Home » Mapel » Biologi » Kelas 11 Merapat, Yuk Belajar tentang Sistem Ekskresi!

Kelas 11 Merapat, Yuk Belajar tentang Sistem Ekskresi!

Sistem ekskresi adalah pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan tubuh kita. Ampas-ampas ini juga bisa membahayakan kalau disimpan dalam tubuh. Fungsi sistem eksreksi: melindungi sel-sel tubuh dari zat racun, mempertahankan suhu tubuh, menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, dan menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh supaya tidak terakumulasi.

Hai, Quipperian!
Apakah kamu pernah bermain dengan boneka saat kecil dulu? Memainkan boneka adalah salah satu hal paling menyenangkan saat kecil. Kamu dapat memakaikan pakaian pada boneka tersebut selayaknya manusia. Bahkan, kamu pun dapat menggerakannya seolah ia betul-betul hidup! Meskipun mereka tidak benar-benar beraktivitas, tapi tentu saja hal itu terasa begitu nyata bagi anak-anak, ya?
Bahkan, apakah kamu tahu bahwa beberapa perusahaan pembuat boneka juga membuat boneka yang betul-betul menyerupai manusia karena bisa makan dan mengeluarkan makanannya itu selayaknya ‘bisnis’-mu setiap pagi di kamar mandi? Wah!
Meniru manusia, beberapa boneka juga dibuat agar seolah-olah memiliki sistem ekskresi. Kamu sendiri sudah tahu belum tentang sistem ekskresi? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Apa Itu Sistem Ekskresi?


Menurut KBBI, ekskresi merupakan pengeluaran atau pembuangan ampas hasil metabolisme yang tidak dibutuhkan oleh tubuh. Selain tidak dibutuhkan, justru ampas-ampas ini dapat membahayakan bila disimpan di dalam tubuh.
Zat-zat sisa dari metabolisme ini dapat berupa urin, keringat, uap air, dan karbon dioksida. Sementara itu, contoh zat yang dapat bersifat racun bagi tubuh ialah hasil perombakan nitrogen, misalnya asam urat, urea, dan amonia.

Apa Fungsi Sistem Ekskresi?


Pengeluaran dan pembuangan zat-zat sisa ini tentu saja memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia. Fungsi tersebut antara lain untuk:

  1. Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat racun;
  2. Mempertahankan suhu tubuh;
  3. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh; dan
  4. Menurunkan kadar zat produk metabolisme dalam tubuh agar tidak terakumulasi.

Bagaimana Sistem Ekskresi Bekerja pada Manusia?


Dalam tubuh manusia, sistem ekskresi terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Mari kita ulas satu per satu di bawah ini.

1. Ginjal

Ginjal berperan sebagai organ utama dalam produksi urin. Secara normal, dalam tubuh manusia, ginjal berjumlah sepasang dengan kelenjar anak ginjal di bagian atas masing-masingnya.
Secara fisik, ginjal memiliki bentuk menyerupai kacang dengan warna merah tua hampir keunguan. Ukuran dan besar ginjal dapat bervariasi, tergantung pada umur, jenis kelamin, serta ada atau tidaknya ginjal di sisi yang lain.
Tidak hanya untuk menghasilkan urin, ginjal juga memiliki fungsi lain, yaitu:

  • Mengatur keseimbangan asam-basa lewat ekskresi ion hidrogen, bikarbonat, dan ammonium.
  • Mengatur keseimbangan konsentrasi ion-ion penting di dalam tubuh seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat, dan sulfat.
  • Mengatur produksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang dengan melepaskan hormon eritropoietin.
  • Mengeluarkan zat sisa organik (urea, asam urat, kreatinin, amonia, dan hasil penguraian hemoglobin serta hormon).
  • Mengeluarkan zat racun (zat aditif makanan, polutan, obat-obatan, dan zat kimia asing).
  • Mengendalikan konsentrasi nutrisi darah (glukosa dan asam amino).
  • Mengubah vitamin D inaktif menjadi vitamin D aktif.

Ada beberapa gangguan yang dapat terjadi pada ginjal, yang paling familiar adalah batu ginjal serta gagal ginjal. Batu ginjal merupakan gangguan karena pengendapan garam kalsium dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih yang menghasilkan batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut.
Sementara, gagal ginjal ialah tidak mampunya ginjal memproduksi urin yang dapat disebabkan oleh kerusakan glomerulus. Kerusakan ini mengakibatkan tidak dapat terjadinya proses penyaringan.

2. Hati

Dalam menjalankan perannya sebagai organ ekskresi, hati memiliki beberapa fungsi, antara lain:

  • Menetralkan racun (detoksifikasi) untuk menghindarkan tubuh dari zat-zat beracun.
  • Menghasilkan empedu dari perombakan sel-sel darah merah dengan tujuan mengemulsikan lemak agar mudah dicerna oleh enzim lipase.
  • Menghasilkan urea dan amonia dari perombakan protein yang bersifat racun yang terjadi pada saat adanya asam amino berlebih dalam tubuh.
  • Menyimpan gula dalam bentuk glikogen sebagai cadangan dalam memenuhi kebutuhan glukosa dalam darah.
  • Menyintesis enzim arginase yang berfungsi mengubah asam amino arginine menjadi asam amino ornitin dan urea.
  • Merombak sel-sel darah merah yang sudah tua menjadi hemin, globin, dan zat besi.

Ada beberapa gangguan yang dapat terjadi pada hati, misalnya penyakit hati dan sirosis hati. Penyakit hati disebabkan oleh infeksi virus, cacing, plasmodium penyebab malaria, Toxoplasma sp., dan Entamoeba coli.
Sementara, sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel-sel hati menjadi jaringan ikat fibrosa yang menyebabkan hati kehilangan fungsinya. Penyakit ini disebabkan oleh hepatitis B, hepatitis C, atau minuman keras.

3. Kulit

Sebagai organ dalam sistem ekskresi, kulit memiliki fungsi untuk mengeluarkan keringat yang mengandung air, garam, serta ion-ion seperti Na+.
Salah satu gangguan pada kulit yang pastinya sangat familiar bagimu pastinya adalah jerawat! Masalah satu ini terjadi pada saat terjadinya peradangan pada kulit yang diakibatkan oleh tersumbatnya pori-pori. Kadang, penyumbatan tersebut dapat pula menimbulkan kantong nanah. Jerawat dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, kotoran, atau perubahan hormonal.

4. Paru-paru

Selain berperan sebagai organ pernapasan, paru-paru juga berperan sebagai organ ekskresi. Dalam menjalankan peran keduanya tersebut, paru-paru memiliki fungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme yang mengubah karbon dioksida dan air.
Karbon dioksida dan air tersebut berasal dari proses katabolisme respirasi intraseluler secara aerob dalam mitokondria. Dari proses respirasi ini, dihasilkan energi berupa ATP. ATP akan digunakan untuk aktivitas tubuh, sementara karbon dioksida dan airnya akan diangkut darah keluar jaringan menuju saluran paru-paru untuk dibuang ke luar tubuh.
Gangguan yang dapat terjadi pada paru-paru misalnya pneumonia yang dikenal dengan istilah paru-paru basah.
Wuih, gimana pembahasan di atas, Quipperian? Pastinya lebih nyata dan lebih rumit dari sistem ekskresi-ekskresian yang dimiliki boneka, dong! Semoga artikel ini bermanfaat bagimu, ya. Jangan lupa subscribe Quipper Video biar kamu bisa belajar bareng tutor kece lewat rangkuman, video, dan latihan soal. Semangat!
Sumber:

Penulis: Evita

Lainya untuk Anda