Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Cara Membuat Daftar Pustaka – Bahasa Indonesia Kelas 9

Cara Membuat Daftar Pustaka – Bahasa Indonesia Kelas 9

Foto: pexels.com

Hai, Quipperian!

Apakah kamu suka menulis? Hobi satu ini, selain memiliki segudang manfaat, juga bisa menjadi profesimu di masa depan! Pernahkah kamu kepikiran menjadi penulis saat dewasa nanti? Hmm, sudah berapa banyak tulisan yang kamu hasilkan, guys?

Kalau kamu sudah pernah menghasilkan tulisanmu sendiri, Quipper Blog mau tanya, bagaimana perasaanmu kalau ada orang yang mengutip tulisanmu itu tanpa mencantumkan namamu sebagai penulis aslinya? Pffft, pasti kesAl banget, deh! Sudah capek-capek nulis, eh malah dipakai orang lain tanpa menyebutmu. Nah, ini adalah salah satu jenis plagiarisme, Quipperian.

Ide dan pembahasan dalam tulisan memang begitu banyak pilihannya. Tapi, enggak bisa dipungkiri, ada kalanya seorang penulis membutuhkan inspirasi dari hasil tulisan lainnya. Tak hanya sebagai inspirasi, hasil tulisan lain juga dapat memberikan penulis informasi penting, lho.

Dalam hal inilah, etika penulisan sangat penting, Quipperian! Maka dari itu, ada yang kita kenal sebagai daftar pustaka. Bagaimana cara membuat daftar pustaka dan apa sih sebenarnya daftar pustaka itu? Kuy, disimak ya!

Apa Itu Daftar Pustaka?

Foto: pexels.com

Kalau kamu tak hanya senang menulis tetapi juga membaca, kamu pasti enggak asing dengan istilah satu ini. Menurut KBBI, pustaka berarti buku. Nah, dari sini sudah cukup jelas bahwa daftar pustaka adalah sebuah daftar berisi buku.

Buku apa yang ada dalam daftar ini? Tentu saja buku-buku yang dijadikan acuan oleh penulis dalam menghasilkan karya tulisnya. Eits, tapi tidak hanya buku, lho! Daftar pustaka ternyata meliputi semua bacaan yang digunakan oleh penulis, baik itu bacaan yang ditemukan di buku, di karya tulis lain, hingga di dunia maya!

Apa Fungsi Daftar Pustaka?

Foto: pexels.com

Selain menghindari penulis dari plagiarisme, daftar pustaka juga punya fungsi lain yang enggak kalah penting, Quipperian.

Pertama, suatu karya ilmiah tanpa daftar pustaka dapat diragukan kebenarannya. Adanya daftar pustaka menunjukkan bahwa penulis benar-benar berusaha untuk menggali informasi tentang hal yang ditelitinya.

Kedua, daftar pustaka dapat memberikan referensi tambahan bagi pembaca yang tertarik akan karya tulis. Pembaca tersebut dapat mencari bacaan yang diperlukannya dengan melihat daftar pustaka.

Ketiga, sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih penulis terhadap karya-karya yang dijadikannya acuan, sebab telah membantunya menyelesaikan karya tulisnya.

Aturan dan Cara Membuat Daftar Pustaka

Foto: pexels.com

Dalam menulis daftar pustaka, ada ketentuan umumnya, di antaranya:

  • Hasil komunikasi pribadi misalnya wawancara tidak perlu dituliskan dalam daftar pustaka
  • Tidak perlu diberi nomor urut
  • Urutan dalam daftar pustaka berdasarkan nama penulis secara alfabetis
  • Gelar penulis (gelar akademis/kebangsawanan/keagamaan) tidak perlu dicantumkan
  • Terletak di bagian akhir karya tulis

Coba Menulis Daftar Pustaka, Yuk!

Foto: pexels.com

Nah, setelah tahu bagaimana syarat cara membuat daftar pustaka, sekarang Quipper Blog mau mengajak kamu untuk coba membuatnya. Secara umum, ini nih cara penulisan sebuah daftar pustaka dari buku:

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul buku bercetak miring. Tempat terbit: Nama penerbit.

Misalnya, buku Hujan Bulan Juni karangan penyair Sapardi Djoko Damono. Jika kamu menggunakannya dalam karya tulismu, begini cara membuat daftar pustakanya:

Damono, Sapardi Djoko. 2015. Hujan Bulan Juni. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Coba perhatikan! Dalam daftar pustaka di atas, nama penulis dibalik. Jika penulis menggunakan marga, maka marga tersebut ditulis dahulu. Jika tidak ada marga, maka yang ditulis lebih dulu adalah nama belakang penulis.

Jika kamu ingin membuat daftar pustaka untuk buku dengan dua atau tiga pengarang, nama pengarang pertama saja ya yang dibalik! Untuk nama pengarang kedua dan/atau ketiga, kamu tidak perlu membaliknya.

Lalu, jika ada empat atau lebih pengarang di buku itu, kamu bisa-bisa menghabiskan begitu banyak baris hanya untuk menulis nama-nama pengarangnya, dong? Makanya, kamu tidak perlu menulis semuanya. Tulislah nama pengarang pertama saja, lalu diikuti dengan ‘dkk’ yang berarti ‘dan kawan-kawan’.

Contoh kedua adalah sebuah buku terjemahan, The Girl on The Train karangan Paula Hawkins yang diterjemahkan oleh Ingrid Nimpoeno. Begini cara membuat daftar pustakanya:

Hawkins, Paula. 2015. The Girl on The Train. Terjemahan oleh Ingrid Nimpoeno. Jakarta: Noura Books.

Nah, untuk saat ini, banyak bacaan yang bisa kamu dapatkan di internet. Untuk menuliskan daftar pustaka dari internet, ada aturannya juga, Quipperian. Misalnya saja sebuah artikel tentang simpang siurnya Covid-19 di tengah masyarakat. Kamu harus tetap menuliskan penulis aslinya, ya. Begini nih cara membuat daftar pustakanya:

Al Farisi, Baharudin. 2020. Kontroversi Anji dan Hadi Pranoto soal Obat Antibodi Covid-19, Berujung Kasus Hukum, diakses dari https://www.kompas.com/hype/read/2020/08/04/063117366/kontroversi-anji-dan-hadi-pranoto-soal-obat-antibodi-covid-19-berujung?page=all, pada 4 Agustus 2020.

Nah, gimana dengan artikel cara membuat daftar pustaka di atas, nih? Semoga cukup membantu kamu ya! Jangan lupa belajar bareng Quipper Video juga supaya kegiatan belajar di rumah semakin menyenangkan. Kamu bisa langsung subscribe di sini dan temui berbagai materi pelajaran lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Buruan daftar, ya!

 

Penulis: Evita

Lainya untuk Anda