
Bapak/Ibu guru, apa jadinya kalau tidak ada tata tertib kelas? Tentunya kelas akan menjadi sangat berantakan, ya.
Tata tertib kelas adalah aturan yang sengaja dibuat untuk dipatuhi oleh semua orang yang berada di dalam kelas tersebut, baik guru maupun siswa. Tata tertib ini sengaja dibuat agar kegiatan belajar mengajar di kelas dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien.
Lantas, bagaimana cara membuat tata tertib kelas? Adakah manfaat lain yang bisa diperoleh guru dan siswa dengan adanya tata tertib di kelas ini? Mari simak pembahasan selengkapnya berikut ini.
Pengertian Tata Tertib Kelas
Ditinjau dari bentuk katanya, tata tertib berasal dari dua kata, yakni tata dan tertib yang mana keduanya memiliki arti tersendiri. Tata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti aturan, sistem, dan susunan, sedangkan tertib artinya teratur dan menurut aturan.
Jadi, secara etimologi, tata tertib adalah aturan dalam suatu tata kehidupan yang harus dipatuhi oleh setiap orang. Sementara itu, tata tertib kelas adalah aturan yang sengaja dibuat untuk dipatuhi oleh semua orang yang berada di dalam kelas tersebut, baik guru maupun siswa dan akan dikenakan sanksi bagi yang melanggarnya.
Dengan adanya tata tertib di dalam kelas, kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lebih efisien dan efektif. Siswa juga merasa lebih nyaman untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hal ini tentu berbeda dengan kelas yang tidak memiliki tata tertib di dalamnya. Suasana belajar tentu akan terasa tidak nyaman, berantakan, dan siswa pun menjadi tidak disiplin.
Akibatnya, tujuan dan capaian pembelajaran akan sulit untuk dicapai. Itulah mengapa, pentingnya memiliki tata tertib kelas.
Tujuan Tata Tertib Kelas
Pada dasarnya, tata tertib kelas dibuat dengan tujuan utama agar setiap siswa di kelas mengetahui apa yang menjadi tugas, hak, dan kewajibannya serta melaksanakannya dengan baik. Dengan begitu, kegiatan pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar.
Tata tertib di kelas ini harus dan dianjurkan untuk diikuti. Jika terjadi pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi bagi pelanggarnya. Adapun tujuan lain dari adanya tata tertib kelas, antara lain:
- Agar siswa mengetahui tugas, hak, dan kewajibannya di kelas.
- Mewujudkan rasa aman, tentram, dan bebas dari rasa takut, baik lahir maupun batin bagi seluruh penghuni kelas.
- Terciptanya suasana belajar yang nyaman, kondusif, efektif, dan efisien sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
- Melatih dan menumbuhkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab pada diri siswa.
- Membatasi perilaku siswa selama berada di lingkungan kelas maupun sekolah.
Manfaat Tata Tertib Kelas
Tentunya, dengan mematuhi tata tertib di kelas ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan oleh siswa maupun guru. Berikut adalah beberapa manfaat tata tertib kelas.
1. Bagi guru
Adapun manfaat tata tertib di kelas bagi guru, antara lain:
- Memberikan ketentraman di lingkungan kelas sehingga proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar.
- Memudahkan guru dalam memperhatikan kondisi siswa di kelas.
- Membantu guru dalam membimbing siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
- Memudahkan guru dalam mendidik siswa akan pentingnya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
2. Bagi siswa
Sementara bagi siswa, adanya tata tertib di kelas dapat memberikan manfaat, seperti:
- Membuat siswa merasa lebih nyaman, tenang, aman, dan tentram selama belajar di dalam kelas.
- Tata tertib menjadikan suasana belajar lebih terkendali sehingga memudahkan siswa untuk memahami pelajaran.
- Melatih siswa untuk menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab.
- Membantu siswa memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta konsekuensi jika melanggar aturan yang telah dibuat.
Cara Membuat Tata Tertib Kelas
Sebelum membuat tata tertib di kelas, guru dan siswa perlu mengetahui ada tiga unsur tata tertib yang harus terdapat di dalamnya, yaitu:
- Perbuatan atau perilaku yang diharuskan dan dilarang.
- Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar tata tertib.
- Cara atau prosedur untuk menyampaikan tata tertib kepada orang yang dikenai tata tertib tersebut.
Tata tertib di kelas biasanya dibuat oleh guru dengan melibatkan siswa. Tujuannya adalah agar siswa merasa bertanggung jawab dan lebih antusias karena ikut andil dalam membuat tata tertib tersebut.
