Home » Mapel » Fisika » RUMUS dan Komponen Modulus Elastisitas: Stress, Strain & Modulus Young

RUMUS dan Komponen Modulus Elastisitas: Stress, Strain & Modulus Young

RUMUS dan Komponen Modulus Elastisitas Stress, Strain & Modulus Young

Hai Quipperian, adakah di antara Quipperian yang masih hobi bermain ketapel? Jika ketapel itu kamu tarik, pasti karetnya akan menegang kan? Jika kamu tarik terus melebihi ambang batas pemuluran karetnya, pasti karet tidak akan bisa kembali ke ukurannya semula hingga kemudian putus.

Dalam hal ini, karet yang digunakan pada ketapel bersifat elastis. Seberapa elastis karet sih karet yang digunakan? Untuk tahu seberapa elastis karet tersebut, kamu harus tahu dulu modulus elastisitas. Lalu, apa yang dimaksud modulus elastisitas? Yuk, simak selengkapnya!

Pengertian Modulus Elastisitas

Modulus elastisitas adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan tingkat ketahanan suatu bahan untuk berdeformasi saat mendapatkan gaya dari luar.

Deformasi yang dimaksud meliputi perubahan bentuk benda. Semakin besar modulus elastisitas bahan, semakin kecil kemungkinan bahan untuk berdeformasi. Sebaliknya, semakin kecil modulus elastisitas bahan, semakin mudah bahan untuk berdeformasi.

Contohnya, saat karet kamu tarik, pasti karet akan mudah meregang. Berbeda halnya dengan kawat. Saat kamu tarik, pasti kawat tidak akan berubah bentuk atau tetap ukuran atau bentuknya.

Itu artinya, modulus elastisitas kawat lebih besar daripada karet. Dalam hal ini, karet disebut bahan elastis, sementara kawat disebut bahan tak elastis.

Komponen Modulus Elastisitas

Saat belajar modulus elastisitas, kamu akan mengenal tiga komponen penting, yaitu tegangan (stress), regangan (strain), dan modulus Young. Lalu, apa perbedaan antara ketiganya?

Tegangan (Stress)

Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada bahan tiap satuan luas. Semakin kecil luas penampang bahan, semakin besar tegangan yang akan dihasilkan. Sebaliknya, semakin besar luas penampang bahan, semakin kecil tegangan yang akan dihasilkan. Secara matematis, tegangan dirumuskan sebagai berikut.

rumus tegangan

Keterangan Rumus

σ= tegangan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luasan bahan (m2)

Regangan (Strain)

Regangan atau strain adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan seberapa mudah suatu benda untuk bertambah panjang saat diberi gaya.

Strain merupakan perbandingan antara pertambahan panjang suatu bahan dan panjang bahan mula-mula. Semakin besar strain suatu bahan, semakin mudah bahan tersebut untuk bertambah panjang.

Sebaliknya, semakin kecil nilai strain suatu bahan, semakin sulit suatu bahan untuk bertambah panjang.

Contohnya strain karet lebih besar daripada pegas karena saat dikenai gaya, karet lebih mudah untuk bertambah panjang. Secara matematis, regangan dirumuskan sebagai berikut.

Rumus Regangan

Keterangan Rumus

e = regangan (tidak bersatuan)

∆L = pertambahan panjang bahan (m)

L0 = panjang bahan mula-mula (m)

Modulus Young

Modulus Young merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan. Nilai modulus Young setiap jenis bahan itu berbeda-beda dan bersifat tetap. Artinya, berapapun ukuran bahannya, nilai modulus Youngnya akan selalu tetap.

Namun demikian, kamu tetap bisa mencari nilai Modulus Young dari suatu bahan yang belum diketahui. Secara matematis, modulus Young dirumuskan sebagai berikut.

