Quipperian, kamu masih belum begitu paham tentang materi teks drama? Perlu contoh untuk memudahkanmu memahami materi itu? Oke kalau begitu, Quipper Blog akan berikan beragam contoh teks drama untuk membantumu memahami materi teks drama dengan baik. Yuk, simak dan pelajari baik-baik beberapa contoh teks drama di bawah ini, ya!
Contoh 1
Cinta Sebegitunya
Malam itu, Iman dan Yudi duduk di ruang tengah kost-kostannya. Yudi sibuk menonton televisi dan Iman duduk terdiam dengan mata tertangkap kosong.
Yudi: Lu kenape Man?
Iman: (diam dengan tatapan kosong)
Yudi: Woi! (menepuk paha Iman)
Iman: Hah?! Apaan? (kaget)
Yudi: Tadi gua nanya, lu kenape, Man? Dari tadi gua perhatikan bengong kayak ayam mau dipotong.
Iman: Oh. Gak apa-apa, Yud. Cuma lagi mikir.
Yudi: Mikirin apa?
Iman: Mikirin Karina, dia kok begitu, ya? (menghela napas).
Yudi: Begitu gimane? Mang lu diapain sama Karina?
Iman: Ya begitu pokoknya! Dah! Jangan ganggu gua! Lagi mau galau dulu! (pergi meninggalkan Yudi sendirian di ruang tengah).
Yudi: (Keheranan) Eh, buset ni bocah! Ditanyain malah ngegas. Suka sih suka, tapi cinta gak sebegitunya kali!
Yudi pun kembali menonton televisi dengan menahan kesal kepada Iman.
Contoh 2
Zaman
Karya : Sri Kuncoro
Ibu: Ayah, sepertinya hujan akan turun. Lihatlah mendung itu gelap sekali. Di mana anak-anak?
Ayah: Tenanglah Bu. mereka ‘kan sudah dewasa.
Ibu: Tapi, ‘kan tidak biasanya mereka pulang terlambat lagi pula mendung begini dahsyat.
Ayah: Mereka toh bisa berlindung jika hujan turun dengan lebat.
Ibu: Ah, Ayah selalu begitu!
Ayah: Ah, Ibu juga selalu begitu!
(Keduanya diam, lalu anak ke-2 memasuki pintu panggung)
Ibu: Kenapa pulang terlambat, Man? Sudah makan siang, Nak?
Anak 2: Sudah, Bu. Tadi ada demo yang menghambat lalu lintas.
Ayah: Demo tentang apa dan oleh siapa?
Anak 2: Tidak tahu. Saya tidak peduli demo macam apa dan oleh siapa. (Masuk ke kamar ganti baju dan keluar lagi).
Ibu: Kau mau ke mana lagi, Man?
Anak 2: Voli, Bu. Ada latihan di stadion.
Ibu: Mendung, begitu gelap, kakakmu belum pulang. Carilah dulu!
Anak 2: Saya sudah terlambat Bu, lagi pula kakak bisa menjaga diri.
Ibu: Hujan akan segera turun nanti dia terjebak hujan. Jemputlah dulu!
Anak 2: Bu, saya sudah berumur 19 tahun. Jadi, saya rasa kakak juga sudah bukan balita lagi.
Ayah: Man, jangan kasar kepada ibumu! (Anak 1 mendadak nyelonong masuk dan menghempaskan tubuhnya ke sofa).
Anak 2: Tuh Bu, Cinderella sudah kembali ke istana. Saya pergi dulu!
Anak 1: Rese, lu!
Ibu: Dari mana Kau, Martha?
Anak 1: Biasalah Bu, memperjuangkan keadilan.
Ayah: Keadilan macam apa?
Anak 1: Keadilan bagi rakyat jelata. Sekarang ini ya, segala kepentingan umum sudah dimanipulasi oleh kepentingan golongan dan orang-orang tertentu.
Ibu: Kau berurusan dengan polisi?
