Quipperian, apakah kamu masih ingat dengan kalimat pasif dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia? Sederhananya, kalimat pasif adalah sebuah kalimat di mana subjeknya tidak berperan sebagai pelaku, melainkan sasaran atau tujuan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh si objek.

Selain kalimat pasif, kamu juga akan menemui kalimat aktif dalam mata pelajaran ini. Lantas, apa perbedaan keduanya? Bagaimana cara membedakan antara kalimat pasif dan kalimat aktif?
Untuk lebih jelasnya, artikel ini akan membahas mengenai kalimat aktif dan pasif secara lengkap. Mulai dari pengertian, perbedaan, tujuan, jenis hingga ciri dan contoh bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif supaya kamu lebih memahami kedua jenis kalimat ini.
Apa yang Dimaksud Kalimat Aktif dan Pasif?
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kamu pasti sering menemukan berbagai jenis kalimat, seperti kalimat aktif dan kalimat pasif.
Baik kalimat aktif maupun kalimat pasif, keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda dan berperan penting ketika kamu hendak menulis maupun berbicara. Tanpa memahami apa itu kalimat aktif dan kalimat pasif dengan baik, kamu akan kesulitan saat ingin merangkai kata-kata.
Oleh karena itu, kamu perlu memahami pengertian dari kalimat aktif dan kalimat pasif itu sendiri.
Pengertian Kalimat Aktif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan dalam predikat verbalnya.
Kalimat aktif juga bisa didefinisikan sebagai kalimat di mana subjek pada kalimat tersebut berperan sebagai pelaku untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan tertentu. Dalam Bahasa Indonesia, tindakan atau perbuatan ini dikenal dengan istilah predikat.
Kalimat ini biasanya hanya terdapat pada kalimat yang predikatnya berupa kata kerja atau verba aktif. Contohnya, menulis, membaca, memasak, bermain, dan sebagainya.
Pengertian Kalimat Pasif
Kebalikan dari kalimat aktif, kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana subjeknya tidak berperan sebagai pelaku, melainkan tujuan atau sasaran dari suatu tindakan (predikat) yang dilakukan oleh objek dalam kalimat tersebut.
Dari pengertian tersebut, bisa disimpulkan bahwa objek adalah pelaku yang aktif melakukan tindakan atau perbuatan. Kalimat ini biasanya terdapat pada kata kerja yang pasif, seperti ditulis, dibaca, dimasak, dan lainnya.
Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif
Berdasarkan pembahasan di atas, setidaknya ada beberapa hal yang membedakan antara kalimat aktif dan kalimat pasif, yaitu:
- Subjek dalam kalimat aktif berperan sebagai pihak yang melakukan tindakan atau perbuatan, sedangkan dalam kalimat pasif, subjek berperan sebagai tujuan atau sasaran dari suatu tindakan oleh objek.
- Predikat dalam kalimat aktif biasanya diawali dengan imbuhan ber- atau me-, sedangkan dalam kalimat pasif diawali dengan imbuhan di-, ter-, ke-an, atau ter-kan.
- Kalimat aktif biasanya tidak memerlukan tambahan kata “oleh” atau “dengan”, sedangkan kalimat pasif terkadang memerlukan tambahan kata “oleh” atau “dengan” di dalam kalimatnya.
- Fokus utama kalimat aktif adalah subjek yang melakukan tindakan atau perbuatan, sebaliknya fokus utama kalimat pasif adalah tindakan atau perbuatan yang diterima oleh subjek.
Tujuan dari Kalimat Aktif dan Pasif
Sebelum menentukan penggunaan kalimat aktif atau kalimat pasif, kamu harus mengetahui terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. Hal ini dikarenakan, kedua jenis kalimat ini memiliki tujuan yang berbeda.
Penggunaan kalimat aktif dalam berbicara maupun menulis bertujuan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam bentuk kalimat yang lebih mudah dipahami oleh penerima pesan atau informasi tersebut. Dalam Bahasa Inggris, penggunaan kalimat aktif juga lebih disarankan saat kamu ingin membuat tulisan formal, seperti jurnal dan karya ilmiah.