Berikut adalah beberapa langkah dalam membuat tata tertib kelas yang bisa Bapak/Ibu guru terapkan.
- Ajak siswa untuk berdiskusi dan memilih kira-kira aturan apa saja yang harus diterapkan di kelas.
- Tentukan konsekuensi yang jelas jika terjadi pelanggaran.
- Gunakan kalimat perintah saat membuat tata tertib, seperti jangan berisik, hormati teman sekelas, duduk dengan tenang, dan sebagainya. Kalimat perintah ini dapat disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa.
- Gunakan pernyataan yang bersifat wajib untuk diikuti oleh seluruh penghuni kelas, seperti semua siswa harus menjaga kebersihan kelas, semua siswa harus berada di dalam kelas ketika bel berbunyi, dan lainnya.
- Agar tata tertib yang telah dibuat mudah untuk diingat siswa maupun guru, tempelkan daftar tata tertib kelas tersebut di beberapa area kelas yang dapat terlihat dengan jelas.
- Jika terjadi pelanggaran, berikan sikap yang tegas dan konsisten dengan konsekuensi yang telah ditetapkan.
- Lakukan evaluasi setiap minggu atau bulan untuk melihat keefektifan tata tertib kelas.
Cara Menangani Siswa yang Sering Melanggar Tata Tertib Kelas
Meskipun sudah melibatkan siswa dalam membuat tata tertib, tetapi kemungkinan terjadinya pelanggaran tata tertib oleh siswa, baik di kelas maupun sekolah tentu tidak bisa diabaikan.
Jika teguran halus tidak juga membuat siswa tersebut berubah, guru mungkin bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk menangani siswa yang sering melanggar tata tertib kelas.
1. Pindahkan tempat duduknya
Jika salah satu tata tertib yang sering dilanggar siswa adalah membuat kebisingan atau mengganggu teman yang sedang belajar, memindahkan tempat duduknya ke bagian depan adalah salah satu cara yang tepat untuk dilakukan.
Sebab, dengan memindahkannya ke bagian depan atau tempat yang dekat dengan meja guru, akan membuat guru lebih mudah mengawasi siswa tersebut serta membatasinya untuk melakukan tindakan yang dapat mengganggu temannya.
2. Ajak siswa bicara secara pribadi
Jika siswa masih saja melakukan pelanggaran tata tertib, meskipun sudah dipindahkan tempat duduknya, cobalah untuk mengajak siswa tersebut berbicara secara empat mata. Hindari menegur mereka dengan keras, apalagi mempermalukan mereka di depan orang banyak karena dapat membuat siswa malu dan membenci gurunya.
Guru dapat meminta siswa tersebut untuk menemuinya setelah pelajaran selesai dan tanyakan alasan yang mendasari perilaku tersebut.
3. Jelaskan letak kesalahannya
Terkadang, siswa tidak mengetahui letak kesalahannya sehingga terus-menerus mengulangi kesalahan yang dibuat. Dalam hal ini, guru dapat memberikan teguran dan jelaskan letak kesalahannya sehingga siswa dapat belajar dan sadar akan kesalahannya tersebut.
Hindari kata-kata yang mencela atau mencibir pribadinya, seperti melabelinya sebagai anak yang nakal, malas, susah diatur, dan sebagainya. Kata-kata seperti ini hanya akan membuat siswa sakit hati dan membenci gurunya.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika guru menyampaikan kesalahan siswa secara jelas dan spesifik tanpa mencibir pribadinya.
4. Bantu siswa untuk menemukan solusinya
Setelah siswa menyadari dan memahami kesalahannya, mereka mungkin akan berusaha untuk mencari solusi agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Dalam hal ini, guru dapat membantu siswa mencari solusi tersebut.
Namun, sebelum itu, bantu siswa untuk menemukan akar permasalahan terlebih dahulu. Misalnya, siswa sering absen dari jadwal piket kelasnya. Mintalah mereka untuk menganalisis apa penyebabnya dan dampak yang ditimbulkan.
Setelah itu, mintalah mereka untuk menuliskan langkah-langkah yang bisa dilakukan agar tidak absen dari jadwal piket kelas lagi. Cara seperti ini tidak hanya membuat siswa sadar akan kesalahannya, tapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis mereka dalam menentukan solusi yang tepat dari setiap permasalahan.
