
Dalam akuntansi, jurnal terbagi jadi 2 jenis, yakni jurnal umum dan jurnal khusus. Dalam jurnal khusus, punya pengelompokkan sendiri untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Ada 4 kelompok jurnal khusus: jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penjualan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
Hai, Quipperian!
Apakah kamu mengenal profesi akuntan? Menurut KBBI, akuntan adalah ahli akuntansi yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi pemerintah. Seorang akuntan pasti berhubungan dengan jurnal akuntansi.
Kata ‘jurnal’ diambil dari bahasa Perancis ‘jour’ yang berarti ‘hari’. Jadi, dapat dikatakan bahwa jurnal akuntansi adalah sistem pencatatan transaksi keuangan sehari-hari dalam suatu organisasi atau bisnis. Nah, dalam akuntansi, jurnalnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Apa bedanya, ya?
Apa Itu Jurnal Khusus dan Apa Bedanya dengan Jurnal Umum?

Dari namanya sendiri, kamu pasti sudah menduga bahwa jurnal umum dan jurnal khusus berbeda dalam hal jenis transaksi apa yang dicatat di dalamnya. Dugaanmu itu betul, Quipperian. Di dalam jurnal umum, transaksi yang dicatat adalah segala jenis transaksi keuangan pada periode waktu tertentu. Sementara itu, jurnal khusus memiliki pengelompokan tersendiri lagi untuk mencatat transaksi keuangan sesuai dengan jenis transaksi tersebut.
Selain hal tersebut, jurnal umum dan jurnal khusus juga memiliki perbedaan yang menyebabkan sebuah perusahaan menggunakan salah satu dari mereka. Ada beberapa kelebihan dari jurnal khusus yang tidak dimiliki jurnal umum, nih, Quipperian.
Pertama, jurnal khusus akan memungkinkan adanya pembagian pekerjaan dengan baik, berbeda dengan jurnal umum yang mencatat seluruh jenis transaksi dalam satu jurnal. Kedua, jurnal khusus pun akan mempermudah akuntan untuk melakukan posting ke dalam buku besar. Ketiga, jurnal khusus juga dapat menjadikan pengendalian internal lebih baik.
Apa Saja Sih Pengelompokan dalam Jurnal Khusus?

Jurnal khusus dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan, dan jurnal pengeluaran kas.
1. Jurnal pembelian
Sesuai dengan namanya, jurnal pembelian merupakan sebuah jurnal yang digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan atau harta lainnya secara kredit. Lho, bagaimana dengan pembelian tunai? Pembelian secara tunai akan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas.
Transaksi rutin yang sering terjadi memiliki sebuah kolom khusus dalam jurnal pembelian, sementara itu, transaksi yang jarang terjadi akan dicatatkan dalam kolom serba-serbi. Lalu, tidak lupa, secara berkala, semua transaksi yang terjadi akan dijumlahkan dan dipindahkan ke buku besar.
2. Jurnal penjualan
Tentu saja, jurnal satu ini akan mencatat penjualan barang secara kredit yang terjadi dalam perusahaan. Seperti halnya jurnal pembelian yang membedakan transaksi kredit dari transaksi tunai, penjualan yang terjadi secara debit akan dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
3. Jurnal penerimaan kas
Di dalam jurnal penerimaan kas, hal yang akan dicatat ialah seluruh transaksi yang mengakibatkan bertambahnya jumlah uang tunai dalam kas. Penambahan jumlah uang kas ini dapat berasal dari berbagai macam sumber pemasukan perusahaan, misalnya penjualan barang secara tunai, setoran modal dari pemilik, penagihan piutang, ataupun pencairan kredit bank.
Banyaknya kolom dan judul akun dalam jurnal penerimaan kas ditentukan dari sering atau tidaknya suatu transaksi terjadi. Jurnal ini banyak juga disebut sebagai buku kas masuk.
4. Jurnal pengeluaran kas
Berbanding terbalik dengan jurnal penerimaan kas, pada jurnal satu ini, akan dicatat seluruh pengeluaran secara tunai, baik menggunakan cek maupun kas, misalnya pembayaran utang serta pembelian barang secara tunai. Kedua hal ini umumnya memiliki kolom khusus dalam jurnal pengeluaran kas.
Sementara itu, transaksi lain yang jarang terjadi biasanya dicatat dalam kolom serba-serbi. Jurnal ini banyak juga disebut sebagai buku kas keluar.
Bagaimana Sistematis Pencatatan dalam Jurnal Khusus?

Jika Quipperian nantinya memiliki pekerjaan yang mengharuskanmu untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam sebuah perusahaan ke dalam jurnal khusus, ingat-ingat langkah di bawah ini, ya!
- Identifikasi! Apakah transaksi yang harus kamu catat tersebut mengurangi saldo awal? Atau, justru menambah saldo awal? Hal ini harus dapat kamu identifikasi dengan benar agar kamu dapat mencatatnya dalam jurnal yang tepat.
- Teliti! Ini adalah hal absolut, ya, Quipperian. Dalam menuliskan nominal, tentu saja kamu harus teliti agar tidak sampai salah melakukan input data.
- Analisa! Apakah debit dan kredit dalam jurnal yang kamu isi sudah sama?
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus serta jenis-jenisnya, kan? Semoga informasi ini berguna untukmu dan studimu. Jangan lupa subscribe Quipper Video kalau kamu mau belajar materi ini atau materi lainnya lebih lanjut. Semangat!
Penulis: Evita