Sementara penggunaan kalimat pasif bertujuan untuk memberikan penekanan pada tindakan atau perbuatan yang diterima oleh subjek. Kalimat ini juga sering digunakan ketika kamu belum mengetahui secara pasti siapa pelaku atau tidak ingin menyebutkan pelaku dari suatu tindakan yang dilakukan.
Meskipun terdapat perbedaan tujuan, tapi kalimat aktif dan kalimat pasif sama-sama digunakan untuk memudahkan kamu dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada penerima.
Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Pasif
Selain memahami pengertian dan tujuannya, ada cara lain untuk membedakan bentuk kalimat aktif dan pasif, yaitu dengan melihat ciri-cirinya berikut ini.
Ciri-ciri Kalimat Aktif
Suatu kalimat dapat dikatakan kalimat aktif jika memiliki ciri-ciri:
- Memiliki subjek yang bertindak sebagai pelaku.
- Predikatnya berimbuhan ber- atau me-.
- Pola kalimatnya berbentuk S-P-O, S-P-K, atau hanya S-P saja.
Ciri-ciri Kalimat Pasif
Sementara itu, kalimat pasif memiliki ciri-ciri:
- Subjek berperan sebagai pelaku yang menerima tindakan atau perbuatan dari objek.
- Predikatnya berimbuhan di-, ter-, ke-an, atau ter-kan.
- Subjek dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi objek dalam kalimat aktif.
- Predikatnya bisa berupa kata ganti orang yang diikuti dengan kata kerja tak berimbuhan.
- Biasanya, terdapat kata “oleh” atau “dengan” di dalam kalimatnya.
Jenis-jenis Kalimat Aktif dan Pasif
Berdasarkan hubungan subjek dan objeknya, kalimat aktif dan pasif terbagi dalam beberapa jenis. Berikut penjelasan selengkapnya.
Jenis Kalimat Aktif
Ada tiga jenis kalimat aktif, yaitu kalimat aktif transitif, semitransitif, dan dwitransitif. Yuk, kita bahas satu per satu.
Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif transitif adalah jenis kalimat aktif yang harus memiliki objek agar dapat melengkapi predikatnya. Dengan begitu, pola kalimat yang terbentuk adalah S-P-O.
Kalimat Aktif Semitransitif
Kalimat aktif semitransitif adalah jenis kalimat aktif yang predikatnya memerlukan pelengkap, tapi tidak memerlukan objek untuk melengkapi kalimatnya sehingga pola kalimatnya adalah S-P-Pel (Pelengkap). Kalimat ini tidak dapat diubah ke dalam bentuk kalimat pasif karena tidak memiliki objek.
Kalimat Aktif Dwitransitif
Kalimat aktif dwitransitif adalah jenis kalimat aktif yang predikatnya memerlukan objek maupun pelengkap agar dapat membentuk kalimat yang sempurna. Kalimat ini memiliki pola S-P-O-Pel.
Jenis Kalimat Pasif
Sementara untuk jenis kalimat pasif dibagi menjadi empat jenis, yaitu kalimat pasif transitif, intransitif, tindakan, dan keadaan. Berikut penjelasan lebih lanjutnya.
Kalimat Pasif Transitif
Pada dasarnya, kalimat pasif transitif adalah kalimat aktif transitif yang diubah ke dalam bentuk pasif sehingga pola kalimatnya menjadi O-P-S. Selain itu, predikat dalam kalimat ini menggunakan imbuhan di- atau di-an.
Kalimat Pasif Intransitif
Kalimat pasif intransitif adalah jenis kalimat pasif yang tidak memerlukan objek sehingga pola kalimatnya menjadi S-P, S-P-K, atau S-P-Pel. Predikat dalam kalimat ini juga menggunakan imbuhan di-, di-an, atau ter-.
