
Foto: freepik.com
Hai, Quipperian!
Apa kabar, nih, setelah berbulan-bulan harus stay at home tanpa ke mana-mana karena adanya pandemi? Semoga Quipperian semua selalu sehat dan aktif belajar dari rumah dengan nyaman.
Kegiatan apa saja nih yang sudah kamu lakukan untuk mengusir kejenuhan di rumah aja? Kegiatan yang paling umum dicoba sih biasanya memasak atau mendekorasi ulang kamar. Kamu sudah coba, belum?
Kalau kamu masih merasa bosan, mungkin kamu harus mencoba kegiatan satu ini—menulis! Quipperian, kamu pasti sudah tahu betapa bermanfaatnya kegiatan satu ini, kan? Menulis bisa mengembangkan imajinasimu hingga meningkatkan kemampuan berpikirmu. Tidak hanya itu, menulis juga bisa jadi salah satu profesi yang bisa kamu pertimbangkan untuk masa depanmu, lho! Jadi, why not? Mungkin berbulan-bulan di rumah ini dapat kamu sulap menjadi sebuah novel buah karyamu yang bisa diterbitkan. Enggak ada yang mustahil, kan?
Psst, untuk menulis dengan baik, kamu harus memastikan bahwa kamu memahami bahasa yang digunakan dengan baik. Kamu juga harus mengetahui berbagai jenis teks yang ada.
Kali ini, Quipper Blog mau mengajakmu berkenalan dengan salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia, yaitu teks eksemplum. Check this out!
Apa Itu Teks Eksemplum?

Foto: pexels.com
Tidak hanya dengan memahami bahasa yang digunakan dan jenis-jenis teks saja, seorang penulis juga harus membekali dirinya dengan pengetahuan dari membaca. Nah, calon penulis, pernahkah kamu membaca cerita perjalanan atau pengalaman seseorang? Jika pernah, berarti bisa jadi kamu pernah membaca paling tidak sebuah teks eksemplum, Quipperian!
Lho, kenapa ‘bisa jadi’? Untuk menjadikan sebuah teks dapat dikatakan sebagai teks eksemplum, tentu saja ada ciri khas di dalamnya yang membedakannya dengan teks lainnya. Dalam hal ini, ciri khas yang membedakan teks eksemplum adalah bahwa perjalanan atau pengalaman yang diceritakan tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh penulis.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa teks eksemplum adalah teks yang bercerita tentang pengalaman yang tidak diinginkan oleh tokoh di dalam cerita tersebut.
Ciri-Ciri Teks Eksemplum

Foto: pexels.com
Sebelumnya kita telah mengetahui bersama-sama ciri pertama dari teks eksemplum yang menjadikannya berbeda, yaitu isinya yang merupakan hal yang tidak diinginkan. Apakah masih ada ciri-ciri lain dari teks satu ini?
Jawabannya: tentu saja ada!
Selain berisikan hal tidak diinginkan, ciri lain dari teks eksemplum adalah adanya struktur yang lengkap di dalamnya. Karena umumnya menceritakan tentang pengalaman, maka urutan kejadian di dalamnya juga harus jelas dengan didukung oleh gaya bahasa naratif.
Struktur Teks Eksemplum

Foto: pexels.com
Sebelumnya, dikatakan bahwa teks eksemplum memiliki struktur yang lengkap di dalamnya. Nah, struktur lengkap yang dimaksud tersebut adalah:
1. Orientasi
Bagian awal dari teks eksemplum ini berisi pengenalan terhadap tokoh dalam cerita.
2. Insiden
Sesuai namanya, bagian teks eksemplum selanjutnya ini menyuguhkan masalah yang dihadapkan kepada tokoh yang baru saja diperkenalkan pada bagian orientasi.
3. Interpretasi
Bagian terakhir dari teks eksemplum akan menjadi penyelesaian terhadap cerita yang ada. Biasanya, kita dapat menjumpai akibat yang ditanggung si tokoh dalam cerita, evaluasi, hingga pesan moral pada bagian ini.
Contoh Teks Eksemplum

Foto: pexels.com
Quipper Blog punya satu buah contoh teks eksemplum yang telah dipecah berdasarkan strukturnya, nih!
(1) Jam dinding itu menunjukkan pukul 06.00 pagi. Hmph, ini hari Senin! Tanpa terasa, hari Minggu sudah berlalu begitu saja. Aku menguap lebar dan sebuah pikiran muncul di benakku. Sekolah online hari ini kan baru mulai pukul 08.00! Mataku masih terlalu berat karena drama Korea yang kutonton hingga dini hari. Ah, rasanya aku bisa kok, tidur sebentar, kira-kira 30 menit saja cukup, kok, untuk mengurangi beratnya mata ini. Aku yakin!
(2) Brak! Brak! Brak!!! “Kok masih tidur? Hari ini kamu libur?” Pintu kamar diketuk keras-keras oleh Ibu. “Libur apanya, Bu? Sekolah laaah!” aku mengucek-ngucek mata sambil meluruskan pinggangku dan duduk di tepi tempat tidur. Hoaaaam, masih ngantuk, sih. Tapi cukup, lah, 30 menit tidur ini. Aku melirik ke arah jam dinding. WHAAT! Sudah pukul 09.00! 30 menit berkembang biak jadi 3 jam!
(3) Ketinggalan kelas online-nya guru paling killer di sekolah tentu saja bikin geger. Teman-teman di grup WhatsApp ternyata sibuk memanggil-manggil namaku sejak pukul 08.00. Cuma aku yang tidak muncul tadi pagi! Waduh! Enggak lagi-lagi deh, begadang nonton drama!
Bagaimana Quipperian, kamu punya pengalaman yang enggak kamu inginkan seperti di atas? Kamu bisa membentuknya menjadi sebuah teks eksemplum, lho! Selamat berkarya!
Nah, buat kamu yang mau mencari pembahasan lengkap materi lain, cuss gabung bersama Quipper Video. Kamu akan bertemu para pengajar andal yang akan memberikan kamu materi lewat tayangan video, rangkuman, dan latihan soal. Segera daftarkan diri, ya!
Penulis: Evita