
Foto: Freepik.com
Quipperian, pernah penasaran enggal gimana asal mula bangsa kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional? Mungkin selama ini kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, baik dalam percakapan maupun menulis. Namun, banyang yang tidak tahu sejarah bahasa Indonesia itu sendiri. Iya, kan?
Dengan mengetahuinya, secara tidak langsung kita akan lebih menghargai Bahasa Indonesia dan tidak asal saat menggunakannya. Untuk lebih lanjut, yuk, langsung dibaca saja ulasan sejarah bahasa Indonesia di bawah ini!
Berasal dari Bahasa Melayu

Foto: Pixabay.com
Berdasarkan Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Hal itu dilandasi fakta bahwa Bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca pada masa lampau di tanah Nusantara.
Pada masa kerajaan Nusantara dulu, ada dua jenis Bahasa Melayu yang digunakan, yakni Melayu Pasar dan Melayu Tinggi. Melayu Pasar merupakan Bahasa Melayu yang memiliki karakteristik lentur karena mudah dimengerti dan ekspresif. Selain itu, Melayu pasar memiliki tingkat toleransi kesalahan berbahasa sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan penggunanya.
Sedangkan, Melayu Tinggi merupakan Bahasa Melayu yang digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan di Nusantara, khususnya di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih rumit lantaran penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Alasan Bahasa Melayu Dipilih sebagai Bahasa Pengantar

Foto: Pixabay.com
Pemilihan Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar kala itu ada beberapa alasan. Pertama, Bahasa Melayu termasuk bahasa Austronesia yang merupakan cabang dari bahasa-bahasa suku Sunda dan suku Sulawesi.
Kedua, keberadaan Bahasa Melayu sudah menyebar mulai dari pesisir tenggara pulau Sumatera sebagai wilayah Kerajaan Sriwijaya yang menguasai perdagangan kala itu. Ketiga, Bahasa Melayu dirasa lebih sederhana dan fleksibel serta bisa diterima oleh masyarakat Nusantara kala itu, termasuk masyarakat dari suku Jawa dan suku Sunda.
Proses Lahirnya Bahasa Indonesia

Foto: Pixabay.com
Pada masa Kolonial Belanda, Bahasa Melayu berkembang pesat. Tahun 1901, telah disusun Kitab Logat Melayu yang memuat ejaan-ejaan resmi Bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuysen. Keberadaan buku tersebut semakin memantapkan posisi Bahasa Melayu. Tak hanya itu, Gubernur Belanda kala itu juga menetapkan Bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah bumiputera.
Kondisi itu kemudian berlanjut dengan keluarnya Ketetapan Ratu Belanda yang merupakan reaksi atas gagasan Dewan Rakyat (Volksraad) pada tanggal 25 Juni 1918 tentang kebebasan kepada para anggota Dewan Rakyat untuk menggunakan Bahasa Melayu dalam perundang-undangan.
Perkembangan selanjutnya ketika gelora semangat kemerdekaan menggelora di kalangan pemuda di Nusantara, tercetus keinginan memiliki suatu bahasa yang mempersatukan bangsa. Bahasa yang bisa menjadi jati diri bangsa. Pada Kongres Pemuda pertama tahun 1926, Bahasa Melayu diwacanakan untuk dikembangkan sebagai Bahasa dan Sastra Indonesia.
Pada Kongres Pemuda Kedua, yakni pada tanggal 28 Oktober 1928, resmi lahir Bahasa Indonesia berbarengan dengan ikrar para pemuda Nusantara yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Ada tiga poin isi dari Sumpah Pemuda, yakni 1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, 2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan 3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pada masa kependudukan Jepang (1942-1945), Bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan penting. Sebab, pada masa ini, Bahasa Indonesia menjadi bahasa utama lantaran Bahasa Belanda sudah tidak boleh digunakan untuk bahasa percakapan sehari-hari.
Kedudukan Bahasa Indonesia semakin kuat lagi setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa kesatuan, bahasa resmi, dan bahasa negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pada 16 Agustus 1972, ditetapkan pemakaian ejaan baru, yakni Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan penetapan itu, perkembangan sejarah Bahasa Indonesia semakin pesat dan semakin sempurna penggunaannya.
Hingga saat ini, Bahasa Indonesia masih terus berkembang. Berbagai istilah asing yang baru kemudian mulai memiliki padanan kata dalam Bahasa Indonesia.
Istilah-istilah terkait dunia digital dan media sosial pun kini mulai memiliki istilah dalam Bahasa Indonesia. Beberapa istilah itu seperti kata ‘netizen’ memiliki padanan kata ‘warganet,’ kata ‘online’ memiliki padanan kata ‘daring,’ kata ‘hyperlink’ atau ‘link’ memiliki padanan kata ‘pranala,’ kata ‘preview’ memiliki padanan kata ‘pratayang,’ dan seterusnya.
Perkembangan sejarah Bahasa Indonesia tersebut menunjukkan bahwa bahasa kita memiliki kelenturan sehingga membuat berbagai istilah asing dapat memiliki istilah unik dan kekhasan ke-Indonesia-annya. Hal itu menunjukkan bahwa dari segi kebahasaan, Bahasa Indonesia mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Ke depannya, bila muncul istilah baru di ranah digital pun pastinya dapat memiliki padanan dalam Bahasa Indonesia. Pengembangan Bahasa Indonesia itu merupakan salah satu tugas yang dilakukan oleh lembaga bernama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau sering dikenal dengan nama Pusat Bahasa atau Badan Bahasa.
Gunakan Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar

Foto: Pixabay.com
Dari paparan tersebut, dapat dilihat bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita ya Quipperian! Untuk itu, diusahakan sebisa mungkin kita menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, kita ikut menghargai para pendiri bangsa kita, khususnya para Pemuda dalam Kongres Sumpah Pemuda. Meski kita memang harus menguasai bahasa asing, namun usahakan untuk bisa menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar pada ranah yang tepat.
Untuk itu, jangan malu untuk membuka kamus untuk mencari padanan kata Bahasa Indonesia yang mungkin kita belum ketahui. Pada dasarnya, banyak kok kata-kata yang indah dalam Bahasa Indonesia yang bisa kita gunakan. Kita hanya perlu mencari tahunya!
Itulah informasi singkat mengenai sejarah Bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda, kita harus bangga dengan Bahasa Indonesia. Sebab, Bahasa Indonesia ialah jati diri bangsa kita sendiri. Jangan lupa mampir ke Quipper Blog untuk baca artikel menarik lainnya, ya!
Penulis: Muhammad Khairil