Foto: pexels.com
Hai, Quipperian!
Masih setia melakukan self quarantine di rumah enggak nih? Semoga masih ya, karena tetap berada di rumah adalah peranmu yang begitu besar bagi negara kita untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.
Tapi, lama-lama bosan juga, ya? Wajar saja, Quipperian. Menjalani hari yang begitu-begitu saja setiap harinya tidak punya tantangan dan akan menyebabkan timbulnya rasa bosan. Supaya enggak bosan, dalam hidup, kamu butuh yang namanya tantangan. Setuju, enggak?
Eits, tapi, di tengah pandemi seperti ini, jangan memikirkan tantangan yang aneh-aneh, ya! Ingat, kesehatan adalah harta yang tidak ternilai harganya. Jangan main-main dengan kesehatan kamu, guys.
Daripada membahayakan kesehatan dengan ice bucket challenge atau membahayakan keselamatan dengan In My Feelings challenge, untuk sekarang, pilih tantangan yang aman-aman saja.
Contohnya, ngomongin tentang tantangan, tahukah kamu kalau dalam bahasa Indonesia ada sebuah teks yang disebut sebagai teks tantangan?
Wah, seperti apa ya teks tantangan itu? Quipper Blog punya ulasan lengkapnya untukmu.
Pengertian Teks Tantangan
Foto: pixabay.com
Kalau mendengar kata ‘tantangan’, apa yang ada dalam bayanganmu? Mengajak berkelahi? Well, dilihat dalam KBBI, tantangan memang berarti ajakan untuk berkelahi. Tapi, teks tantangan bukanlah teks untuk mengajak orang lain berkelahi.
Teks tantangan adalah teks yang berisi bantahan terhadap hal kontroversial atau hal yang sedang jadi perdebatan dalam masyarakat. Jadi, perlu diingat ya, hal yang dibantah bukanlah hal yang biasa-biasa saja.
Dalam teks tantangan, kamu juga bisa menemukan data serta argumen untuk memperkuat bantahan.Biasanya, teks tantangan digunakan sebagai sanggahan pada saat melakukan debat.
Struktur Penulisan Teks Tantangan
Foto: pexels.com
Sebuah teks tantangan terdiri dari struktur berikut ini:
1. Pengantar
Bagian pertama ini menjelaskan tentang hal kontroversial yang akan dibantah.
2. Argumen
Bagian kedua menjelaskan alasan atau bukti yang mendukung bantahan terhadap sebuah topik.
3. Kesimpulan
Bagian terakhir akan memberi pernyataan yang merupakan penegasan kembali terhadap bantahan di awal teks.
Apa Kaidah Kebahasaan Dalam Teks Tantangan?
Foto: pixabay.com
Selayaknya jenis teks lain, teks tantangan juga punya kaidah kebahasaan sendiri, dong. Ini dia kaidah kebahasaannya:
1. Kata rujukan
Saat merujuk pemberi informasi, digunakan kata rujukan.
2. Pilihan kata
Dalam teks tantangan, diperlukan penggunaan kata-kata yang baik agar bantahan dapat disampaikan dengan jelas.
3. Kata hubung
Kata hubung yang biasa digunakan dalam teks tantangan adalah yang bersifat menyanggah atau menolak.
4. Kalimat kompleks
Teks tantangan umumnya menggunakan kalimat kompleks yang mempunyai lebih dari satu struktur atau kata kerja.
Cara Menyusun Teks Tantangan
Foto: pexels.com
Kalau kamu ingin menyusun sebuah teks tantangan, sebaiknya kamu memperhatikan langkah-langkah berikut ini:
- Tentukanlah tema dari teks yang akan kamu susun.
- Carilah sumber informasi tentang tema yang telah kamu tentukan sebanyak-banyaknya.
- Analisis data dan informasi yang telah kamu kumpulkan agar dapat menjadi pernyataan.
- Susunlah kalimat-kalimat pernyataanmu menjadi satu dengan memperhatikan struktur dari teks tantangan ini sendiri. Kamu dapat mengembangkan kalimat-kalimat pernyataan tersebut agar lebih kompleks dan detail.
- Perhatikan kembali pilihan kata yang kamu gunakan, bila ada yang mengganjal, sebaiknya kamu segera menyuntingnya sesuai dengan unsur kebahasaan.
Contoh Teks Tantangan
Berikut ini adalah sebuah teks tantangan tentang kebijakan lockdown dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pengantar:
Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 di Indonesia mengakibatkan kepanikan di tengah masyarakat. Melihat ke negara-negara lain yang terjangkit, kebijakan lockdown mulai hangat dibicarakan oleh masyarakat. Lockdown ialah membatasi perpindahan orang, kerumunan orang, dan gerakan orang demi keselamatan bersama.
Argumen:
Meskipun benar merupakan sebuah kebijakan yang dirasa mampu mengatasi situasi saat ini, namun lockdown adalah langkah yang butuh persiapan matang. Kesiapan ini merujuk pada kondisi masyarakat, terutama dalam hal perekonomian. Ada sangat banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada pemasukan harian. Jika mereka tidak bekerja, mereka bisa-bisa tidak makan pada hari tersebut.
Apalagi, tingkat kemiskinan di Indonesia tidak bisa dibilang rendah, mencapai 9,22% pada September 2019, setara dengan 24,79 juta warga negara. Belum lagi, jika kita melihat pada ketertiban dalam masyarakat. Himpitan ekonomi ditambah dengan tidak tertibnya masyarakat dapat menyebabkan kekacauan.
Kesimpulan:
Menerapkan lockdown tanpa adanya persiapan matang, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat, hanya akan memperkeruh suasana. Saat ini, solusi yang paling baik adalah memulainya dari diri kita sendiri dengan menerapkan physical distancing, menjaga kebersihan dan kesehatan, serta menuruti himbauan dari pemerintah.
Nah, Quipperian, sudah paham dengan teks tantangan? Semoga semakin tertantang untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, ya! Buat kamu yang masih penasaran dengan materi ini, silakan saja gabung bersama Quipper Video supaya dapat penjelasan lebih lengkap lagi.
Tidak hanya materi ini saja, kamu pun bisa menemukan materi-materi lain yang disampaikan oleh para pengajar profesional lewat tayangan video, rangkuman, dan latihan soal. Buruan subscribe, ya!
[spoiler title=SUMBER]
- https://today.line.me/
- https://www.yuksinau.id/
- https://www.gurupendidikan.co.id/
- https://www.dosenpendidikan.co.id/
- https://portal-ilmu.com/
- https://news.detik.com/
- https://money.kompas.com/[/spoiler]
Penulis: Evita