
Apakah sekolah Bapak/Ibu guru termasuk ke dalam daftar sekolah penggerak? Kalau iya, sudahkah Bapak/Ibu guru mengetahui bagaimana struktur Kurikulum Sekolah Penggerak?
Seperti yang diketahui, struktur Kurikulum Sekolah Penggerak berbeda dengan struktur Kurikulum 2013 yang masih diterapkan di beberapa sekolah. Hal ini dikarenakan, sekolah penggerak merupakan sekolah yang akan menjadi contoh, panutan, bahkan tempat pelatihan bagi sekolah-sekolah lain dalam penerapan kurikulum yang baru, yakni Kurikulum Merdeka.
Oleh karena itu, proses pembelajaran, kurikulum yang digunakan, hingga struktur kurikulumnya berbeda dengan sekolah biasa. Lalu, seperti apa struktur Kurikulum Sekolah Penggerak? Apa perbedaannya dengan struktur Kurikulum 2013? Berikut ulasan selengkapnya.
Pengertian Kurikulum Sekolah Penggerak
Kurikulum Sekolah Penggerak adalah kurikulum yang diterapkan pada sekolah-sekolah penggerak dengan berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non kognitif (karakter). Sesuai dengan namanya, kurikulum ini hanya diterapkan pada sekolah yang lolos seleksi program sekolah penggerak. Mengapa demikian?
Menurut Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, perubahan kebijakan reformasi pendidikan di Indonesia tidak akan berhasil tanpa adanya perubahan di dalam sekolah.
Perubahan ini bisa dimulai dari sekolah-sekolah penggerak yang nantinya akan menjadi contoh, panutan, bahkan tempat pelatihan dan inspirasi untuk guru dan kepala sekolah lainnya dalam menerapkan kurikulum pendidikan yang baru, yaitu Kurikulum Merdeka.
Sekolah yang belum lolos seleksi program sekolah penggerak tak perlu khawatir karena program ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi sekolah penggerak.
Menurut Kemendikbudristek, peta jalan Kurikulum Sekolah Penggerak ini akan berlangsung hingga tahun 2035. Namun, sebelum menerapkan kurikulum ini, kepala sekolah dan guru-guru di sekolah akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu agar dapat membentuk SDM penggerak yang unggul.
Struktur Kurikulum Sekolah Penggerak
Sekolah yang lolos seleksi program sekolah penggerak, secara otomatis akan menerapkan Kurikulum Merdeka dalam pembelajarannya sehingga akan terjadi perubahan pada struktur kurikulumnya.
Seperti apa struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada setiap jenjang pendidikan? Berikut informasi selengkapnya.
Struktur Kurikulum Sekolah Penggerak SD
Berikut struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada jenjang pendidikan SD.
- Mata pelajaran IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) sebagai fondasi dasar bagi siswa sebelum nantinya belajar IPA dan IPS secara terpisah di tingkat SMP.
- Mata pelajaran IPAS belum diwajibkan untuk siswa kelas 1-2 SD meskipun Capaian Pembelajaran (CP) IPAS tersedia pada fase A.
- Sekolah mendapat kebebasan untuk menentukan pendekatan yang tepat dalam pengorganisasian muatan pelajaran. Misalnya, sekolah ingin tetap menggunakan tematik ataupun beralih ke pendekatan berbasis mata pelajaran.
Berikut adalah contoh struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada kelas 4-6 SD.
Keterangan:
*** = Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi proyek.
**** opsional = Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan proyek.
Struktur Kurikulum Sekolah Penggerak SMP
Perubahan struktur pada mata pelajaran juga terjadi di jenjang pendidikan SMP. Dalam jenjang pendidikan ini, mata pelajaran Informatika adalah mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa SMP.
Bagi sekolah yang tidak memiliki guru yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang Informatika tidak perlu khawatir karena pemerintah tidak mengharuskan hal tersebut. Guru yang mengampu mata pelajaran Informatika dapat berasal dari latar belakang pendidikan apapun.
Untuk memudahkan guru pengampu mata pelajaran Informatika, pemerintah sudah menyiapkan buku khusus untuk guru pemula.
Berikut adalah contoh struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada kelas 7-8 SMP.
Keterangan:
** = Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi proyek.
*** opsional = Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan proyek.
Struktur Kurikulum Sekolah Penggerak SMA
Tak hanya jenjang pendidikan SD dan SMP saja, perubahan struktur mata pelajaran juga terjadi pada jenjang pendidikan SMA. Bahkan, pada jenjang pendidikan ini perubahannya terbilang cukup kompleks. Berikut rincian perubahannya.
Perubahan struktur mata pelajaran SMA kelas 10
Adapun arah perubahan struktur mata pelajaran kelas 10 adalah sebagai berikut.
- Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib.
- Siswa kelas 10 mempersiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran yang akan diambil di kelas 11 dengan berkonsultasi pada guru BK, wali kelas, dan orang tua.