Kalimat Pasif Tindakan
Sesuai dengan namanya, kalimat pasif tindakan adalah jenis kalimat pasif di mana predikatnya merupakan bentuk dari suatu aktivitas atau tindakan tertentu. Predikat dalam jenis kalimat pasif ini biasanya menggunakan imbuhan di- atau di-kan.
Kalimat Pasif Keadaan
Dalam kalimat pasif keadaan, predikatnya berfungsi untuk menjelaskan keadaan yang dialami subjek. Biasanya digunakan imbuhan ke-an pada predikatnya.
Contoh Kalimat Aktif dan Pasif
Agar kamu semakin paham tentang kalimat aktif dan pasif, berikut adalah beberapa contoh kalimat aktif dan aktif berdasarkan jenis-jenisnya.
Contoh Kalimat Aktif
1. Kalimat Aktif Transitif
Berikut 5 contoh kalimat aktif transitif
- Ibu memasak nasi
- Adik menyelesaikan PR
- Pegawai toko menyusun minuman
- Nenek menyulam kain
- Ayah memotong rumput
S P O
S P O
S P O
S P O
S P O
2. Kalimat Aktif Semitransitif
Adapun contoh kalimat aktif semitransitif adalah sebagai berikut.
- Sofia mengeluh kepanasan
- Angin berhembus sangat kencang
S P Pel
S P Pel
3. Kalimat Aktif Dwitransitif
Berikut adalah beberapa contoh bentuk kalimat aktif dwitransitif.
- Ayah membelikan Andre sepatu baru
- Ibu membuatkan kami makan malam
S P O Pel
S P O Pel
Contoh Kalimat Pasif
1. Kalimat Pasif Transitif
Berikut 5 contoh kalimat pasif transitif.
- Buku itu dibaca oleh Nadya
- Sampah dibakar ayah
- Pertandingan piala dunia ditonton oleh penonton seluruh dunia
- Nasi goreng dihabiskan Mira
- Surat-surat itu disimpan ibu dengan baik
O P S
O P S
O P S
O P S
O P S
2. Kalimat Pasif Intransitif
Adapun contoh bentuk kalimat pasif intransitif adalah sebagai berikut.
- Dina terjatuh.
- Kucing itu terkunci di dalam gudang
S P
S P K
3. Kalimat Pasif Tindakan
Berikut contoh bentuk kalimat pasif tindakan.
- Pohon mangga itu ditanam oleh ayah.
- Koruptor itu diadili oleh jaksa.
- Bola ditendang Messi ke arah gawang.
4. Kalimat Pasif Keadaan
Berikut contoh kalimat pasif keadaan.
- Aku merasa kepanasan di siang hari.
- Arya kehausan setelah olahraga.
- Kakak kesakitan akibat jatuh dari tangga.
Cara Membuat Kalimat Aktif dan Pasif
Cara membuat kalimat aktif dan pasif sebenarnya sangat mudah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pastikan kamu memahami ciri-ciri dari kedua jenis kalimat tersebut.
Kemudian, tinggal merangkai kata hingga membentuk kalimat yang memenuhi ciri-ciri dari kalimat aktif atau pasif.
Perlu diketahui bahwa kalimat aktif yang kamu buat, bisa diubah menjadi kalimat pasif. Berikut cara mengubahnya.
- Tukarkan posisi subjek (S) dengan posisi objek (O).
- Ganti imbuhan me- atau ber- pada predikat menjadi di-, ter-, ke-an, atau ter-kan.
- Tambahkan kata “oleh” atau “dengan” di belakang predikat.
Sangat mudah, bukan mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif? Setelah mengubahnya menjadi kalimat pasif, coba periksa kembali apakah sudah memenuhi ciri-ciri dari kalimat pasif.
Hal ini dikarenakan, jika tidak memenuhi ciri-ciri dari kalimat pasif, maka kalimat aktif yang sudah diubah tersebut tidak dapat dikatakan sebagai kalimat pasif.
Nah, Quipperian demikian penjelasan mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif yang akan sering kamu temukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Jangan lupa untuk sering-sering mengerjakan latihan soal agar semakin paham mengenai materi ini.