Mau Nilai Bahasa Inggris Bagus? Pahami Materi Analytical Exposition!

Hai, Quipperian!

Saat ini kamu pasti sudah memasuki aktivitas seperti biasa, ya. Soalnya, mau enggak mau liburan panjangnya memang sudah berakhir. Tapi, harus tetap semangat! By the way, apa saja sih yang sudah kamu lakukan untuk mengisi liburanmu kali ini? Apakah kamu traveling untuk menjelajahi penjuru Indonesia bahkan penjuru dunia?

Kalau kamu belum ada waktu atau dana, kamu bisa mulai ‘traveling’ dari rumah dengan belajar bahasa asing, lho! Belajar bahasa asing dapat menjadi hal seru untuk dilakukan dengan manfaat yang begitu banyak. Selain membuat kamu lebih fasih cas cis cus dalam beragam bahasa, belajar bahasa asing juga bisa menjadi bekal penting bagi masa depanmu nanti. Biasanya, menjelang liburan, beberapa tempat kursus bahasa asing akan mempromosikan program belajar selama liburan seperti short course.

Tapi, sayangnya kamu belum ikutan short course di liburan kemarin? Enggak usah khawatir, karena Quipper Blog kali ini punya materi seru a la short course tentang analytical exposition, nih!

Definisi dari Analytical Exposition

Analytical exposition adalah sebuah teks di mana penulis menuangkan pemikirannya mengenai suatu masalah ataupun fenomena yang terjadi di sekitar secara terperinci dan komprehensif beserta dengan pendapat lain untuk mendukung pemikiran tersebut di dalamnya.

Sebuah teks analytical exposition memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang terdapat di dalamnya merupakan suatu topik yang penting untuk dibahas dan mendapat perhatian.

Struktur Penyusun Analytical Exposition

Dalam setiap jenis teks, tentu saja ada struktur yang membangunnya. Bagi teks analytical exposition, berikut merupakan strukturnya:

1. Thesis

Bagian thesis terdapat di awal teks dengan ciri mengandung informasi mengenai topik/ide pokok yang akan dibahas serta pandangan penulis tentang topik/ide pokok tersebut.

Contoh:

“Do you agree that stainless steel straws are important? Topik

Yes I do. Stainless steel straws have been a great tool to use in our daily life.” Pandangan penulis

2. Series of argument

Menyusul thesis, kemudian terdapat bagian dengan argumen-argumen yang mendukung untuk membuktikan kebenaran thesis. Bagian ini adalah bagian yang penting untuk dikembangkan penulis, sebab pembaca dapat mengambil keputusan untuk yakin ataupun tidak yakin terhadap kepentingan topik dalam teks lewat penggunaan argumen-argumen yang kuat dan logis.

Contoh:

  • Stainless steel straws are eco-friendly.
  • Stainless steel straws will reduce the number of plastic waste.
  • Stainless steel straws can be used for a really long time.

3. Conclusion/Reiteration

Setelah mengajukan thesis beserta dengan argumen pendukungnya, penulis perlu mengakhiri teks dengan penutup. Penutup seperti biasa terletak di akhir teks dan berisi pernyataan kembali thesis yang diusung.

Contoh:

Stainless steel straws are important to save the environment.

Language Features dalam Analytical Exposition

Tidak hanya struktur, setiap jenis teks juga memiliki penggunaan language features yang berbeda-beda. Bagi teks analytical exposition, berikut merupakan language features-nya:

1. Menggunakan present tense

Tentu kamu sudah mengetahui tipe-tipe tenses yang digunakan untuk menunjukkan present, namun, bukan hanya simple present tense, ya. Modal seperti “can” juga dapat digunakan di dalam teks.

2. Menggunakan conjunction

Penggunaan conjunction ditujukan untuk menghubungkan argumen satu dengan yang lainnya. Kata hubung yang lazim digunakan misalnya firstly, secondly, further, besides, in addition, dan lain sebagainya.

3. Menggunakan evaluative word

Sebelum mengetahui penggunaannya, apakah kamu sudah memahami evaluative word? Evaluative word adalah kata yang digunakan untuk merepresentasikan pendapat, perasaan, ataupun penilaian penulis akan suatu hal. Tujuan penggunaannya adalah untuk menekankan seberapa pentingnya topik yang sedang dibahas dalam teks. Evaluative word yang biasanya digunakan misalnya important, valuable, significant, crucial, dan lain sebagainya.

4. Menggunakan compound and complex sentence

Masih ingatkah kamu perbedaan compound sentence dan complex sentence? Compound sentence merupakan kalimat yang terdiri dari dua buah induk kalimat (main clause) yang dihubungkan dengan coordinate conjunction (but, or, and).

Sementara itu, complex sentence tidak terdiri dari dua buah induk kalimat, melainkan hanya satu induk kalimat yang diikuti satu atau lebih anak kalimat (subordinate clause) yang dihubungkan dengan subordinate conjunction (since, as, that, when, because, while, which, although, how, if, …).

Gimana menurutmu, Quipperian? Enggak sulit, dong, tentunya! Mungkin, di liburan berikutnya, kamu bisa mencoba mengikuti short course guna melatih skill bahasamu lebih lagi. Kalau kamu enggak sabar nunggu liburan berikutnya, kamu bisa banget lho, bergabung di Quipper Video untuk mengakses video-video pembelajaran bahasa yang pastinya akan sangat berguna bagimu. Selamat belajar bahasa asing!

Sumber:

Penulis: Evita

Biar Makin PD Ngomong Bahasa Inggris, Latihan Soal Analytical Exposition, Yuk!

Lainya Untuk Anda

Mengenal Bahasa Jaksel untuk Tingkatkan Kosakata Bahasa Inggris

16 Contoh Greeting Card untuk Berbagai Momen Penting

Contoh Percakapan dan Penggunaan Kalimat Asking for Attention