Home » Mapel » Biologi » 10 Contoh Simbiosis Mutualisme beserta Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

10 Contoh Simbiosis Mutualisme beserta Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

10 Contoh Simbiosis Mutualisme beserta Pengertian, Manfaat, dan Jenis-Jenisnya

Quipperian, istilah simbiosis tentunya sudah tidak asing lagi, bukan? Simbiosis mutualisme merupakan hubungan antara dua jenis makhluk hidup, di mana setiap anggotanya mendapat manfaat dari hubungan itu. Supaya kalian dapat memahami simbiosis mutualisme dengan mudah, Quipperian bisa membaca artikel ini hingga selesai.

Pengertian simbiosis mutualisme

Istilah kata simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang memiliki arti dengan, dan biosis berarti kehidupan, sehingga kata simbiosis kerap diartikan dengan kehidupan dari sebuah hubungan atau interaksi antara dua organisme yang berbeda. Sementara itu, istilah untuk makhluk hidup yang bersimbiosis disebut sebagai simbion.

Simbiosis sendiri dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Adapun pengertin simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua organisme atau makhluk hidup yang berbeda jenis, tapi saling menguntungkan satu sama lain. Istilah mutualisme berasal dari kata mutual dalam Bahasa Inggris yang berarti bersama-sama.

Manfaat simbiosis mutualisme bagi kehidupan manusia

Simbiosis mutualisme memiliki manfaat penting dalam ekologi, serta sangat bermanfaat pada proses evolusi yang menciptakan keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhan. Tak hanya pada hewan dan tumbuhan saja, tapi manusia juga mendapatkan manfaat dari aktivitas simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan tumbuhan untuk melangsungkan kehidupan.

Salah satu manfaat yang didapatkan dari simbiosis mutualisme antar dua jenis organisme, yaitu untuk meningkatkan produksi pangan yang dikonsumsi oleh manusia secara tidak langsung. Misalnya, simbiosis mutualisme antara bakteri Rhizobium dengan tanaman. Bagi manusia, karena Rhibozium memiliki kemampuan dalam melakukan fiksasi nitrogen, hasil simbiosisnya pun telah banyak dimanfaatkan sebagai pupuk hayati yang sangat bermanfaat untuk menyuburkan tanah.

Selain itu, terdapat juga dari simbiosis mutualisme antara virus dengan tanaman yang kemudian menghasilkan estetika tanaman, sehingga tanaman tersebut jadi menarik bagi manusia, dan manusia membudidayakan tanaman secara ekstensif untuk keberlangsungan hidup melalui pertanian.

Jenis-jenis simbiosis mutualisme

Berdasarkan cara interaksinya, simbiosis mutualisme terbagi menjadi dua jenis, yaitu interaksi service-resources (pertolongan-sumber) dan interaksi service-service (tolong-menolong). Semua organisme yang melakukan simbiosis mutualisme pun berperan menjadi pihak yang memberi resource atau service.

Interaksi Service-Resource

Simbiosis mutualisme interaksi service-resource (pertolongan-sumber) umunya terjadi ketika salah satu spesies memberikan bantuan, dan spesies lainnya menyediakan bahan makanan atau bahan lain yang juga dibutuhkan spesies pemberi bantuan untuk hidup. Jenis interaksi simbiosis mutualisme ini dibagi lagi menjadi 4 (empat) macam, yaitu penyerbukan, simbiosis pembersihan, zookori atau penyebaran bibit tanaman yang dibantu oleh hewan, dan simbiosis perlindungan. Banyak sekali simbiosis mutualisme interaksi service-resource yang dapat kita temui.

Interaksi Service-Service

Sementara itu, jenis simbiosis mutualisme interaksi service-service (tolong-menolong) umumnya cukup sulit ditemukan. Karena simbiosis ini hanya terjadi untuk saling memberikan bantuan agar terhindar dari predator.

Namun, contohnya dapat kita temui di kehidupan sehari-hari, yakni melalui simbiosis mutualisme antara manusia dengan tumbuhan. Selain itu, jenis simbiosis mutualisme ini juga terjadi pada zebra dengan wildebeest, ikan badut dengan anemon laut, dan semut dengan burung pelatuk.

