Quipperian, kalau kamu ingin bisa menulis karya ilmiah, ada baiknya kamu mengetahui jenis-jenis dari karya ilmiah. Dengan mengetahui ragam jenisnya, kamu akan mengetahui perbedaan dan dapat memetakan karakter dari masing-masing karya ilmiah tersebut.
Untuk membantumu memahami jenis karya ilmiah, pada artikel kali ini Quipper Video Blog akan membahas beberapa jenis karya ilmiah yang sering didengar, disebutkan, atau diketahui oleh orang awam. Yuk, disimak pembahasannya agar kamu memahami dan mengerti ragam jenis karya ilmiah!
Yuk, Pahami Apa Itu Karya Ilmiah Biar Bisa Menulisnya!
1. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah merupakan karya tulis yang berisikan pendangan atau pemikiran dari penulis dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Artikel ilmiah berbeda dengan artikel jurnalistik. Bila dalam artikel jurnalistik tulisannya bisa berupa pendapat subjektif dari penulisnya maka pada artikel ilmiah pemikiran penulis tidak dapat dilandasi dari pendapat subjektif.
Pendapat dalam artikel ilmiah harus objektif dan memiliki dasar keilmiahannya, yakni ditulis dengan menggunakan teori tertentu. Biasanya, artikel ilmiah ini ada dalam sebuah jurnal penelitian atau buku kumpulan artikel ilmiah.
Tujuan penulisannya ialah memberikan analisis sederhana atas suatu permasalahan dengan menggunakan teori tertentu. Topik yang diangkat dalam artikel ilmiah biasanya terkait dengan fenomena atau temuan terbaru pada tingkat dasar dalam sebuah cabang ilmu.
Bentuknya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan artikel jurnalistik. Ada judul, bagian pendahuluan, isi, dan kesimpulan. Perbedaan pencolok pada artikel ilmiah dalam segi bentuk dengan artikel jurnalistik adalah keberadaan abstrak, kata kunci, dan daftar pustaka.
Abstrak berfungsi sebagai ringkasan utama terkait isi dari artikel ilmiah. Keyword atau kata kunci merupakan poin-poin utama hal yang dibahas dalam artikel. Dan, daftar pustaka berisikian referensi apa saja yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah.
2. Makalah
Pengertian sederhana dari makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data lapangan atau analisis dari sumber data yang bersifat empiris dan objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah presentasi, baik itu di dalam kelas, seminar, ataupun simposium.
Bentuk makalah memiliki tiga unsur laiknya struktur baku karya ilmiah, yakni bagian pendahuluan, bagian isi dan pembahasan, dan bagian kesimpulan. Bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang, permasalahan, tujuan, landasan teori, dan sistematika penulisan. Lalu, bagian isi dan pembahasan berisikan konten analisis data dan pembahasan permasalahan. Bagian ini bisa terdiri lebih dari satu bab dan maksimal dua bab.
Dan, bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis. Terkadang, pada bagian kesimpulan ini juga terselipkan saran yang berisikan ancangan solusi terhadap permasalahan yang diangkat dalam makalah.
Perbedaan mencolok makalah dengan karya ilmiah lainnya, seperti skripsi, tesis, dan disertasi, ialah pada kontennya yang tidak begitu mendalam. Artinya, makalah disajikan dalam bentuk sederhana dan tidak terlalu detil membongkar keseluruhan analisis data. Jadi, isinya lebih ringkas namun tetap mengedepankan sisi runtut sistematika penulisan, logika berpikir, dan objektifitas karya ilmiah.
Yuk Simak Pembahasan Tentang Apa itu Makalah dan Ruang Lingkupnya Ini!
3. Skripsi
Kalau kamu ingin lulus kuliah jenjang sarjana (S1) tentunya di akhir masa studi kamu harus membuat sebuah skripsi bergantu bidang kuliahmu. Pengertian dari skripsi adalah karya ilmiah yang dituliskan untuk tujuan penyelesaian masa studi kesarjanaan.
