
Hai Quipperian, tentu kamu sudah mengenal istilah unsur kan? Di dalam Kimia, unsur-unsur itu akan saling berinteraksi hingga membentuk suatu senyawa, contohnya NaCl atau garam dapur yang biasa digunakan pada masakan. Garam tersebut dibentuk oleh interaksi antara unsur Na dan Cl melalui ikatan yang disebut ikatan ion. Apa yang dimaksud ikatan ion? Ikatan ion adalah ikatan yang dibentuk oleh serah terima elektron.
Agar kamu tak penasaran, pada artikel ini Quipper Blog akan membahas pengertian, ciri, sifat, penyebab terjadinya, serta contoh soal ikatan ion. Yuk, simak selengkapnya!
Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion adalah interaksi antara unsur yang mudah melepaskan elektron dan sulit melepaskan elektron melalui serah terima elektron. Unsur yang mudah melepaskan elektron adalah unsur-unsur logam, sedangkan unsur yang sulit melepaskan elektron adalah unsur nonlogam. Artinya, ikatan ion terbentuk dari unsur logam dan nonlogam.
Penyebab Terjadinya Ikatan Ion
Penyebab terjadinya ikatan ion adalah perbedaan keelektronegatifan antara dua unsur, yaitu unsur logam dan nonlogam. Adapun mekanisme interaksinya adalah unsur logam akan melepaskan elektron di kulit terluarnya sehingga membentuk ion positif. Lalu, elektron tersebut diterima oleh unsur nonlogam sehingga terbentuk ion negatif. Ikatan antarion ini bisa terjadi karena ada gaya elektrostatis akibat perbedaan muatan kedua unsur.
Apa Saja Ciri Ikatan Ion?
Ikatan ion termasuk salah satu jenis ikatan kimia. Lantas, apa saja ciri yang membedakannya dengan ikatan kimia lain?
- Terbentuk melalui proses serah terima elektron dari unsur logam dan nonlogam.
- Unsur logam akan mencapai kestabilan melalui aturan duplet, sedangkan unsur nonlogam akan mencapai kestabilan seperti gas mulia, yaitu melalui aturan oktet.
- Proses serah terima elektron melibatkan gaya elektrostatis.
- Terjadi antarunsur yang berbeda keelektronegatifan.
- Pada bentuk padatnya, ion positif dan negatif akan saling mengelilingi.
Sifat Senyawa Ion
Ikatan ion akan menghasilkan suatu senyawa yang disebut senyawa ion, contohnya NaCl. Adapun sifat senyawa ion adalah sebagai berikut.
- Bersifat keras dan rapuh.
- Titik didih dan titik lelehnya cukup tinggi karena ikatannya sangat kuat, sehingga untuk memutus ikatan ini dibutuhkan energi cukup besar.
- Bisa larut di dalam air, tapi sulit untuk larut pada pelarut organik.
- Bisa menghantarkan arus listrik pada fase cairnya.
Contoh Ikatan Ion
Contoh ikatan ion terdapat pada pasangan senyawa NaCl, KCl, dan Al2O3. Berikut ini pembahasan lebih lengkap terkait tiga senyawa ion tersebut.
- Senyawa NaCl (natrium klorida)
Ikatan ion pada NaCl terjadi antara unsur Na (golongan IA) dan unsur Cl (golongan VA). Adapun proses terbentuknya NaCl bisa kamu lihat pada konfigurasi berikut.
- 11Na = 1s2 2s2 2p6 3s1 → 1 elektron di kulit terluar cenderung akan lepas
Reaksi pelepasan elektron: Na → Na+ + 1 e
- 17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → 7 elektron di kulit terluar cenderung menangkap 1 elektron lain untuk mencapai kestabilan
Reaksi penangkapan elektron: Cl + e → Cl–
- Reaksi ikatan ion: Na+ + Cl– → NaCl
Penggambaran ikatannya adalah sebagai berikut.
- Senyawa KCl (kalium klorida)
Ikatan ion pada KCl terjadi antara unsur K (golongan IA) dan unsur Cl (golongan VA). Adapun proses terbentuknya KCl bisa kamu lihat pada konfigurasi berikut.
- 19Ka = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 → 1 elektron di kulit terluar cenderung akan lepas
Reaksi pelepasan elektron: K → K+ + 1 e
- 17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → 7 elektron di kulit terluar cenderung menangkap 1 elektron lain untuk mencapai kestabilan
Reaksi penangkapan elektron: Cl + e → Cl–
- Reaksi ikatan ion: K+ + Cl– → KCl
Penggambaran ikatannya adalah sebagai berikut.
- Senyawa Al2O3 (alumunium oksida)
Ikatan ion pada Al2O3 terjadi antara unsur Al (golongan IIIA) dan unsur O (golongan VIA). Adapun proses terbentuknya Al2O3 bisa kamu lihat pada konfigurasi berikut.
