Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Memahami Morfem Berdasarkan Bentuk & Jenis serta Cara Menentukannya

Memahami Morfem Berdasarkan Bentuk & Jenis serta Cara Menentukannya

Di mata pelajaran Fisika, bagian terkecil dari suatu materi yang tidak dapat dibagi menjadi materi lain yang lebih kecil disebut sebagai atom. Ternyata, hal itu juga berlaku di mata pelajaran Bahasa Indonesia, lho. Jika di Fisika bernama atom, di Bahasa Indonesia bernama morfem. Ingin tahu selengkapnya tentang materi ini? Yuk, kita bahas satu per satu di bawah!

Pengertian Morfem

Morfem adalah bagian terkecil dari satuan bahasa yang masih memiliki makna. Oleh sebab itu, ciri utamanya adalah suatu satuan bahasa sudah tidak dapat dibagi lagi menjadi satuan bahasa yang lain yang lebih kecil. 

Contohnya adalah “lima” dan “kelima”. Kedua kata tersebut sama-sama memuat angka lima, namun jumlah morfemnya berbeda.

  • Lima sudah tidak bisa dibagi menjadi unit yang lebih kecil. Artinya, lima merupakan 1 morfem.
  • Kelima berasal dari ke- dan lima. Artinya, kata kelima memuat dua morfem, yaitu ke- dan lima.

Akibat adanya morfem ke-, makna kata lima dan kelima menjadi berbeda.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Keraf

Kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan kata dan yang dapat dibedakan artinya.

2. Chaer

Satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna.

3. Kridalaksana

Satuan bahasa terkecil yang maknanya relatif stabil dan yang tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.

Ragam Jenis-Jenisnya 

A. Berdasarkan kebebasannya

Berdasarkan kebebasan, morfem jenisnya dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Bebas 

Morfem yang bisa berdiri sendiri serta dapat langsung digunakan tanpa kehadiran morfem yang lain. Contohnya, makan, minum, sekolah, lari, kerja, angin, dan masih banyak lainnya. Dengan kata lain, kata ini sama dengan kata dasar.

2. Terikat 

Morfem yang membutuhkan kehadiran morfem lain agar memiliki makna, contohnya ke-an, pe-an, pe-, dan sebagainya. Ke-an tidak akan memiliki makna jika tidak diberi kata dasar. Jika ke-an dihubungkan dengan kata “satu”, maka menjadi “kesatuan”. Nah, barulah kesatuan memiliki makna.

B. Berdasarkan keutuhan bentuknya

Berdasarkan keutuhan bentuknya, morfem dibagi menjadi dua, yakni:

1. Utuh

Satuan bahasa yang secara fisik utuh atau tidak terpecah. Contohnya adalah lelah, sehat, lari, jalan, tidur, cuci, dan masih banyak lainnya.

2. Terbagi

Satuan bahasa yang secara fisik terpecah serta harus disisipi morfem lain agar memiliki makna. Contohnya per-an, ber-an, ke-an, dan sebagainya.

C. Berdasarkan dasar dalam pembentukan katanya

Berdasarkan dasar pembentukan katanya, morfem dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1. Dasar

Satuan bahasa yang bisa menjadi dasar pembentukan makna. Contohnya beli, jual, mandi, gerak, dan sebagainya. Apa yang bisa Quipperian simpulkan terkait jenis ini? Jenis ini bisa berupa morfem bebas maupun terikat.

2. Afiks 

Satuan bahasa yang terlibat dalam proses afiksasi. Contohnya, per-an, ke-an, me-, meng-, dan sebagainya.

D. Berdasarkan maknanya

Dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Leksikal 

Satuan bahasa terkecil yang sudah masih memiliki makna. Contohnya tulis, lari, makan, ayam, dan sebagainya.

2. Tak leksikal 

Satuan bahasa terkecil yang tidak memiliki makna sebelum digabung dengan morfem lain. Contohnya, pe-, di-, meng-, dan sebagainya.

Alomorf

Setelah membaca pembahasan di atas,  sekarang saatnya belajar tentang alomorf. Alomorf adalah variasi dari suatu morfem atau kamu mengenalnya sebagai jenis terikat. Alomorf tidak akan bermakna jika tidak tersambung dengan morfem bebas. Adapun contohnya adalah sebagai berikut.

  1. Alomorf me- adalah alomorf yang melekat di depan morfem yang berawalan huruf l, r, w, y, m, n, ny, ng. Misalnya melihat, memasak, memakan, merombak, dan sebagainya.
  2. Alomorf men- adalah alomorf yang melekat di depan morfem yang berawalan huruf t dan d. Misalnya, mendaki, meniru, menari, dan sebagainya.
  3. Alomorf meny- adalah alomorf yang melekat di depan morfem yang berawalan huruf s. Misalnya menyapu, menyimpan, menyetrika, dan sebagainya.
  4. Alomorf mem- adalah alomorf yang melekat di depan morfem yang berawalan huruf b, p, dan f. Misalnya, membuka, memahat, memfondasi, dan sebagainya.
  5. Alomorf meng- adalah alomorf yang melekat di depan morfem yang berawalan huruf a, i, u, e, o, k, g, h, dan kh. Misalnya mengambil, mengundang, mengingat, mengait, menggores, dan sebagainya.

Tips Menentukan Morfem dalam Suatu Kalimat

Agar Quipperian tidak bingung dalam menentukan suatu morfem di dalam kalimat, perhatikan tips berikut.

1. Identifikasi kata-kata yang sama

a. Suatu kata yang bentuk serta maknanya sama memiliki morfem yang sama pula. Contohnya pada kalimat berikut.

  • Paman berada di perantauan selama 8 bulan.
  • Pada bulan Desember, Budi berangkat ke Korea.

Kata bulan pada kedua kalimat di atas memiliki bentuk dan makna yang sama. Artinya, keduanya merupakan morfem yang sama.

b. Suatu kata yang bentuknya sama namun maknanya berbeda, memiliki morfem yang berbeda. Contohnya pada kalimat berikut.

  • Ibu memasak hati ayam.
  • Anak itu selalu makan hati orangtuanya.

Kata hati pada kalimat di atas memiliki bentuk yang sama, namun maknanya berbeda sehingga keduanya morfem yang berbeda.

2. Identifikasi kata-kata yang memiliki kemiripan makna

Kata-kata yang memiliki makna hampir mirip, namun bentuk keduanya berbeda bisa dikatakan morfemnya sama.

3. Menguraikan stem serta rootnya

Misalnya pada kata “pelarian” stem-nya adalah pelari dan root-nya adalah lari. Kata tersebut memuat tiga morfem, yaitu “pe-”, “lari”, dan “-an”.

Sampai sini, apakah Quipperian sudah paham?

Agar kamu semakin paham, sering-sering mengerjakan latihan soal, ya. Kamu bisa mengerjakannya di Quipper Video. Selain materi bahasa Indonesia, ada juga materi pelajaran lain yang pastinya sangat lengkap dan seru untuk ditelusuri. Buruan daftar!

Lainya untuk Anda