Faktor yang mempengaruhi simbiosis mutualisme

Simbiosis merupakan hubungan jangka panjang yang tidak statis dan bisa hilang karena terjadinya evolusi. Pada tahun 2005, dua orang ahli biologi bernama Sachs dan Simms mengemukakan sebuah teori tentang faktor yang mempengaruhi hilangnya simbiosis mutualisme, antara lain:

  1. Salah satu organisme yang terlibat berubah menjadi parasit dan tidak lagi menguntungkan, serta berubah jadi merugikan bagi spesies organisme yang menjadi pasangannya.
  2. Salah satu organisme yang terlibat meninggalkan simbiosis mutualisme dan hidup secara mandiri.
  3. Punah atau tewasnya salah satu organisme.
  4. Salah satu organisme berganti spesies atau berganti pasangan hubungan simbiosis mutualisme.

10 contoh simbiosis mutualisme dengan penjelasan proses terjadinya

1. Manusia dengan Bakteri Pencernaan

Simbiosis mutualisme interaksi service-resource yang melibatkan manusia, yaitu hubungan antara manusia dengan bakteri yang berada di sistem pencernaan usus halus. Bakteri E. Coli (escherichia ecoli) pada pencernaan manusia berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri jahat, dan mempercepat proses pembusukan di dalam usus. Sedangkan bagi bakteri E. Coli sendiri, hidup di pencernaan manusia menjadi sebuah keuntungan, karena bisa mendapat makanan dari sisa-sisa pangan yang telah dicerna manusia, yang berada di usus besar.

2. Manusia dengan Tumbuhan

Hubungan mutualisme lainnya yang berkaitan dengan manusia ini telah biasa dilakukan sehari-hari dan termasuk dalam jenis simbiosis mutualisme interaksi service-service. Pada dasarnya, manusia dan tumbuhan adalah dua spesies yang saling membutuhkan satu sama lain.

Manusia hidup dengan bernapas dan menghirup oksigen, serta menghasilkan karbondioksida yang mana berupa gas untuk dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam memproduksi oksigen. Dengan menyerap karbondioksida melalui fotosintesis, tumbuhan menghasilkan banyak oksigen yang kemudian jadi sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

3. Bakteri Rhizobium leguminosarum dan Tanaman Polong-polongan

Bakteri Rhizobium leguminosarum merupakan bakteri yang berfungsi untuk menyuburkan tanah, dengan cara mengikat nitrogen yang terdapat dalam udara. Biasanya bakteri ini juga kerap dijadikan pupuk hayati.

Simbiosis mutualisme interaksi service-resource yang terjadi antara bakteri Rhizobium dengan tanaman polong-polongan, terjadi dari Rhizobium yang hinggap pada tanaman tersebut. Tanaman polong-polongan pun menjadi lebih subur, dan bakteri Rhizobium sendiri akan mendapatkan makanan dari tanaman polong-polongan yang dihinggapinya.

4. Lumut Kerak (lichenes)

Lumut kerak biasanya memiliki habitat menempel pada kulit batang pohon atau batu-batuan. Lumut kerak merupakan gabungan dua organisme yang berbeda jenis, yaitu ganggang dan jamur yang hidup bersama.

Ganggang yang mampu berfotosintesis dapat memberikan makanan dan oksigen kepada jamur. Sebab, jamur tidak mampu melakukan fotosintesis. Sebaliknya, jamur dapat memberikan air dan mineral-mineral kepada ganggang yang diserap melalui rizoid, sebagai bahan untuk fotosintesis.

Dengan demikian, kehidupan bersama antara ganggang dan jamur saling menguntungkan satu sama lain, dan termasuk ke dalan jenis simbiosis mutualisme interaksi service-resource.

5. Tumbuhan dengan Cacing

Pada dasarnya, tumbuhan membutuhkan tanah yang subur agar bisa berkembang dengan baik. Oleh sebab itu, tumbuhan memiliki hubungan mutualisme interaksi service-resource dengan cacing tanah.

Proses simbiosis mutualismenya terjadi dari cacing tanah yang sering membuat lubang-lubang di dalam tanah. Dengan begitu, air dan udara yang diperlukan tumbuhan menjadi lebih mudah diserap dan meresap pada akar. Sementara itu, cacing tanah akan mendapatkan makanan dari daun-daun kering tumbuhan yang berguguran dan kemudian membusuk di tanah.

