Home » Mapel » Bahasa Indonesia » Struktur Teks Cerita Sejarah dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Struktur Teks Cerita Sejarah dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Pernahkah kamu membaca cerita tentang asal-usul sebuah tempat? Atau cerita tentang perjuangan kemerdekaan Negara Indonesia? Teks yang kamu baca tersebut disebut dengan teks cerita sejarah.

Ketika mata pelajaran Bahasa Indonesia, kamu pasti mengenal teks cerita sejarah sebagai teks yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan kronologinya.

Sama seperti teks-teks lainnya, teks cerita sejarah juga terdiri dari struktur teks, agar pembaca bisa mudah memahami isi dari teks dengan mudah.

Artikel teks cerita sejarah terdiri dari beberapa struktur, yang menjadikannya sebagai sebuah teks cerita sejarah lengkap. Artikel ini akan membahas lebih lengkap terkait teks cerita sejarah beserta strukturnya.

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejarah adalah asal usul atau keturunan silsilah. Bisa juga didefinisikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Sementara itu, teks cerita sejarah merupakan teks yang berisi penjelasan dan menceritakan mengenai kejadian masa lalu yang sifatnya fakta. Kejadian yang dibahas dalam teks cerita sejarah menjadi latar belakang tentang terjadinya sebuah peristiwa atau sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.

Ciri-ciri Teks Cerita Sejarah

Sebenarnya, teks cerita sejarah memiliki ciri-ciri yang tidak banyak berbeda dengan teks lainnya. Namun, secara khusus, teks cerita sejarah lebih berfokus pada kisah-kisah yang sebenarnya terjadi. Di bawah ini adalah ciri-ciri teks cerita sejarah:

  • Penyajian teks cerita sejarah ditulis secara kronologis. 
  • Bentuk teks cerita sejarah adalah teks cerita ulang atau recount
  • Memiliki struktur teks berupa orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. 
  • Konjungsi yang banyak digunakan dalam teks cerita sejarah adalah konjungsi temporal atau waktu, seperti kemudian, selanjutnya, ketika, sejak, dan lainnya. 
  • Isi teks cerita sejarah berupa fakta dan benar-benar terjadi di masa lalu. 
  • Teks cerita sejarah bisa dilacak eksistensinya oleh para sejarawan berdasarkan bukti-bukti yang masih ada.

Struktur Teks Cerita Sejarah

Bagi kamu yang ingin menulis teks cerita sejarah, pastikan sudah mengikuti struktur teks cerita sejarah. Hal ini bertujuan agar teks cerita sejarah yang kamu tulis mudah dipahami dan menarik pembaca.

Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, struktur teks cerita sejarah berupa orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi. Berikut ini penjelasannya:

1. Orientasi

Pada bagian orientasi di teks cerita sejarah, berisi pengenalan secara singkat tentang sejarah yang akan dibahas. Penulis bisa menjelaskan latar belakang, mulai dari waktu, tempat, dan asal mula terjadinya peristiwa tersebut. Pada bagian ini, hubungan antar tokoh juga mulai diperkenalkan secara singkat sesuai dengan kebutuhannya.

2. Urutan Peristiwa

Urutan peristiwa adalah rekaman peristiwa sejarah yang diceritakan dalam teks. Peristiwa yang ditulis harus benar-benar terjadi. Pada bagian ini, disampaikan dalam bentuk urutan kronologis, mulai dari pengungkapan peristiwa, konflik, puncak konflik atau komplikasi, dan penyelesaiannya.

3. Reorientasi

Bagian terakhir adalah reorientasi yang berisi komentar dari penulis, membahas kembali isi dari peristiwa dan tokoh-tokoh yang terlibat. Bagian reorientasi sebenarnya sifatnya opsional, bisa disajikan penulis atau bisa juga tidak disampaikan.

Jenis-jenis Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah ada dua jenis, yaitu sejarah fiksi dan non fiksi. Berikut ini penjelasan lebih lanjut terkait jenis-jenis teks cerita sejarah:

1. Teks Cerita Sejarah Fiksi

Teks sejarah fiksi masih berisi cerita masa lalu, tetapi dipadukan dengan gaya cerita yang lebih menarik pembaca. Ada empat macam teks cerita sejarah yang bisa kamu jumpai, yaitu novel, cerpen, legenda atau cerita rakyat, dan roman atau karya sastra dalam bentuk prosa.

