
Bapak dan Ibu Guru, dengan mengetahui manfaat dan cara menerapkan teknik Pomodoro pada jenis tugas apa pun. Dengan demikian, guru maupun murid dapat memaksimalkan waktu belajar menjadi lebih efektif dan produktif untuk aktivitas-aktivitas lainnya.
Perlu diketahui, teknik pomodoro diciptakan untuk mencegah terjadinya penundaan pekerjaan, baik itu tugas sekolah, pekerjaan rumah, dan lainnya. Melalui Teknik Pomodoro, waktu akan dinilai sangat berharga untuk mencapai apa yang diinginkan, dan juga untuk meningkatkan kemajuan belajar secara terus menerus. Oleh sebab itu, mari pahami lebih lanjut tentang Teknik Pomodoro agar Bapak dan Ibu Guru dapat menerapkannya di kelas.
Sejarah teknik pomodoro
Melansir berbagai sumber dan buku, kata Pomodoro berasal dari Bahasa Italia yang berarti tomat. Namun, tak sedikit juga yang mencantumkan bahwa kata Pomodoro merupakan salah satu kata dari Bahasa Spanyol. Padahal, kata tomat dalam Bahasa Spanyol adalah Tomate.
Adapun keterkaitannya dengan Teknik Pomodoro, yaitu karena saat penemuannya menggunakan timer dapur berbentuk tomat. Oleh karena itu, teknik belajar ini dinamakan Teknik Pomodoro.
Teknik Pomodoro diciptakan oleh Francesco Cirillo, seorang mahasiswa asal Italia pada akhir tahun 1980. Pada awalnya, Cirillo mengalami kesulitan dalam belajarnya, karena tidak dapat fokus pada hal-hal tertentu. Ia pun menyadari bahwa ada yang salah dalam cara belajarnya dan segera merubahnya dengan teknik belajar menggunakan time management.
Dengan bantuan timer (alarm waktu) dapur yang biasa digunakan untuk menghitung waktu memasak. Cirillo pun mulai merubah cara belajarnya dengan membuat interval waktu tertentu, agar kondisi fisik maupun psikisnya dapat tetap terjaga saat belajar.
Ia membagi waktu belajar dan istirahat dengan tepat. Cirillo menamakan interval waktu belajar dengan istilah worksheet atau “jendela kerja” selama 25 menit, dan interval waktu istirahat selama 5 menit.
Pengertian teknik pomodoro
Mengutip Swift dalam bukunya yang berjudul Insights on Francesco Cirillo’s The Pomodoro Technique (2020), teknik pomodoro adalah metode manajemen waktu yang dibentuk atas gagasan, bahwa sering beristirahat saat belajar dapat meningkatkan kecepatan mental otak. Teknik ini dibuat untuk meningkatkan produktivitas, dengan meminimalkan waktu yang dihabiskan pada distraksi pekerjaan.
Dengan demikian, Teknik Pomodoro adalah cara belajar dengan mengandalkan manajemen waktu yang dirancang, agar dapat memudahkan proses pembelajaran dan memberikan hasil yang maksimal dari segi produktivitas. Teknik Pomodoro dapat dilakukan dengan membagi waktu belajar menjadi beberapa interval waktu dalam jendela kerja, yang isinya adalah pembagian waktu belajar dan istirahat.
Manfaat teknik pomodoro bagi guru
Adapun manfaat penerapan teknik Pomodoro tak hanya berdampak pada tugas-tugas saja, tapi juga pada mental murid dan guru dalam proses belajar memahami materi pelajaran. Berikut beberapa manfaat Teknik Pomodoro bagi guru.
- Melatih Fokus
Bapak dan Ibu Guru akan terlatih fokus pada hal yang tengah dikerjakan. Dengan begitu, maka Bapak dan Ibu Guru pun bisa mengerjakan apapun secara lebih cepat dan maksimal. Melalui fokus inilah yang akan menghilangkan kebiasaan multitasking, dan menurunkan kadar stress Bapak dan Ibu Guru karena hanya mengerjakan satu hal dalam durasi waktu tertentu.
- Manajemen Waktu yang Tepat
Menerapkan Teknik Pomodoro sama dengan melatih manajemen waktu Bapak dan Ibu Guru, sehingga nantinya Bapak dan Ibu Guru akan terbiasa untuk melakukan manajemen waktu yang tepat. Kemampuan manajemen waktu ini pun akan membuat Bapak dan Ibu Guru terbiasa melakukan segala sesuatu berdasarkan skala prioritas.
- Perencanaan yang Efektif
Dari manajemen waktu yang tepat, Bapak dan Ibu Guru akan mampu membuat perencanaan belajar maupun bekerja secara efektif. Kemampuan ini pun akan sangat membantu Bapak dan Ibu Guru pada berbagai kesempatan lainnya, baik saat di sekolah maupun ketika berkarir di masa depan.
- Adaptasi Bekerja di Bawah Tekanan Waktu
Dari terbiasa dituntut untuk fokus pada konsep “jendela kerja” Teknik Pomodoro, manfaatnya untuk Bapak dan Ibu Guru akan terbiasa mengerjakan pekerjaan di bawah tekanan waktu. Secara mental, Bapak dan Ibu Guru jadi dapat terbiasa dan tidak merasa panik saat dibebani tugas dengan waktu yang terbatas.
- Melatih Kreativitas dan Berpikir Cepat
Dengan adaptasi belajar dan bekerja di bawah tekanan waktu juga dapat melatih diri untuk berpikir, berkreasi, dan memproses informasi secara cepat. Dengan batas waktu selama 25 menit, Bapak dan Ibu Guru akan merasa diburu waktu, sehingga proses otak akan bekerja lebih cepat, dan menghasilkan gagasan-gagasan baru, serta keputusan yang tepat.
