Home » Mapel » Biologi » Pengertian Pembelahan Meiosis dengan Tujuan, Fungsi dan Cirinya hingga Perbedaan dengan Mitosis

Pengertian Pembelahan Meiosis dengan Tujuan, Fungsi dan Cirinya hingga Perbedaan dengan Mitosis

Pengertian Pembelahan Meiosis dengan Tujuan, Fungsi dan Cirinya hingga Perbedaan dengan Mitosis

Hai Quipperian, pernah nggak kamu merasa punya tampilan fisik kamu berbeda dengan kakak atau adikmu meski kalian berasal dari kedua orangtua yang sama?

Misalnya, kakak atau adikmu dianugerahi dengan rahang tegas yang membuat fitur wajah mereka tampak tegas, secara umum sama seperti ayahmu. Akan tetapi, kamu punya wajah yang bulat dengan tulang pipi besar sehingga membuatmu tampak chubby, mirip dengan ibumu.

Rasa penasaran kamu terhadap perbedaan bentuk fisik antar-sesama anggota keluarga ini dapat terjawab setelah kamu mempelajari dan memahami pembentukan sel gamet melalui proses pembelahan meiosis.

Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah dan pahami bersama apa itu meiosis, apa tujuan, fungsi, ciri, hingga perbedaannya dengan mitosis, yuk belajar yuk!

Pengertian Meiosis

Jadi, yang namanya sel, di manapun dia berada termasuk sel dalam tubuh manusia, menjadi fase kehidupan dengan membelah diri. Terdapat dua jenis pembelahan sel yakni meiosis dan mitosis. Kali ini, kita akan fokus untuk memahami apa itu meiosis.

Secara sederhana, meiosis merupakan kategori pembelahan sel dalam tubuh makhluk hidup untuk fungsi reproduksi. Jadi, pembelahan meiosis dikhususkan hanya terjadi pada sel di organ kelamin. Pembelahan meiosis menghasilkan produksi sel kelamin atau sel gamet, seperti sel sperma dan sel telur.

Jadi intinya meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada makhluk hidup yang melakukan pengembangbiakan secara seksual untuk memproduksi sel gamet.

Tujuan Meiosis

Meiosis dalam bahasa Yunani punya makna atau arti berkurang. Sesuai dengan maknanya, meiosis bertujuan untuk mengurangi atau membagi jumlah kromosom di dalam sel.

Agar kamu lebih mudah memahami tujuan dari Meiosis, coba bayangkan, semua makhluk hidup dari generasi ke genaris punya jumlah kromosom yang tetap. Manusia punya 46 kromosom (23 pasang), lumba-lumba punya 44 kromosom (22 pasang), tikus punya 40 kromosom (20 pasang).

Lantas bagaimana caranya seorang anak manusia tetap memiliki 46 kromosom, padahal ia punya kedua orangtua yang masing-masing juga memiliki 46 kromosom?

Bukankah seorang anak yang merupakan hasil dari peleburan sel sperma dan sel telur dari ayah dan ibu memiliki 92 kromosom, hasil dari 46 kromosom ayah ditambah 46 kromosom ibu?

Bisa dikatakan tujuan dari meiosis adalah untuk mempertahankan jumlah kromosom si anak tetap 46 kromosom, akhirnya terjadi pengurangan jumlah kromosom, baik dari sel telur maupun sel sperma, sebelum terjadinya fertilisasi atau melebur menjadi zigot.

Melalui meiosis, zigot hasil pembuahan sel telur oleh sperma dipastikan memiliki jumlah kromosom yang sama dengan kedua orangtuanya.

Fungsi Meiosis

Setelah memahami tujuan meiosis, sekarang mari kita lanjut ke fungsi dari proses pembelahan meiosis menggunakan bahasa yang lebih ilmiah.

Jadi setiap sel induk (baik sel jantan maupun sel betina), akan menghasilkan sel anak yang memiliki setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Ini disebabkan karena pembelahan meiosis berfungsi untuk sel gamet yang bersifat haploid atau hanya memiliki satu set kromosom.

Contoh Meiosis

Dengan memahami tujuan dan fungsi dari meiosis, maka kamu akan lebih mudah membayangkan contoh meiosis yang dilakukan oleh sel gamet dalam proses reproduksi atau pengembangbiakan baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.

Intinya, ketika terjadi fertilisasi, sel telur dan sperma akan melebur dan menghasilkan 46 kromosom dalam zigot. Pembelahan tersebut terjadi pada bagian sel makhluk hidup, contohnya sel sperma dan sel telur pada manusia dan hewan, serta sel serbuk sari dan sel bakal biji pada tumbuhan.

Tahapan Meiosis

Tahapan terjadinya meiosis dimulai dari fase siap-siaga untuk melakukan pembelahan. Fase ini biasa disebut interfase. Dalam tahap ini, sel melakukan peningkatan aktivitas metabolisme, replikasi DNA, pengadaan organel seperti sentriol, hingga sintesis protein.