- Mata pelajaran kelompok IPA terdiri dari Fisika, Kimia dan Biologi dengan 6JP/minggu. Sementara mata pelajaran kelompok IPS terdiri dari Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi dengan 8JP/minggu.
- Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu dengan memilih:
a. Sistem blok – team teaching.
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri.
c. Terintegrasi ke dalam team teaching.
- Pada ujian tengah dan akhir semester, ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam IPA dan IPS.
- Siswa diwajibkan untuk menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan.
Berikut adalah contoh struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada kelas 10 SMA.
Keterangan:
** = Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek (hanya 27 minggu).
*** opsional = Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan proyek.
Perubahan struktur mata pelajaran SMA kelas 11-12
Adapun arah perubahan struktur mata pelajaran kelas 11-12 SMA adalah sebagai berikut.
- Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan: 22 JP/minggu.
- Sekolah membuka minimal 2 kelompok mata pelajaran. Namun, apabila sumberdaya memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok mata pelajaran.
- Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi.
- Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
- MIPA yang terdiri dari Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
- IPS yang terdiri dari Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
- Bahasa dan Budaya yang terdiri dari Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
- Vokasi/Karya Kreatif yang terdiri dari Budidaya, Rekayasa, dsb.
- Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan pemerintah).
Berikut adalah contoh struktur Kurikulum Sekolah Penggerak pada kelas 11-12 SMA.
Keterangan:
* = Pilih salah satu
** = Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi projek (hanya 27 minggu).
*** = Diselenggarakan bila Satuan Pendidikan memiliki sumberdaya yang mencukupi. Jika sekolah membuka kelompok ini, siswa wajib mengambil minimal 1 mapel dari tiap kelompok.
**** opsional = Satuan Pendidikan dapat mengintegrasikan muatan lokal dalam mapel lain atau diajarkan melalui kegiatan proyek.
Perbedaan Struktur Kurikulum Sekolah Penggerak dengan Struktur Kurikulum 2013
Berikut adalah beberapa hal yang membedakan struktur Kurikulum Sekolah Penggerak dengan Struktur Kurikulum 2013.
1. Mata Pelajaran
Pada struktur Kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri masing-masing pada jenjang pendidikan SD. Sementara pada struktur Kurikulum Sekolah Penggerak, kedua mata pelajaran ini digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) pada jenjang SD.
Perubahan mata pelajaran tidak hanya terjadi pada jenjang SD saja, tapi juga SMP. Pada jenjang SMP, mata pelajaran Informatika masuk dalam kategori mapel pilihan di Kurikulum 2013. Sebaliknya, di Kurikulum Sekolah Penggerak, mapel Informatika adalah salah satu mata pelajaran wajib yang diikuti oleh setiap siswa.
2. Jam Pembelajaran
Perbedaan juga terlihat pada jam pembelajaran Kurikulum 2013 dan Kurikulum Sekolah Penggerak. Pada Kurikulum 2013, jam pembelajaran sepenuhnya digunakan untuk pembelajaran tatap muka di kelas.
Berbeda dengan Kurikulum Sekolah Penggerak di mana jam pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu pembelajaran tatap muka dan proyek.
Contoh, mapel Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, di Kurikulum 2013 selama 3 jam sepenuhnya digunakan untuk pembelajaran tatap muka, sedangkan di Kurikulum Sekolah Penggerak jam pembelajaran tatap muka hanya 2 jam dan 1 jamnya siswa melakukan pembelajaran berbasis proyek.
3. Penjurusan SMA
Pada struktur Kurikulum 2013 jenjang pendidikan SMA, siswa langsung masuk dalam program peminatan (IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya). Sementara pada struktur Kurikulum Sekolah Penggerak, tidak ada lagi penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa & Budaya.
Jadi, pada kelas 10 SMA, siswa harus mengambil semua pelajaran wajib. Ketika naik ke kelas 11, barulah siswa boleh memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Ada lima kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan dan siswa harus memilih paling sedikit dua kelompok mata pelajaran dari yang direkomendasikan tersebut.
Pemilihan kelompok mata pelajaran ini harus didiskusikan dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua terlebih dahulu. Pasalnya, mata pelajaran ini akan mempengaruhi pemilihan jurusan kuliah siswa nanti.
Siswa dianjurkan untuk mengambil mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan kuliah yang ingin diambilnya.
Sebagai contoh, siswa A ingin mengambil jurusan kuliah Agribisnis, maka mata pelajaran yang wajib diambilnya adalah mata pelajaran umum ditambah dengan mata pelajaran lain, seperti Biologi dari kelompok mata pelajaran MIPA, serta Ekonomi dan Sosiologi dari kelompok mata pelajaran IPS.
Bapak/Ibu guru, demikian ulasan mengenai struktur Kurikulum Sekolah Penggerak dari Quipper Blog. Semoga bermanfaat, ya!