- 13Al = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 → 3 elektron di kulit terluar cenderung akan lepas
Reaksi pelepasan elektron: Al → Al3+ + 3 e
- 8O = 1s2 2s2 2p4→ 6 elektron di kulit terluar cenderung menangkap 2 elektron lain untuk mencapai kestabilan
Reaksi penangkapan elektron: O + 2e → O2-
- Reaksi ikatan ion: 2 Al3+ + 3 O2- → Al2O3
Penggambaran ikatannya adalah sebagai berikut.
Perbedaan Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen
Saat membahas ikatan kimia, kamu tidak akan mempelajari ikatan ion saja, namun juga ikatan kovalen. Lantas, apa perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen?
Perbedaannya adalah ikatan ion terbentuk antara unsur logam dan nonlogam dengan menghasilkan senyawa ion yang bersifat polar. Sementara itu, ikatan kovalen terbentuk antarunsur nonlogam membentuk senyawa kovalen yang bersifat nonpolar. Pada ikatan kovalen bisa terjadi pemakaian bersama elektron dari unsur yang berikatan. Hal itu tidak terjadi pada ikatan ion.
Contoh Soal Ikatan Ion
Setelah kamu paham apa itu ikatan ion, yuk asah kemampuanmu dengan contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Kestabilan unsur bisa diperoleh melalui peristiwa serah terima elektron saat berlangsung ikatan ion. Unsur yang bisa bereaksi membentuk ikatan ion dengan unsur B bernomor atom 15 adalah ….
- 1 unsur A bernomor atom 12
- 2 unsur A bernomor atom 12
- 1 unsur C bernomor atom 16
- 2 unsur C bernomor atom 16
- 3 unsur A bernomor atom 12
Pembahasan:
Mula-mula, kamu harus mengonfigurasikan unsur A bernomor atom 15.
15B = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3
Berdasarkan konfigurasi di atas, diketahui bahwa unsur B memiliki elektron valensi 5. Untuk mencapai kestabilan, unsur tersebut harus menangkap tiga elektron hingga membentuk ion negatif seperti berikut.
B + 3e → B3-
Selanjutnya, kamu harus mengonfigurasikan masing-masing unsur di tiap pilihan jawaban.
Unsur A
12A = 1s2 2s2 2p6 3s2
Berdasarkan konfigurasi di atas, diketahui bahwa unsur A memiliki elektron valensi 2. Untuk mencapai kestabilan, unsur tersebut harus melepas 2 elektron hingga membentuk ion positif seperti berikut.
A → A2+ + 2e
Unsur C
16C = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Berdasarkan konfigurasi di atas, diketahui bahwa unsur C memiliki elektron valensi 8. Artinya, unsur tersebut sudah mencapai kondisi oktet, sehingga sulit berinteraksi dengan unsur lain. Dengan demikian, unsur C tidak akan bereaksi dengan unsur B.
Pilihan yang mungkin untuk dipilih adalah unsur A. Elektron valensi unsur A bisa memenuhi unsur B jika banyaknya unsur A yang bereaksi adalah 2 unsur dengan unsur B sebanyak 3 unsur.
Jadi, unsur yang bisa bereaksi membentuk ikatan ion dengan unsur B bernomor atom 15 adalah 2 unsur A bernomor atom 12.
Jawaban: B
Contoh Soal 2
Diketahui unsur Mg memiliki nomor atom 12 dan unsur Br memiliki nomor atom 35. Banyaknya unsur Mg yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan ion adalah ….
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
Pembahasan:
Mula-mula, kamu harus mengonfigurasikan unsur Mg dan Br.
12Mg = 1s2 2s2 2p6 3s2 → 2 elektron di kulit terluar cenderung akan lepas
Reaksi pelepasan elektron: Mg → Mg2+ + 2 e
35Br = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p5 → 7 elektron di kulit terluar cenderung menangkap 1 elektron lain untuk mencapai kestabilan.
Reaksi penangkapan elektron: Br + e → Br–
Reaksi ikatan ion: Mg2+ + 2 Br– → MgBr2
Jadi, banyaknya unsur Mg yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan ion adalah 1.
Jawaban: A
Contoh Soal 3
Rumus ikatan ion yang terjadi antara unsur Ca dan Cl adalah …. (nomor atom Ca = 20, nomor atom Cl = 17)
- Ca2Cl2
- Ca2Cl3
- CaCl3
- Ca2Cl
- CaCl2
Pembahasan:
Mula-mula, kamu harus mengonfigurasikan unsur Ca dan Cl.
20Ca = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2→ 2 elektron di kulit terluar cenderung akan lepas
Reaksi pelepasan elektron: Ca → Ca2+ + 2 e
17Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 → 7 elektron di kulit terluar cenderung menangkap 1 elektron lain untuk mencapai kestabilan
Reaksi penangkapan elektron: Cl + e → Cl–
Reaksi ikatan ion: Ca2+ + 2 Cl– → CaCl2
Jadi, rumus ikatan ion yang terjadi antara unsur Ca dan Cl adalah CaCl2.
Jawaban: E
Itulah pembahasan Quipper Blog kali ini. Semoga bermanfaat ya. Untuk mendapatkan materi lengkapnya, yuk buruan gabung Quipper Video. Salam Quipper!