Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Pahami Kalimat Tunggal – Struktur, Ciri dan Jenisnya

Pahami Kalimat Tunggal – Struktur, Ciri dan Jenisnya

Hai Quipperian, apa kabarnya, nih? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya! Siapa di antara Quipperian yang suka dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia? Saat belajar Bahasa Indonesia, materi apa sih yang akan dibahas pertama kali? Tentu kalimat, ya! Tanpa ada kalimat, apalah arti sebuah bahasa. Kalimat itu bermacam-macam, lho. Namun, pada pertemuan ini Quipper Blog hanya akan membahas tentang kalimat tunggal. Lantas, seperti apa bentuk kalimat tunggal? Jika penasaran, yuk baca ulasan berikut ini.

Pengertian Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri satu susunan subjek dan predikat serta tambahan objek maupun keterangan serta pelengkap. Pada kalimat ini, kamu hanya akan menemukan satu gagasan saja. Contohnya adalah “Heru memperbaiki sepedanya”.

Berdasarkan contoh di atas, Heru merupakan subjek, memperbaiki merupakan predikat, dan sepedanya merupakan objek.

Lantas, seperti apa struktur dan ciri-ciri suatu kalimat dikatakan tunggal?

Struktur Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal memiliki struktur sebagai berikut.

1. Subjek dan Predikat (S-P)

Contoh kalimat dengan struktur subjek dan predikat adalah “Ibu sedang memasak.”

2. Subjek, predikat, dan objek (S-P-O)

Contoh kalimat dengan struktur subjek, predikat, dan objek adalah “PT Angkasa Pura merombak jajaran direksinya”, “Kepala SD Mulia memimpin rapat guru”, dan sebagainya.

3. Subjek, predikat, dan pelengkap (S-P-Pel)

Contoh kalimat dengan struktur subjek, predikat, dan pelengkap adalah “Kakek berjalan dengan perlahan”, “Ibu memanggil dengan lantang”, dan sebagainya.

4. Subjek, predikat, objek, keterangan (S-P-O-K)

Contoh kalimat dengan struktur subjek, predikat, objek, dan keterangan adalah “Pemerintah memberikan bantuan UMKM di saat pandemi.”

5. Subjek, predikat, objek, pelengkap (S-P-O-Pel)

Contoh kalimatnya adalah “Singa mengaum dengan keras.”

6. Subjek, predikat, keterangan (S-P-K)

Contoh kalimatnya adalah “adik tertawa di sore hari.”

Ciri-Ciri Kalimat Tunggal

Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut.

  1. Hanya berisi satu informasi atau gagasan.
  2. Tidak ada unsur lain dalam kalimatnya karena hanya terdiri dari satu susunan S-P atau S-P-O atau S-P-O-K atau S-P-Pel atau S-P-O-Pel.
  3. Tidak ada konjungsi di dalam kalimat.
  4. Biasanya diawali dengan huruf kapital.

Unsur Kalimat Tunggal

Unsur kalimat merupakan unit terkecil yang menyusun sebuah kalimat. Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut.

1. Subjek

Subjek merupakan elemen terpenting dalam sebuah kalimat. Tanpa ada subjek, sebuah kalimat tidak akan bermakna. Tidak hanya itu, kesalahan dalam menempatkan subjek pun bisa mengubah makna kalimat. 

Ciri-ciri subjek yaitu merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa, berupa kata benda atau frasa benda, tidak diawali dengan preposisi, dan tidak bisa ditambahkan dengan kata “tidak” atau “bukan”. 

Contoh subjek adalah ayah, ibu, si cantik, si gembul, nama orang, kupu-kupu, dan masih banyak lainnya.

2. Predikat

Predikat adalah elemen yang menjelaskan kegiatan dari subjek. Kehadiran subjek tanpa predikat juga belum bisa dikatakan kalimat. 

Ciri-ciri predikat adalah biasanya berupa kata kerja, bisa ditambahkan kata tidak, menjawab pertanyaan mengapa atau bagaimana, tidak bisa didahului kata “yang”, dan bisa diikuti oleh objek maupun keterangan. 

Contoh predikat adalah mencuci, mencium, melemparkan, memasak, berbicara, dan masih banyak lainnya.

3. Objek

Objek merupakan elemen berupa kata benda yang dikenai subjek, contohnya “Jeje melemparkan bola.” Bola merupakan benda yang diperlakukan oleh Jeje. Bagaimana perlakuannya? Dengan cara dilempar. 

Objek dibagi menjadi dua, yaitu objek penderita dan objek penyerta. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut.

  • Objek penderita adalah objek yang bisa berubah menjadi subjek ketika kalimatnya dijadikan pasif. Biasanya, objek penderita berupa kata benda atau kata yang dibendakan, contohnya “Galih melempar batu.” Batu merupakan kata benda.
  • Objek penyerta adalah objek yang terletak di belakang objek penderita, contohnya “Galih melemparkan batu berukuran besar.” Nah, kata “berukuran besar” merupakan penyerta dari objek “batu.”

Fungsi objek adalah untuk memperjelas makna di dalam kalimat, sebagai pelengkap dan membentuk kesatuan pikiran, dan sebagai dasar pembentuk kalimat yang predikatnya transitif.

4. Keterangan

Keterangan merupakan pelengkap yang bisa menjadi informasi tambahan di dalam suatu kalimat. Keterangan bisa berupa tempat, waktu, suasana, akibat, syarat, dan sebagainya. Letaknya juga bisa di tengah, di akhir, atau di awal kalimat.

5. Pelengkap

Pelengkap adalah unsur yang bisa melengkapi subjek, predikat, maupun objek. Namun, pelengkap tidak dapat menggantikan kedudukan subjek jika kalimatnya dijadikan pasif, contohnya “Sarah berbicara sopan.”

Jenis Kalimat Tunggal

Jenis-jenis kalimat tunggal adalah sebagai berikut.

1. Kalimat tunggal nomina

alimat yang memiliki predikat berupa kata benda. Contoh kalimatnya adalah “sepedaku adalah produk dalam negeri”, “Ibuku seorang pegawai negeri sipil (PNS), “ayam merupakan salah satu jenis hewan”, dan sebagainya.

2. Kalimat tunggal verbal 

Kalimat yang memiliki predikat berupa kata kerja. Contoh kalimatnya adalah “Kiki menyetir mobil”, “nenek menyapu halaman”, “Lala bermain boneka”, dan sebagainya.

3. Kalimat tunggal adjektival 

Kalimat yang memiliki predikat berupa kata sifat. Contoh kalimatnya adalah “Suara penyanyi itu merdu sekali”, “Penampilan Jorge Lorenzo sangat memukau”, dan sebagainya.

4. Kalimat tunggal preposisi 

Kalimat yang predikatnya berupa kata depan. Contoh kalimatnya adalah “Kenzha ke sekolah”, “Ayam di kandang”, “Burung di sangkar”, dan sebagainya.

Dari pembahasan di atas, apakah kamu sudah bisa mengidentifikasi bentuk kalimat tunggal? Lalu, apa perbedaan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk?

Jika pada kalimat tunggal hanya ada satu gagasan atau satu kalimat,  pada kalimat majemuk terdapat induk kalimat dan anak kalimat.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat, ya. Jika Quipperian ingin mendapatkan materi lengkapnya, silakan gabung bareng Quipper Video. Jadikan belajarmu lebih seru dan menyenangkan. Salam Quipper!

Lainya untuk Anda