Rumus Modulus Young

Jika dijabarkan, menjadi:

Keterangan Rumus

σ= tegangan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luasan bahan (m2)

e = regangan (tidak bersatuan)

∆L = pertambahan panjang bahan (m)

L0 = panjang bahan mula-mula (m)

Berikut ini merupakan tabel modulus Young beberapa jenis bahan

Nama BahanModulus Young (N/m2)
Tembaga11 × 1010
Alumunium7 × 1010
Kuningan9 × 1010
Nikel21 × 1010
Timah7 × 1010
Wolfram41 × 1010
Karet0,05 × 1010

Dari tabel di atas, bahan yang memiliki modulus Young tertinggi adalah wolfram. Sementara bahan yang memiliki modulus Young terkecil adalah karet. Kira-kira, artinya apa ya?

Seperti pembahasan pada poin-poin sebelumnya, bahwa semakin kecil nilai modulus elastisitas atau modulus Young, semakin mudah suatu bahan untuk terdeformasi.

Itu artinya, di antara semua bahan yang tertera pada tabel, wolfram termasuk bahan yang sulit terdeformasi saat mendapatkan gaya dari luar, sedangkan karet termasuk bahan yang paling mudah untuk terdeformasi.

Sebagai contoh, tariklah karet dengan gaya yang tidak terlalu besar. Pasti karet akan mudah sekali untuk melar.

Penerapan Modulus Elastisitas dalam Kehidupan Sehari-Hari

Benda-benda yang bersifat elastis atau memiliki nilai modulus elastisitas rendah mungkin biasa kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yakni sebagai berikut.

Spring Bed

Saat tidur di atas spring bed, pasti kamu akan merasa terpantul-pantul ke atas dan ke bawah kan? Pantulan itu disebabkan oleh adanya pegas di bantalan bawah spring bednya. Dalam hal ini, pegas berfungsi untuk meredam getaran, sehingga kamu bisa merasa nyaman. Selain menambah sensasi kenyamanan, keberadaan pegas juga berfungsi untuk menjaga spring bed agar tidak mudah kempes.

Timbangan Gantung

Pernahkah kamu melihat timbangan gantung? Jika diperhatikan dengan saksama, di bagian dalam timbangan terdapat pegas. Nah, saat suatu beban digantungkan pada timbangan tersebut, pegas akan meregang hingga jarum timbangan tepat menunjuk skala pengukuran massanya.

Hal itu menunjukkan bahwa pegas mudah terdeformasi saat diberi gaya, yaitu gaya berat oleh beban. Coba bayangkan, apa jadinya jika pegas itu diganti dengan tembaga? Pasti, timbangan tidak bisa digunakan karena tembaga sulit untuk terdeformasi saat dikenai gaya.

Shock Breaker

Jika kamu perhatikan motormu, pasti kamu akan menjumpai pilinan pegas di kaki-kaki sepedamu. Pilinan pegas ini disebut sebagai shock breaker. Fungsi shock breaker pada sepeda motor adalah untuk menahan getaran, sehingga saat motormu melewati jalan-jalan berlubang, kamu tetap merasa nyaman.

Contoh Soal Modulus Elastisitas

Agar kamu semakin paham dengan materi kali ini, yuk simak contoh soal berikut

Contoh Soal 1

Seekor kucing bermassa 2 kg tergantung pada seutas kawat yang menjulur ke bawah dari atas genting. Akibatnya, kawat bertambah panjang 2,5 cm. Jika diameter kawat 10 mm dan panjang kawat 8 m, berapakah modulus Young kawat tersebut?

Diketahui :

m = 2 kg

∆L = 2,5 cm = 0,025 m

L = 8 m

D = 10 mm = 10-2 m

Ditanya: E =…?

Jawaban

Modulus Young kawat bisa kamu tentukan dengan rumus berikut

Jawaban Soal Modulus Elastisitas 1

Jadi, Modulus Young kawat tersebut adalah 8,152 × 107 N/m2.

Contoh Soal 2

Seutas karet dengan diameter penampang 0,1 mm ditarik dengan gaya 50 N. Berapakah tegangan yang dialami karet tersebut?

Diketahui :

d = 0,1 mm = 10-4 m

r = 5 x 10-5 m

F = 50 N

Ditanya: =…?

Jawaban

Tegangan karet bisa kamu tentukan dengan rumus di bawah ini

Jawaban Soal Modulus Elastisitas 2

Jadi, tegangan karet tersebut adalah 0,636 1010 N/m2.

Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper

Lainya untuk Anda