Home » Mapel » Biologi » Mengenal Kulit: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Gangguannya

Mengenal Kulit: Pengertian, Fungsi, Struktur dan Gangguannya

Saat berolahraga pasti kamu akan mengeluarkan keringat. Keringat merupakan salah satu hasil ekskresi dalam tubuh manusia. Hal itu terbukti dengan rasa asam dan asin yang terkandung dalam keringat. Organ ekskresi yang berperan dalam produksi keringat adalah kulit. 

Lantas, bagaimana cara kulit memproduksi keringat? Yuk, simak pembahasan berikut.

Pengertian Kulit

Kulit adalah organ ekskresi yang menutupi seluruh bagian tubuh dan paling peka terhadap rangsangan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa sentuhan, panas, dan tekanan. 

Kulit akan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh dalam bentuk keringat. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi keringat di dalam tubuh, diantaranya aktivitas, berat badan, suhu lingkungan, dan ketebalan pakaian.

Fungsi Kulit

Berikut ini merupakan fungsi kulit bagi tubuh manusia.

  1. Sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam dari kerusakan.
  2. Sebagai tempat tumbuhnya rambut.
  3. Sebagai indera peraba.
  4. Mengatur jumlah air yang masuk ke dalam tubuh.
  5. Mengatur suhu tubuh.
  6. Tempat menyimpan vitamin D serta kelebihan lemak.

Struktur Kulit

Secara umum, kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan terluar (epidermis), lapisan (dermis), dan lapisan (hipodermis). Untuk lebih jelasnya, simak gambar berikut.

Sumber: repositori.kemdikbud.go.id

Lantas, apa peran masing-masing lapisan? 

1. Lapisan epidermis

Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar yang biasa dilihat dan disentuh. Lapisan ini tersusun atas sel-sel epitel dan tidak mengandung serabut saraf maupun pembuluh darah. 

Selain sel epitel, lapisan epidermis juga mengandung sel Langerhans dan sel Merkel. Sel Langerhans berfungsi untuk memberikan perlindungan bagi kulit dari berbagai patogen yang masuk. 

Sementara itu, sel Merkel berfungsi untuk mengenali suatu rangsangan dari luar karena mengandung reseptor.  Secara umum, fungsi lapisan epidermis adalah sebagai berikut.

  • Tempat regenerasi sel-sel baru.
  • Menghasilkan pigmen warna bagi kulit.
  • Sebagai pelindung lapisan di bawahnya.

Di lapisan epidermis ini terdapat lima lapisan, yaitu sebagai berikut.

  • Stratum korneum, yaitu bagian terluar epidermis yang mengandung keratin serta berfungsi untuk melindungi lapisan di bawahnya.
  • Stratum lusidum, yaitu lapisan di bawah stratum korneum yang berukuran tipis dan mengandung protein untuk proses regenerasi kulit. Lapisan ini bisa kamu lihat di telapak tangan dan telapak kaki.
  • Stratum granulosum, yaitu lapisan di bawah stratum lusidum yang berfungsi untuk menghasilkan lemak serta molekul lain.
  • Stratum spinosum, yaitu lapisan paling tebal yang berfungsi untuk melapisi kuku dan kulit kepala serta menghasilkan keratin.
  • Stratum basal, yaitu lapisan epidermis paling dalam yang berperan dalam proses penentuan warna kulit seseorang. Hal itu karena di dalam lapisan ini terdapat sel-sel melanosit. Sel melanosit merupakan sel penghasil pigmen melanin bagi tubuh. Selain menghasilkan pigmen, lapisan ini juga bisa melindungi kulit dari radiasi sinar Matahari.

2. Lapisan dermis

Lapisan dermis adalah lapisan di bawah epidermis yang mengandung serabut saraf, pembuluh darah, pembuluh limfa, kelenjar minyak, serta kelenjar keringat. 

Kelenjar keringat berbentuk seperti untaian tali yang bagian pangkalnya menggulung. Kelenjar ini terhubung dengan serabut saraf dan pembuluh kapiler darah. Fungsi lapisan dermis adalah sebagai berikut.

  • Lapisan untuk memproduksi keringat.
  • Tempat tumbuhnya rambut.
  • Lapisan yang memberikan nutrisi bagi kulit melalui pembuluh darah di dalamnya.
  • Melawan organisme patogen serta infeksi.

3. Lapisan hipodermis

Lapisan hipodermis adalah lapisan di bawah dermis yang mengandung banyak jaringan ikat. Jaringan ikat tersebut berfungsi untuk menempelkan kulit  pada otot. 

Jaringan ikat yang terdapat di lapisan ini adalah jaringan ikat elastin yang berfungsi untuk mengembalikan elastisitas kulitmu setelah ditarik atau diregangkan. 

Selain jaringan ikat, lapisan ini juga mengandung jaringan lemak yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Lapisan hipodermis ini biasa disebut sebagai lapisan subkutan. 

Proses Terbentuknya Keringat

Saat Quipperian berada di lingkungan yang suhunya panas atau sedang berolahraga, otak akan memberikan respon melalui hipotalamus. 

Hipotalamus  akan mendorong pelepasan hormon dan memberikan sinyal pada sistem saraf agar kelenjar keringat bisa memproduksi keringat dalam jumlah banyak. Keringat tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh melalui pori-pori kulit.

Gangguan Pada Kulit

Sebagai bagian terluar tubuh, kulit rentan mengalami gangguan seperti berikut.

1. Eksim

Eksim merupakan gangguan yang berupa munculnya ruam-ruam merah di kaki atau tangan disebabkan oleh adanya interaksi dengan zat kimia tertentu, debu, dan lainnya.

2. Psoriasis

Psoriasis adalah gangguan yang menyebabkan kulit terasa gatal, ruam merah, kering, bersisik, dan tebal. Gangguan ini juga bisa muncul di area kulit kepala dan punggung. Salah satu faktor yang memicu psoriasis adalah lemahnya sistem imun tubuh.

3. Jerawat

Jerawat adalah gangguan yang disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori akibat produksi kelenjar minyak berlebih. Jika pori-pori yang tersumbat itu mengalami infeksi, akan muncul kantung berisi nanah berwarna kemerahan. Gangguan ini biasa muncul di area wajah.

4. Kutu air

Kutu air adalah gangguan yang disebabkan oleh jamur dan biasanya muncul di sela-sela jari kaki hingga telapak kaki bagian depan. Kutu air ini akan menimbulkan rasa gatal, kulit kaki pecah-pecah, kering, dan ruam di sela-sela jari kaki.

5. Ketombe

Ketombe merupakan gangguan yang umum terjadi di area kepala. Ketombe disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kurangnya kebersihan di area rambut, eksim, psoriasis, dan dermatitis. Gangguan ini menyebabkan gatal dan munculnya sisik warna putih di area rambut.

6. Bisul

Bisul merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan munculnya benjolan berisi nanah di area tertentu akibat infeksi atau peradangan. Gangguan ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun harus rajin menjaga kebersihan di area yang terkena bisul.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat Quipperian. Jangan lupa untuk tetap semangat belajarnya. Agar belajar bisa tambah semangat, yuk gabung bareng Quipper Video. Salam Quipper!

Penulis: Eka Viandari

Lainya untuk Anda