Home » Mapel » Biologi » Memahami Fungsi dan Struktur Ginjal pada Manusia

Memahami Fungsi dan Struktur Ginjal pada Manusia

http://repositori.kemdikbud.go.id

Saat kecil, tentu kamu pernah mengompol, kan? Jika kain bekas ompolan tidak segera dicuci, akan muncul aroma pesing yang kurang nyaman untuk dicium. Aroma tersebut disebabkan oleh adanya urine yang menempel di kain. Nah, urine merupakan produk olahan ginjal yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh. 

Lalu, apa ginjal itu? Jika penasaran, yuk simak pembahasan berikut.

Pengertian Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi yang terletak di dalam rongga perut, di bawah tulang rusuk bagian belakang. 

Ginjal berwarna merah dan berbentuk seperti kacang merah yang berukuran sekepal tangan orang dewasa. 

Warna merah tersebut disebabkan oleh banyaknya pembuluh darah yang menuju ke organ ekskresi ini. 

Darah yang masuk diangkut melalui pembuluh arteri renalis, sedangkan darah yang keluar diangkut melalui pembuluh vena renalis. 

Struktur Ginjal

Ginjal terdiri dari tiga lapisan, yaitu korteks atau kulit ginjal, medula renalis, dan rongga bagian dalam (pelvis renalis). 

Di dalam organ ini, terdapat unit struktural terkecil yang berfungsi sebagai penyaring atau biasa disebut nefron. 

Jumlah nefron di dalamnya bisa mencapai 1 juta. Berikut ini gambar lengkapnya.

Adapun pembahasan masing-masing bagian ginjal adalah sebagai berikut.

1. Korteks renalis

Korteks renalis biasa disebut kulit merupakan bagian terluar ginjal yang diselubungi oleh lapisan lemak. 

Bagian ini berfungsi sebagai pelindung struktur dalam dari kerusakan. 

Di bagian korteks terdapat nefron yang terdiri dari badan malphigi dan tubulus.

  • Badan malphigi adalah bagian nefron yang memuat glomerulus (gulungan pembuluh darah) yang diselubungi oleh kapsula Bowman. Glomerulus berfungsi untuk menyaring zat-zat dalam darah yang masih dibutuhkan oleh tubuh untuk kemudian diserap kembali. Sementara itu, kapsula Bowman berfungsi untuk menampung sementara hasil penyaringan oleh glomerulus.
  • Tubulus merupakan rangkaian pembuluh yang terhubung dengan badan Malphigi, yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.

2. Medula renalis

Medula renalis merupakan bagian tengah yang berperan penting dalam proses filtrasi darah hingga terbentuk urine. 

Di bagian medula ini terdapat suatu lengkungan berbentuk U yang menjadi penghubung antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal. 

Lengkungan tersebut dikenal sebagai lengkungan Henle. Di lengkungan Henle ini, terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh, seperti air dan garam mineral.

3. Pelvis renalis

Pelvis renalis merupakan bagian terdalam dari ginjal. Pelvis renalis berbentuk seperti rongga dan berfungsi sebagai tempat untuk menampung urine sementara sebelum dikeluarkan.

Tahapan Pembentukan Urine

Urine merupakan zat sisa hasil filtrasi organ ginjal. Proses terbentuknya urine melalui tiga tahapan seperti berikut.

1. Tahap filtrasi

Tahap filtrasi berlangsung di dalam glomerulus. Glomerulus tersusun atas kapiler-kapiler darah yang berasal dari arteri renalis. 

Masuknya darah ke dalam glomerulus mengakibatkan peningkatan  tekanan. 

Akibatnya, air beserta zat mikro lainnya bisa keluar menembus pori-pori pembuluh kapiler, sehingga terbentuk suatu filtrat. 

Filtrat yang dihasilkan ini mengandung urobilin, glukosa, urea, dan unsur-unsur lainnya. Lalu, filtrat tersebut ditampung sementara di kapsula Bowman sebagai urine primer. 

Sementara itu, zat-zat yang ukurannya lebih besar seperti darah dan protein tetap berada di dalam glomerulus karena tidak bisa menembus dinding kapiler. 

Serangkaian proses tersebut dinamakan merupakan bagian filtrasi.

2. Tahap reabsorpsi

Tahap reabsorpsi dimulai ketika urine primer mengalir ke tubulus kontortus proksimal. 

Di dalam tubulus ini, terjadi penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh, seperti asam amino, glukosa, kalium, dan ion-ion.

Untuk urea tidak terlalu dibutuhkan oleh tubuh, sehingga tidak banyak urea yang diserap kembali. 

Cairan sisa hasil penyerapan kembali ini dinamakan sebagai urine sekunder. 

Selanjutnya, urine sekunder mengalir menuju lengkung Henle. Di bagian ini, urine sekunder juga mengalami reabsorpsi zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh, seperti air dan garam mineral.

3. Tahap  augmentasi

Tahap ini diawali oleh pergerakan urine sekunder menuju tubulus kontortus distal. Di bagian tubulus ini, urine juga masih mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih bermanfaat bagi tubuh. 

Perbedaannya, di bagian ini terjadi proses lanjutan yang disebut augmentasi. Pada proses augmentasi, tubuh akan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak bermanfaat dalam urine sekunder. 

Nah, urine sekunder yang sudah tercampur dengan zat-zat hasil augmentasi inilah yang disebut dengan urine sesungguhnya. 

Selanjutnya, urine ini akan mengalir menuju pelvis renalis untuk kemudian bergerak menuju kandung kemih. 

Jika kandung kemih sudah terisi penuh urine, kamu akan merasakan sensasi ingin buang air kecil.

Proses Keluarnya Urine

Setelah urine sesungguhnya terbentuk, urine tersebut akan mengalir menuju pelvis renalis. Dari pelvis renalis, urine akan diteruskan menuju ureter untuk kemudian disimpan di dalam kandung kemih. 

Banyaknya urine yang bisa ditampung dalam kandung kemih adalah 0,5 liter. Saat kandung kemih terisi penuh urine, otak akan menerima sinyal untuk mengeluarkannya. 

Sinyal tersebut menyebabkan otot perut dan otot kandung kemih berkontraksi. Akibatnya, tekanan di dalam kandung kemih akan meningkat. 

Peningkatan tekanan dan kontraksi inilah yang menyebabkan urine bisa keluar melewati uretra. Urine yang keluar biasanya berwarna kuning dan berbau menyengat. Hal itu karena adanya kandungan urobilin dan urea pada urine.

Dari pembahasan di atas, tentu Quipperian sudah paham kan jika ginjal berperan penting dalam proses penyaringan darah? Salah satu cara menjaga kesehatannya adalah dengan banyak mengonsumsi air putih.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat buat Quipperian. 

Untuk mendapatkan materi lengkapnya, silakan gabung bersama Quipper Video, ya. Semangat!

Penulis: Eka Viandari

Lainya untuk Anda