5. Komunikasikan dengan orang tua
Jika berbagai cara telah dilakukan, mulai dari memberi teguran hingga hukuman tidak juga membuat siswa tersebut berubah, maka mengomunikasikannya dengan orang tua siswa adalah cara yang tepat untuk dilakukan.
Mungkin saja orang tua tidak mengetahui kondisi anaknya di sekolah dan selalu menganggap mereka baik-baik saja karena selalu mendapat kabar yang baik.
Dengan mengomunikasikan kondisi siswa pada orang tuanya, akan memudahkan guru untuk menemukan akar permasalahan dan mencari solusi yang tepat untuk menangani perilaku siswa tersebut.
Itulah beberapa cara yang mungkin dapat guru lakukan untuk menangani siswa yang sering melanggar tata tertib kelas maupun sekolah. Hindari perilaku, seperti mengkritik pribadinya, menegurnya dengan keras di depan teman atau guru lain, membanding-bandingkannya dengan siswa lain, maupun memberikan hukuman dalam bentuk kekerasan fisik.
Perilaku seperti itu hanya akan membuat siswa malu, sakit hati, bahkan membenci gurunya dan membuat mereka tidak belajar dari kesalahan.
Contoh Tata Tertib Kelas
Setiap kelas tentu memiliki tata tertib yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan kondisi siswa yang menempati kelas tersebut. Selain itu, tata tertib kelas juga perlu disesuaikan dengan jenjang pendidikan siswa.
Berikut adalah beberapa contoh tata tertib kelas berdasarkan jenjang pendidikan siswa.
Contoh tata tertib kelas SD
- Siswa hadir di kelas tepat waktu.
- Siswa berpakaian seragam sesuai dengan ketentuan berpakaian seragam di sekolah.
- Siswa harus bersikap sopan dan saling menghormati, baik dengan teman sebaya maupun guru.
- Dilarang membuat keributan saat pelajaran berlangsung maupun saat guru tidak sedang berada di dalam kelas.
- Dilarang makan dan minum saat pelajaran berlangsung.
- Siswa dapat mengangkat tangannya jika ingin berbicara di kelas atau jika harus meninggalkan kelas karena alasan apapun, misalnya ingin pergi ke kamar mandi.
- Siswa harus menjaga ketertiban, keindahan, kebersihan, dan kenyaman di kelas.
Contoh tata tertib kelas SMP
- Siswa harus sudah berada di kelas setelah bel tanda masuk berbunyi.
- Siswa yang terlambat masuk kelas harus memperlihatkan surat izin dari guru piket sebelum masuk kelas.
- Siswa yang memiliki jadwal piket harus datang lebih awal, maksimal 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.
- Dilarang membawa dan memainkan handphone, kecuali sudah mendapat izin dari guru.
- Dilarang membuat keributan saat pelajaran berlangsung maupun saat guru tidak sedang berada di dalam kelas.
- Dilarang membawa barang-barang yang tidak penting atau tidak berhubungan dengan pelajaran ke sekolah, seperti produk make up, senjata tajam, rokok, minuman keras, binatang peliharaan, dan sebagainya.
- Jika 10 menit setelah bel tanda masuk berbunyi dan guru pengampu mata pelajaran belum hadir, ketua kelas segera menghubungi guru piket.
- Siswa harus bersikap sopan dan saling menghormati, baik dengan teman sebaya maupun guru.
- Siswa harus menjaga ketertiban, keindahan, kebersihan, dan kenyaman di kelas.
Contoh tata tertib kelas SMA
- Siswa wajib hadir di sekolah, maksimal 15 menit sebelum bel tanda masuk berbunyi.
- Siswa yang terlambat masuk kelas harus memperlihatkan surat izin dari guru piket sebelum masuk kelas.
- Siswa yang memiliki jadwal piket harus datang lebih awal, maksimal 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.
- Dilarang membuat kegaduhan di dalam kelas, kecuali berhubungan dengan pelajaran.
- Dilarang meninggalkan kelas tanpa seizin guru.
- Dilarang memainkan handphone atau perangkat lainnya, kecuali ada hubungannya dengan pelajaran.
- Dilarang membawa barang-barang yang tidak penting atau tidak berhubungan dengan pelajaran ke sekolah, seperti produk make up, senjata tajam, rokok, minuman keras, binatang peliharaan, dan sebagainya.
- Senantiasa menjaga kebersihan, ketertiban, kenyamanan, dan ketentraman dalam kelas.
- Berperilaku sopan dan saling menghormati dengan teman sebaya maupun guru.