Setelah tahap interfase, pembelahan meiosis pun terjadi dua kali. Pada meiosis I terjadi reduksi kromosom (seperti yang sudah kita bahas sebelumnya) serta rekombinasi gen (penggabungan sifat-sifat sel jantan dan sel betina).

Proses meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang punya sifat haploid. Adapun haploid adalah kromosom yang belum berpasangan.

Selanjutnya terjadi proses meiosis II, di mana sel haploid kembali mengalami pembelahan sehingga menghasilkan empat sel anakan dengan sifat yang berbeda-beda.

Perbedaan Meiosis dan Mitosis

Jika mengacu terhadap ciri khasnya, terdapat dua jenis pembelahan sel, tidak hanya meiosis namun juga mitosis. Bedanya adalah kalau meiosis tidak dapat membelah lagi setelah menghasilkan sel anak hingga terjadinya fertilisasi, mitosis menghasilkan sel anak yang dapat membelah lagi.

Benang merahnya adalah, perbedaan mitosis dan meiosis terletak pada sel anak yang dihasilkan. Pembelahan meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan induk sementara pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang sama dengan sel induk.

Berikut perbedaan mitosis dan meiosis yang lebih lengkap:

  • Pada mitosis, sel anak memiliki genetik yang sama dengan sel induk; pada meiosis berbeda
  • Pada mitosis, jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk; pada meiosis menjadi setengahnya
  • Mitosis dapat terjadi pada semua organisme; sedangkan meiosis hanya terjadi pada manusia, hewan, tumbuhan, dan jamur
  • Pada tubuh manusia, meiosis terjadi saat pembelahan sel sperma atau sel telur; sedangkan mitosis terjadi di sel-sel lainnya

Pembelahan Meiosis

Sebagai pengulang agar semakin menempel di kepala kalian para Quipperian, pembelahan meiosis adalah pembelahan sel untuk menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom seperdua atau setengah dari jumlah kromosom sel induknya.

Pembelahan meiosis juga bisa disebut sebagai pembelahan reduksi atau pembelahan pengurangan, karena menghasilkan sel anak keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk.

Ciri Pembelahan Meiosis

Ciri utama dari meiosis adalah prosesnya terjadi dalam dua tahapan pembelahan. Pada akhirnya, sel yang mengalami meiosis akan menghasilkan empat sel dengan setiap sel hanya memiliki satu salinan dari kromosom induknya (haploid).

Selain itu, sebelum pembelahan pertama, kromosom dari sel yang mengalami meiosis akan saling berbagi materi genetik dalam suatu proses yang disebut pindah silang sehingga akan menghasilkan kombinasi materi genetik pada setiap kromosom sel tersebut.

Nantinya, ketika sel hasil meiosis yang haploid ini menyatu dengan sel haploid lainnya dalam suatu proses yang disebut fertilisasi, sel yang memiliki dua pasangan kromosom (diploid) akan terbentuk kembali sebagai zigot.

Proses Pembelahan Meiosis

Setelah sebelumnya telah dijelaskan mengenai tahapan meiosis, kali ini mari kita pahami mengenai proses pembelahan meiosis.

Jadi seperti apa yang telah kita pelajari sebelumnya, proses pembelahan meiosis terbagi atas pembelahan meiosis I dan pembelahan meiosis II.

Pada pembelahan meiosis I, nukleus membesar sehingga menyebabkan sitoplasma atau tempat penyimpan “bahan makanan” sel ikut membesar hingga tiga kali lipat.

Secara lengkap, proses meiosis I terdiri atas 5 fase dimulai dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I.

Selanjutnya dalam proses pembelahan meiosis II, pembelahan akan diawali oleh satu buah sel anak atau haploid (hasil dari proses meiosis I) menjadi dua buah sel anak.

Secara rinci, proses meiosis II terdiri atas 5 tahap juga. Dua buah sel anak atau haploid, akan menjalani fase profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II.

Hasil Pembelahan Meiosis

Hasil dari fase telofase I atau seluruh proses meiosis I adalah haploid yang selanjutnya melakukan tahapan meiosis II.

Adapun hasil dari pembelahan meiosis II yang diakhiri dengan fase telofase II akan menghasilkan empat inti sel. Nah, setiap inti sel akan memiliki setengah pasang kromosom atau satu salinan DNA. Setelah itu, terjadi tahap sitokinesis yang menghasilkan empat sel baru.

Simpulan

Dari penjelasan panjang di atas dapat disimpulkan bahwa pembelahan meiosis adalah proses yang penting dalam pewarisan sifat dari sel induk kepada sel anak.

Simpulan ini sekaligus menjawab pertanyaan sebelumnya mengenai kenapa kita sebagai anak mewarisi sifat atau rupa dari kedua orangtua kita.

Semoga penjelasan mengenai definisi, fungsi, hingga proses meiosis di atas membuat kamu memahami materi tahapan meiosis dalam pelajaran Biologi. Selamat belajar!

Lainya untuk Anda