Contoh teknik pomodoro
Contoh teknik pomodoro dalam kelas, yaitu saat pembelajaran jarak jauh. Bapak dan Ibu Guru dapat menerapkan Teknik Pomodoro melalui pembagian waktu belajar ke dalam beberapa sesi “jendela waktu”, selama 25 menit dengan istirahat pendek berdurasi 5 menit.
Mula-mula, jauhkan distraksi dengan memberikan para siswa persiapan diri untuk belajar, dan guru menyiapkan apa saja yang akan dipelajari sambil mengatur timer dalam 25 menit, sebagai alat penanda waktu memulai dan mengakhiri proses belajar.
Saat waktu belajar dimulai, guru dan siswa dapat belajar tanpa adanya gangguan hingga 25 menit berlalu. Setelahnya, timer akan berbunyi dan menandakan waktu belajar sesi tersebut telah selesai.
Selanjutnya, guru dan siswa bisa beristirahat sejenak untuk melakukan aktivitas lainnya, sepeti pergi ke dapur mengambil minum atau camilan, mengecek notifikasi ponsel, ke toilet, peregangan, dan lain sebagaiya. Usai 5 menit berlalu, guru dan siswa dapat melanjutkan sesi belajar dengan menghidupkan kembali timer 25 menit. Begitu seterusnya, mulai dan mengakhiri sampai materi pembelajaran yang dibahas hari itu benar-benar berakhir.
Cara mengaplikasikan teknik pomodoro dalam tugas guru
Pada dasarnya, Teknik Pomodoro memang hanya ditujukan untuk pribadi saja. Namun, dalam perkembangannya, berbagai tim dan kelompok kerja kemudian juga menggunakan teknik ini untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas anggota kelompoknya. Begitu pula dalam menjalankan tugas sebagai seorang guru yang perlu bekerja sama dengan seluruh warga sekolah lainnya, seperti bersama wakil kepala sekolah, hingga kepala sekolah.
Adapun untuk melaksanakan Teknik Pomodoro dalam tim secara efektif, dijelaskan oleh Xiaofeng Wang dalam tulisannya yang berjudul “Turning Time from Enemy into an Ally Using the Pomodoro Technique”. Wang pun menyarankan untuk melakukannya setiap hari dengan 5 tahapan berikut.
- Perencanaan, yaitu menentukan aktivitas apa saja yang dilakukan dalam satu hari.
- Penghimpunan, yakni mengumpulkan data mentah terkait upaya yang dikeluarkan, dan jenis data yang dapat dihitung.
- Pencatatan, dilakukan dengan menyusun arsip observasi harian.
- Proses, yaitu mengubah data mentah menjadi sumber informasi.
- Visualisasi, yakni menyajikan informasi dalam format yang mudah dipahami, dan dapat diperbaiki lebih baik lagi di masa depan.
Pada setiap tahapannya, Teknik Pomodoro di sini memainkan peran sebagai unit estimasi waktu. Terdapat 2 (dua) aturan yang berlaku:
- Apabila suatu tugas dapat melebihi dari 5-7 waktu yang ditetapkan dalam Pomodoro, maka pecahlah tugas tersebut menjadi tugas yang lebih kecil lagi. Sebab, aktivitas yang kompleks atau padat, seharusnya bisa dipecah menjadi beberapa aktivitas sederhana; dan
- Apabila suatu tugas dapat dikerjakan kurang dari 1 Pomodoro, maka aktivitas serupa lainnya dapat digabungkan menjadi satu.
Melalui penelitiannya itu, Wang mendapati banyak kelompok yang menerapkan Teknik Pomodoro merasa pekerjaan mereka tidak seberat dahulu lagi, lebih efisien, dan juga memiliki suatu ritme “natural” dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Cara mengaplikasikan teknik pomodoro dalam dalam proses pembelajaran
Berikut cara mengaplikasikan teknik pomodoro dalam proses pembelajaran.
- Guru menyiapkan tugas yang akan dikerjakan.
- Guru dapat membantu siswa memprioritaskan materi yang harus dipelajari atau tugas yang perlu diselesaikan terlebih dahulu.
- Guru mengatur waktu timer atau alarm selama 25 menit menggunakan ponsel atau alat lainnya.
- Saat proses pembelajaran dimulai, siswa dibiarkan fokus belajar atau mengerjakan tugas, hingga timer atau alarm berbunyi.
- Setelah alarm berbunyi, guru meminta siswa untuk istirahat sejenak sekitar 3-5 menit.
- Setelah pola waktu 25 menit ini telah terulang sebanyak 4 kali, maka guru dan siswa harus beristirahat selama 15-30 menit.
Dengan mengaplikasikan Teknik Pomodoro di kelas, proses pembelajaran pun dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan maksimal. Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Staffen Noyeberg seorang lulusan dari Royal Institute of Technology di Stockholm, dalam Pomodoro Technique Illustrated, The Easy Way to Do More in Less Time, menyebutkan bahwa Teknik Pomodoro sangatlah efektif untuk menghindari berbagai macam gangguan selama belajar.
Adapun istirahat setiap 25 menit bertujuan supaya para siswa tidak merasa bosan saat belajar. Pemberian waktu istirahat yang singkat pun membuat mereka tidak melakukan hal-hal lain, selain meneruskan pembelajaran yang tentunya bisa menyita waktu.
Bagaimana menurut Bapak dan Ibu Guru mengenai Teknik Pomodoro ini? Apakah Bapak dan Ibu Guru tertarik untuk menerapkannya dalam proses pembelajaran? Selamat mencoba, semoga artikel ini bermanfaat.