Mengenal Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar yang Wajib Diketahui Guru

Halo Bapak/Ibu, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya.

Menurut PISA (Program for International Student Assessment), tingkat penalaran literasi maupun numerasi pelajar di Indonesia masih tergolong lemah. Hal itu justru berbanding terbalik dengan negara tetangga Indonesia, yaitu Singapura yang memiliki indeks membaca di atas rata-rata OECD. Hasil yang dirilis oleh PISA ini menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan yang selama ini digunakan di Indonesia belum mampu meningkatkan kompetensi siswa secara signifikan. Itulah mengapa, Mas Menteri Nadiem Makarim mulai melakukan pembaharuan dengan mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar. Lalu, apa tujuan Kurikulum Merdeka Belajar?

Mengapa Harus Kurikulum Merdeka Belajar?

Pembaharuan Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka Belajar bukan tanpa alasan. Mengingat, kurikulum merupakan kerangka dasar bagi sistem suatu sistem pendidikan. Jika diibaratkan sebagai bangunan, kurikulum merupakan bentuk kerangka bangunannya. Ada beberapa alasan mengapa harus beralih pada Kurikulum Merdeka Belajar, yaitu sebagai berikut.

  1. Selama ini, peraturan yang berkaitan dengan pendidikan selalu bersifat mengikat atau saklek. Hal itu Bapak/Ibu lihat pada aturan-aturan terkait UN, penyusunan RPP, bahkan sampai penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Sakleknya aturan-aturan itu dirasa belum efektif untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
  2. Hasil belajar yang dirilis oleh PISA menunjukkan bahwa kemampuan penalaran tingkat tinggi pelajar di Indonesia masih lemah, bahkan untuk penalaran dasar seperti literasi dan numerasi.
  3. Desain Kurikulum Merdeka tidak bersifat kaku atau lebih fleksibel dibandingkan kurikulum sebelum-sebelumnya. Mengingat, kondisi setiap instansi pendidikan berbeda-beda, sehingga butuh perlakuan atau penyelesaian yang berbeda-beda pula.

Apa Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar?

Setelah Bapak/Ibu tahu alasan diimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar, kini Bapak/Ibu juga harus tahu tujuan yang akan dicapai oleh kurikulum ini. Adapun tujuan Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebagai berikut.

Mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya.

Otoritas yang dimaksud meliputi keleluasaan atau fleksibilitas bagi pemerintah daerah atau sekolah dalam merencanakan, membuat, serta mengevaluasi program-program pendidikan di daerahnya. Tentu, harus disesuaikan dengan prinsip Merdeka Belajar yang telah disusun oleh pemerintah pusat. Hal ini bisa dianalogikan dalam proses pembuatan kue, di mana pemerintah pusat hanya menyediakan bahan, sementara pemerintah daerah dan sekolah diberi kebebasan untuk mengolah bahan tersebut sesuai selera dan kebutuhan.

Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Bagaimana cara Kurikulum Merdeka Belajar bisa mempercepat tujuan pendidikan nasional? Dengan adanya otoritas pengelolaan pendidikan, diharapkan bisa membentuk kualitas SDM yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi. Hal itu diwujudkan dengan penguatan karakter siswa yang meliputi akhlak mulia serta memiliki tingkat penalaran yang tinggi, baik di bidang literasi dan numerasi.

Menyiapkan tantangan global era revolusi 4.0.

Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama hampir di semua aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan. Tantangan pendidikan di era 4.0 mencakup perubahan pola pikir, perubahan cara belajar, perubahan cara bertindak sebagai upaya untuk terus berinovasi serta mengembangkan kreativitas di berbagai bidang. Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, pendidik, peserta didik, orang tua, dan komunitas. Salah satunya dengan menitikberatkan pada kecakapan literasi digital. Tidak hanya siswa, pendidik juga dituntut untuk mampu meningkatkan kompetensi dan pemahaman literasi serta menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keilmuannya.

Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila.

Dasar negara Pancasila bukan hanya sebatas pajangan atau bahan hafalan untuk syarat ujian. Lebih dari itu, sudah sepatutnya nilai-nilai luhur Pancasila diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat, semakin banyaknya sikap-sikap intoleran di negeri ini. Semua itu bisa tercapai melalui penguatan karakter sejak dini yang dimulai dari rumah maupun dari lingkungan sekolah. Jika mengacu pada Kurikulum Merdeka Belajar, terdapat satu pembelajaran tambahan yang esensial, yaitu pembelajaran kokurikuler yang berbasis proyek untuk menguatkan kompetensi dan karakter siswa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang dimaksud meliputi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, menjunjung tinggi kebhinekaan global, gotong-royong, mandiri, memiliki nalar yang kritis, dan kreatif.

Menjadi kurikulum pembaharu yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.

Seperti Bapak/Ibu ketahui bahwa pendidikan merupakan salah satu cara untuk beradaptasi dengan perubahan zaman yang semakin pesat. Oleh sebab itu dibuatlah suatu kurikulum untuk memudahkan proses pendidikan bagi manusia. Jika melihat sejarah, kurikulum pendidikan di Indonesia sudah ada sejak tahun 1947 dan terus mengalami pembaharuan hingga kini menjadi Kurikulum Merdeka Belajar. Kehadiran kurikulum ini sangat relevan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada pentingnya kemampuan literasi setiap individu.

Meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Dalam rangka mewujudkan Kurikulum Merdeka Belajar, pemerintah membuat banyak terobosan baru sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Terobosan itu meliputi perubahan UN menjadi AKM, skema alokasi dana BOS, hingga rapor pendidikan. Selain terobosan di bidang teknis, pemerintah juga mengupayakan terjadinya peningkatan kualitas guru melalui beragam pelatihan dan gelaran seleksi akbar PPPK. Melalui PPPK diharapkan tidak ada lagi kesenjangan kesejahteraan bagi guru, sehingga guru bisa fokus dalam mengembangkan potensi terbaik yang ada di dalam dirinya demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia.

Meskipun Kurikulum Merdeka Belajar belum diimplementasikan di semua sekolah di Indonesia, namun Mendikbudristek memiliki harapan besar jika sekolah bisa melihat ragam manfaat kurikulum ini di masa mendatang.

Itulah pembahasan Quipper Blog tentang tujuan Kurikulum Merdeka Belajar. Semoga bisa bermanfaat buat Bapak/Ibu. Untuk mendapatkan informasi lain tentang pendidikan, yuk update terus Quipper Blog. Tetap semangat dan sukses selalu. Salam Quipper!

Lainya Untuk Anda

Quipper Bersinergi dengan Kemendikbudristek Dukung Merdeka Belajar

Strategi Diferensiasi dalam Persiapan SNPMB: Memahami Kebutuhan Siswa secara Individu

Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Numerasi Siswa untuk Hadapi SNBP dan SNBT