Anak 1: Demi keadilan, Bu. Tadi ya, seandainya tidak ada bentrok dengan polisi, kami sudah bisa menembus gedung yang angkuh itu.
Ibu: Jangan macam-macam kamu, ya!
Anak 1: Ibu jangan khawatir. Jangan panik seperti itu!
Contoh 3
Judul: Gangguan Roni
Tema: Cinta
Pemeran: Sere, Evita
Karakter: Sere (polos, kurang peka), Evita (pendiam, tertutup)
Sinopsis Drama:
Sere berjalan menuju kantin setelah bel sekolah berbunyi. Di kantin, Sere bertemu Evita yang tengah duduk di depan warung makan Bubur Pak Solit. Sere menyapa Evita yang tengah hanyut dengan bacaan novelnya. Keduanya pun berbincang-bincang.
Dialog Drama:
Sere: (mengibaskan rambutnya) Jadi, gua itu lagi bingung sama kelakuan Roni. Dia itu maunya apa ya, Vit?
Evita: Memangnya kenapa, Ser?
Sere: Dia tuh suka gangguin gua di kelas. Udah gitu, isengnya suka gak jelas. Apalagi tadi pagi. Coba bayangin, gua baru sampe masa rambut gua diacak-acak dari belakang sama dia. Kan sebel! (menyilangkan tangannya).
Evita: Hmm (mengangguk mendengarkan).
Sere: Sebel gak lu kalo digituin sama cowok yang gak jelas. Gua sebel banget Vit. Sebel!
Evita: Mungkin dia suka sama lu, Ser?
Sere: Hah? Gila kali dia suka sama gua! (melotot)
Evita: Ya, mungkin saja. Soalnya kalo cowok gangguin cewek dengan gak jelas, pasti ada niatan lain kan?
Sere: Hmm (memejamkan mata, berpikir). Mungkin juga sih Vit. Trus, gua harus gimana?
Evita: Hmm, tanya langsung ke Roni? (tak pasti).
Sere: Ah! Gila lu Vit! Ya kali gua nanya itu langsung ke Roni. Turun dong harga diri gua sebagai cewek (wajahnya memerah).
Evita: Ya, itu kan saran doang, Ser. Gua juga bingung jawabnya (tersenyum kecil).
Keduanya pun tertawa dan mulai membicarakan hal yang lain.
Contoh 4
Roni: Vit, lu liat Sere ke mana gak?
Evita: (Menggeleng) Enggak Ron, kenapa?
Roni: (Tersipu) Enggak, Gak kenapa-kenapa. Ya udah ya (meninggalkan Evita keluar kelas)
(Tidak lama kemudian, Sere datang)
Sere: Hei Vit.
Evita: Hei Ser.
Sere: Lu istirahat diem aja di dalam kelas? Gak ke mana-mana?
Evita: Enggak, Ser. Eh iya, tadi lu dicariin Roni.
Sere: Dicariin? (bingung), urusan apaan, Vit?
Evita: Wah, gua gak tau, Ser.
Sere: Ah, aneh si Roni. Biarin aja deh. Eh, udah baca materi evolusi Vit? Ajarin gua dong, masih belom paham gua.
Evita: Udah Ser, ya udah, gua bantu belajar.
Sere dan Evita pun berdiskusi tentang materi evolusi dari pelajaran Biologi.
Bagaimana Quipperian contoh-contoh teks drama tersebut? Semoga beberapa contoh teks drama di atas bisa membantumu memahami materi teks drama lebih baik lagi, ya. Kalau kamu ingin terus update dengan pembahasan-pembahasan lainnya, yuk, terus pantengin Quipper Blog. Dijamin, tiap artikel baru di Quipper Blog pastinya bermanfaat buat kamu, Quipperian!
Sumber:
- Catatan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII KTSP 2006 Quipper Video
Mau Paham Pengertian & Unsur-unsur Teks Drama? Yuk, Simak Ulasannya!
Penulis: Muhammad Khairil