Teks cerita sejarah fiksi disajikan dalam bentuk cerita, meskipun masih berdasarkan kisah asli di dunia nyata. Gambaran kehidupan batin tokoh yang ada dalam teks cerita sejarah akan dibahas lebih dalam, tetapi pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap. Teks cerita sejarah ditulis berdasarkan sudut pandang pengarang.

2. Teks Cerita Sejarah Non Fiksi

Jenis teks cerita sejarah selanjutnya adalah bentuk non fiksi. Dalam teks cerita sejarah non fiksi, teks akan disusun secara objektif dan gambaran tokoh hingga latar belakang cerita akan ditulis lebih detail, tidak ada bumbu dari penulis seperti teks cerita sejarah fiksi. Teks cerita sejarah non fiksi ditulis benar-benar berdasarkan fakta.

Untuk tipe-tipe teks cerita sejarah non fiksi ada empat, antara lain biografi yang menceritakan kehidupan seseorang dari sudut pandang orang lain, autobiografi yang hampir mirip dengan biografi tetapi ditulis oleh orang itu sendiri, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.

Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Sebelum mulai menulis teks cerita sejarah, kamu wajib tahu ciri kebahasaan teks cerita sejarah yang akan dijelaskan di bawah ini:

1. Kalimat yang Digunakan Bermakna Lampau

Teks cerita sejarah menggunakan kalimat yang bermakna lampau. Kalimat bermakna lampau ditandai dengan kata-kata yang mengisyaratkan bahwa peristiwa yang diceritakan dalam teks tersebut sudah selesai, misalnya telah, sudah, terbukti, dan lainnya.

2. Menggunakan Konjungsi Kronologis

Konjungsi yang banyak digunakan dalam teks cerita sejarah adalah konjungsi kronologis atau temporal. Contoh konjungsi kronologis, yaitu: setelah itu, sejak saat itu, mula-mula, kemudian, dan lainnya.

3. Menggunakan Kalimat Tak Langsung

Kalimat tak langsung yang digunakan dalam teks cerita sejarah berguna untuk menerangkan jika cerita adalah tuturan dari seorang tokoh yang dijelaskan kembali oleh pengarang. Penggunaan kalimat tak langsung ditandai dengan beberapa kata, seperti menceritakan tentang, menyatakan, mengungkapkan, menurut, dan lainnya.

4. Menggunakan Kalimat Langsung

Tak hanya kalimat tak langsung saja, beberapa teks cerita sejarah juga menggunakan kalimat tak langsung. Hal ini ditandai dengan adanya dialog.

5. Menggunakan Kata Kerja Mental

Sementara itu, untuk kata kerja yang digunakan salah satunya adalah jenis kata kerja mental. Kata kerja ini menjelaskan respons tokoh terhadap tindakan, pengalaman, atau keberadaannya dalam sebuah peristiwa yang terjadi.

Kata kerja mental juga dikenal dengan kata kerja tingkah laku yang menggambarkan tindakan seseorang saat menghadapi keadaan. Contoh kata kerja mental, yaitu: mengecewakan, berpikir, sependapat, dan lainnya.

6. Menggunakan Kata Kerja Material

Selain kata kerja mental, teks cerita sejarah juga menggunakan kata kerja material untuk menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa yang terjadi oleh subjek yang ada dalam cerita tersebut. Hal tersebut dikarenakan perbuatan tokoh dalam cerita bersifat material sehingga bisa dilihat. Contoh kata kerja material adalah berlari, melempar, tersenyum, dan sebagainya.

7. Menggunakan Kata Sifat

Kata sifat yang dipakai dalam teks cerita sejarah untuk menggambarkan tokoh, peristiwa, atau tempat yang diceritakan. Contoh kata sifat tersebut, yaitu khawatir, wibawa, prihatin, dan lainnya.

8. Menggunakan Frasa Kiasan dan Peribahasa

Frasa kiasan dan peribahasa dalam teks cerita sejarah dipakai agar cerita lebih dramatis dan membangkitkan imajinasi pembaca. Selain itu, agar teks cerita sejarah lebih indah dan menarik.

Sekian pembahasan tentang teks cerita sejarah. Apabila kamu membutuhkan penjelasan lebih lengkap mengenai materi ini atau pelajaran sekolah lainnya, bergabunglah dengan Bimbel Online Quipper Video.

Lainya untuk Anda