keterkaitan dan keterikatan itulah yang nantinya membentuk suatu interaksi sosial. Di lingkup pendidikan, interaksi sosial itu dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut sosiologi pendidikan. Ingin tahu selengkapnya? Check this out!

Pengertian Sosiologi Pendidikan

Sosiologi pendidikan berasal dari dua kata berbeda, yaitu sosiologi dan pendidikan. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang interaksi sosial antarsesama manusia. Sementara itu, pendidikan adalah upaya untuk mengubah perilaku manusia menjadi melalui pembelajaran maupun pelatihan. 

Sosiologi pendidikan adalah cabang ilmu dalam sosiologi yang fokus mengkaji interaksi sosial di kehidupan masyarakat yang terbentuk di lingkungan pendidikan. 

Artinya, sosiologi ini fokus pada interaksi sosial dalam upaya perubahan perilaku manusia melalui pendidikan. Itulah mengapa, proses dan pola sosial yang terbentuk di lingkungan pendidikan memunculkan sebuah konsekuensi seperti adanya pengajaran, pelatihan, serta pengetahuan terkait perubahan sosial dan budaya. 

Pendekatan sosiologi yang digunakan mengacu pada pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan nonformal. Nantinya, pendekatan tersebut bisa dijadikan objek analisis terkait realitas sosial yang terjadi di dunia pendidikan.

Pengertian Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, pengertiannya adalah sebagai berikut.

1. F.G. Robbins

Sosiologi khusus yang tugasnya menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan.

2. H.P Fairchild

Sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang fundamental.

3. Ary H. Gunawan

Ilmu pengetahuan yang berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis dan pendekatan sosiologis.

4. Prof. Dr. Nasution

Ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.

Tujuan Sosiologi Pendidikan

Adapun tujuan utamanya adalah sebagai berikut.

  1. Memahami peran guru sebagai ujung tombak perkembangan sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat.
  2. Memahami kepribadian peserta didik melalui pembinaan kegiatan sosial di lingkungan sekolah.
  3. Mensosialisasikan pembinaan Pancasila sebagai dasar untuk berinteraksi secara sosial di sekolah dan masyarakat.
  4. Menguraikan pola interaksi di sekolah serta keterkaitannya dengan masyarakat.
  5. Memberikan pendidikan sosial sebagai bekal untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
  6. Meningkatkan kualitas kebijakan serta program sekolah melalui kegiatan evaluasi.

Manfaat Sosiologi Pendidikan

Sebagai cabang ilmu yang concern pada perkembangan sosial di lingkungan pendidikan, manfaat penerapannya adalah sebagai berikut.

  1. Memudahkan pihak sekolah untuk menerapkan berbagai program serta kebijakannya.
  2. Membantu sekolah dalam menggali berbagai pemikiran agar mudah diterima oleh masyarakat.
  3. Membantu sekolah dalam mengembangkan pendidikan di lingkungan masyarakat.
  4. Setiap individu di lingkungan pendidikan semakin sadar akan peran dan tugasnya secara sosial di masyarakat.

Fungsi Sosiologi Pendidikan

Secara umum, fungsinya dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

1. Fungsi eksplanasi

Fungsi eksplanasi artinya memberikan penjelasan terkait ruang lingkup yang dibahas, khususnya terkait fenomena di lingkungan pendidikan.

2. Fungsi prediksi

Fungsi prediksi artinya memperkirakan munculnya suatu fenomena sosial di masa mendatang.

3. Fungsi utilisasi

Fungsi utilisasi artinya menyelesaikan permasalahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya pengangguran, tawuran antarpelajar, dan sebagainya.

Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Ruang lingkup adalah batasan yang menjadi topik kajian suatu ilmu pengetahuan. Untuk ruang lingkupnya adalah sebagai berikut.

1. Keterakaitan antara sistem pendidikan dan sistem sosial lain di masyarakat.

Jika sistem yang dibangun di dunia pendidikan berjalan dengan baik, maka sistem sosial yang terjalin di masyarakat juga akan baik.

2. Hubungan antara sekolah sebagai lembaga pendidikan dan lingkungan sekitarnya.

Sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus mampu menjadi interaksi yang baik dengan komunitas di sekitarnya. 

3. Hubungan antara manusia satu dan lainnya dalam cakupan sistem pendidikan.

Sistem pendidikan harus mampu membentuk pola interaksi yang baik antarsesama manusia di dalamnya.

4. Hubungan antara sekolah dan dampaknya pada perilaku/karakter peserta didik.

Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memegang peranan penting dalam upaya pembentukan karakter peserta didiknya. Karakter itu merupakan output yang dihasilkan oleh sekolah.

Contoh Sosiologi Pendidikan

Adapun contoh peristiwa yang menjadi objek kajian sosiologi pendidikan adalah sebagai berikut.

  1. Banyaknya peserta didik yang tidak bisa mendapatkan ijazah karena putus sekolah. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah selaku pemegang regulasi tertinggi sistem pendidikan di Indonesia mengadakan ujian kejar paket, misalnya kejar paket A, B, dan C.
  2. Agar generasi muda bangsa ini tidak mengalami kemerosotan moral akibat pengaruh kebudayaan asing, pemerintah gencar menekankan adanya pendidikan karakter sejak dini.
  3. Tidak semua peserta didik melewati jalan mulus beraspal untuk ke sekolah. Di daerah pelosok, masih banyak peserta didik yang harus tetap berjuang melalui sulitnya medan untuk sampai ke sekolah. Bahkan, sebagian dari mereka harus rela menyeberang sungai yang cukup deras.
  4. Pemerintah sudah menyediakan beragam beasiswa bagi peserta didik yang kurang mampu, peserta didik yang berprestasi, dan sebagainya. Nah, beasiswa tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi problematika finansial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

Contoh-contoh di atas merupakan sebagian kecil dari penerapan sosiologi pendidikan. Sebagai garda terdepan dalam sistem pendidikan di Indonesia, Bapak/Ibulah yang tahu seluk-beluk interaksi peserta didik di sekolah. Oleh sebab itu, tetap semangat untuk menjalin interaksi yang membangun dengan para peserta didik.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu. Tetap semangat dan. Salam Quipper!

Lainya Untuk Anda

Quipper Bersinergi dengan Kemendikbudristek Dukung Merdeka Belajar

Strategi Diferensiasi dalam Persiapan SNPMB: Memahami Kebutuhan Siswa secara Individu

Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa untuk Hadapi SNBP dan SNBT