Dalam segi struktur bentuknya, skripsi memiliki kesamaan bentuk dengan makalah, tesis, dan disertasi. Perbedaannya lebih kepada konten analisis dan penyajian datanya. Pada skripsi, penulisan karya ilmiahnya lebih kepada pengujian suatu teori terhadap sebuah permasalahan.
Kecocokan teori yang digunakan dengan permasalahan yang diangkat dapat terlihat dari hasil analisis di dalam skripsi. Landasan utama pemukaan pandangan dan pemikiran dalam skripsi harus dilandasi pemikiran atau teori yang sudah ada. Jadi, ketika kamu menulis skripsi, kamu belum boleh mengemukakan teori sendiri atas permasalahan yang kamu angkat.
4. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang ditulis untuk menyelesaikan studi jenjang magister (S2). Bentuknya sama dengan makalah, skripsi, dan disertasi. Hanya saja, dalam tesis lebih menyajikan analisis yang mendalam dengan menggunakan teori.
Analisis itu tidak hanya menjabarkan dan membuktikan suatu teori dapat diterapkan dalam suatu permasalahan melainkan juga penggunaan secara mendalam teori tersebut. Dengan kata lain, di dalam tesis, analsisnya lebih tajam sehingga menghasilkan sebuah temuan baru atas sebuah permasalahan.
Biasanya, tesis itu ditulis lebih tebal daripada makalah ataupun skripsi. Hal itu dikarenakan analisisnya lebih detil dan biasanya analisis datanya bisa lebih dari dua bab.
5. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk menyelesaikan studi jenjang doktoral (S3). Sama halnya dengan makalah, skripsi, dan tesis, bentuk disertasi terdiri dari bagian pendahuluan, isi dan pembahasan, dan kesimpulan.
Hanya saja, pada disertasi, fokus utama penulisannya ialah memunculkan teori baru atau pembuktian baru atas temuan dari sebuah masalah. Ketika kamu menulis disertasi, kamu tidak hanya menggunakan teori untuk menganalisis, namun kamu juga melakukan pengujian teori. Pengujian itu untuk menemukan apakah teori yang digunakan sudah sesuai dengan permasalahan yang ada atau apakah ada kelemahan pada teori tersebut.
Selain itu, dalam disertasi biasanya dapat menhasilkan sebuah teori baru atau merevisi teori yang sudah ada. Oleh sebab itu, dalam penulisannya ada bagian tersendiri, biasanya dua bab lebih, yang membahas mengenai teori yang digunakan.
Pembedahan analisisnya pun jauh lebih tajam ketimbang tesis. Kamu akan menganalisis masalah sangat detil hingga dapat terlihat inti permasalahan yang kamu angkat. Dengan kata lain, dengan menulis disertasi, kamu menelurkan teori baru.
Itulah beberapa jenis karya tulis yang lumrah ada di dunia akademik. Pastinya ketika kamu kuliah nanti, kamu akan menuliskan salah satu jenis karya ilmiah tersebut atau minimal membacanya. Membaca karya ilmiah itu akan memberikan pengetahuan dan perspektif baru atas suatu bidang keilmuan. Jadi, kalau kamu mau jadi mahasiswa, kamu harus siap banyak membaca ya Quipperian! So, tetap semangat belajar ya guys!
6 Manfaat Membaca Karya Ilmiah
Penulis: Muhammad Khairil
Sumber:
- http://kemahasiswaan.uui.ac.id/berita-55-pengertian-karakteristik-dan-jenisjenis-karya-tulis-ilmiah.html
- http://pengertiandefinisi.com/pengertian-karya-ilmiah-dan-jenis-jenis-karya-ilmiah/
- http://www.inirumahpintar.com/2016/11/jenis-jenis-karangan-ilmiah-dan-penjelasannya.html
- https://idtesis.com/mengenal-jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah/
- https://arifsharon.blogspot.co.id/2012/05/jenis-jenis-karya-ilmiah.html