6. Lebah dengan Bunga

Pada lebah dan bunga, proses simbiosis mutualisme interaksi service-resource terjadi dari lebah menghisap madu yang telah dihasilkan bunga. Saat aktivitas itu terjadi, kaki lebah akan mengenai serbuk sari bunga yang dihinggapinya, lalu mengakibatkan serbuk sari tersebut melekat di kakinya, sehingga ketika lebah itu kemudian hinggap di bunga lain, maka serbuk sari yang melekat tadi bisa jatuh pada kepala putik bunga yang selanjutnya dihinggapi dan menjalankan proses penyerbukan pada bunga. Dengan begitu, hubungan yang terjadi antara bunga dan lebah saling menguntungkan, karena lebah mendapatkan makanan berupa madu atau nektar, sementara bunga dibantu perkembangbiakannya.

7. Burung Bangau dengan kuda Nil

Sama halnya seperti simbiosis mutualisme interaksi service-resource oleh kerbau dan burung jalak. Proses simbiosis mutualisme antara burung bangau dengan kuda nil, terjadi mulai dari burung bangau yang suka memakan kutu-kutu dan parasit yang ada di punggung kuda nil.

Dengan burung bangau yang memakan kutu-kutu tersebut pun menjadi keuntungan bagi kuda nil karena membuat tubuhnya menjadi bersih, serta terhindar dari kutu. Sementara bagi burung bangau sendiri, kutu-kutu dan parasit yang ada di badan kuda nil merupakan makanan untuk mereka.

8. Semut dengan Burung Pelatuk

Siapa yang tak kenal dengan burung pelatuk yang merupakan tokoh ikonik dalam kartun Woody Woodpecker yang memiliki kebiasaan mematuk, serta membuat lubang di batang pohon untuk dijadikan sarang olehnya. Namun, dalam menjaga sarang buatannya itu, burung pelatuk melakukan simbiosis mutualisme interaksi service-service dengan semut.

Proses simbiosi mutualismenya terjadi saat semut yang hidup di pohon tempat sarang burung pelatuk berada memberikan perlindungan terhadap telur-telur burung. Dengan begitu, burung pelatuk memperoleh penjagaan telur dari semut, dan semut juga dapat terhindar dari para pemangsanya.

9. Zebra dengan Wildebeest

Zebra dan Wildebeest merupakan dua hewan yang hidup di habitat yang sama, yaitu padang sabana Afrika. Kedua spesies ini juga memiliki waktu migrasi yang sama dan berkumpul menjadi satu kawanan besar hewan pemakan rumput. Biasanya, zebra akan memakan rumput yang panjang, dan wildebeest memakan rumput-rumput yang pendek.

Dengan bergabung menjadi satu kawanan besar saat bermigrasi, zebra dan wildebeest pun melakukan simbiosis mutualisme interaksi service-service yang saling menguntungkan. Zebra yang memiliki penglihatan tajam, serta wildebeest yang mempunyai insting yang sangat peka merupakan kombinasi satu sama lain untuk memperingatkan akan hadirnya pemangsa, seperti singa, hyena, hingga buaya.

10. Ikan Badut dengan Anemon Laut

Ikan badut memiliki habitat di antara tentakel-tentakel anemon laut. Ikan tersebut biasanya hidup untuk melindungi anemon dari para ikan pemakan anemon laut, sementara sengat dari tentakel anemon melindungi ikan badut dari predatornya.

Dengan begitu, maka simbiosis mutualisme yang terjadi pada ikan badut dan anemon laut termasuk dalam jenis interaksi service-service, karena saling menolong satu sama lain dari ancaman pemangsanya. Ikan badut sendiri tercipta untuk tidak tersengat tentakel anemon laut, karena pada permukaan kulitnya terdapat mukus/lendir khusus yang mampu melindunginya.

Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai simbiosis mutualisme antara hewan, tumbuhan, dan juga manusia. Untuk memperdalam pemahaman mengenai simbiosis mutualisme, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!

Lainya untuk Anda