Home » Mapel » Kimia » Ikatan Kovalen: Sifat, Jenis, dan Cara Menggambarnya

Ikatan Kovalen: Sifat, Jenis, dan Cara Menggambarnya

Quipperian, tahukah kamu kalau ikatan kimia terdiri dari beberapa jenis, lho? Salah satunya adalah ikatan kovalen. 

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atau lebih atom non logam. Ikatan kovalen ini dibedakan berdasarkan jumlah pasangan elektron dan kepolarannya.

Agar lebih jelas, artikel ini akan membahas seputaran ikatan kovalen, mulai dari pengertian, jenis, sifat, hingga cara menggambar ikatan ini. Yuk, simak pembahasan selengkapnya di bawah ini. 

Pengertian Ikatan Kovalen 

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atau lebih atom non logam. Ikatan kovalen ini ditemukan oleh Gilbert Newton Lewis. 

Pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari kedua atom non logam. Gaya tarikan elektron ke inti inilah yang mengikat dua atom tersebut sehingga terbentuklah ikatan kovalen, seperti H2, I2, Cl2, O2, dan sebagainya. 

Perlu diketahui bahwa ikatan kovalen dalam atom-atom berelektron banyak hanya melibatkan elektron valensi saja. Elektron valensi adalah elektron yang terletak di kulit terluar atom. 

Sebagai contoh, molekul fluorin, yakni F2 dengan konfigurasi elektron adalah 1s2 2s2 2p5. Elektron pada orbital 1s tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen karena tingkat energinya rendah dan berada dekat dengan inti atom sehingga yang digunakan hanya orbital 2s dan 2p saja. 

Selain itu, ikatan kovalen juga terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen terdiri dari ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Sementara berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen terdiri dari ikatan kovalen polar dan non polar. 

Sifat-sifat Ikatan Kovalen

Adapun sifat-sifat dari ikatan kovalen adalah sebagai berikut. 

  • Sebagian senyawa yang memiliki ikatan kovalen mudah menguap.
  • Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah.
  • Tidak larut dalam air, tapi larut dalam larutan organik.
  • Pada umumnya, tidak menghantarkan listrik.
  • Berupa cairan, gas, atau padatan lunak pada suhu ruang.
  • Keadaan murni bersifat isolator.

Jenis-jenis Ikatan Kovalen 

Berikut adalah beberapa jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron dan  kepolarannya.

1. Jenis ikatan kovalen berdasarkan jumlah pasangan elektron

Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi: 

  • Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama hanya satu pasang saja. Itu artinya, masing-masing atom hanya memberikan satu elektron saja untuk digunakan bersama-sama. Contoh ikatan kovalen tunggal adalah HCl dan H2

Supaya lebih jelas, coba perhatikan contoh pembentukan ikatan kovalen tunggal berikut ini. 

contoh ikatan kovalen tunggal
Image source: khanacademy.org

Pada gambar di atas, diketahui atom H hanya punya 1 elektron saja, sedangkan atom Cl memiliki 7 elektron pada kulit terluarnya. Artinya ada satu elektron yang tidak berpasangan dan kedua atom ini juga kekurangan elektron untuk mencapai konfigurasi oktet (atom memiliki 8 elektron di kulit terluarnya) atau tercapainya kestabilan di kulit terluar atom.

Nah, elektron yang tidak berpasangan ini akan saling berbagi atau menyumbangkan elektron untuk digunakan bersama-sama sehingga tercapai konfigurasi oktet.

Berhubung elektron yang digunakan bersama hanya satu sehingga ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen tunggal yang ditandai dengan satu garis saja. 

  • Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama terdiri dari dua pasang. Itu artinya, masing-masing atom memberikan dua elektron untuk digunakan bersama-sama. Contoh ikatan kovalen rangkap dua adalah O2 dan CO2

Contoh ikatan kovalen rangkap dua
Image source: khanacademy.org

Perlu diketahui bahwa konfigurasi elektron atom C adalah 4 elektron, sedangkan atom O konfigurasi elektronnya adalah 6 elektron. Artinya, atom C kekurangan 4 elektron untuk mencapai kestabilan di kulit terluarnya, sedangkan atom O kekurangan 2 elektron. 

Berhubung keduanya sama-sama kekurangan, jadi C menyumbangkan 2 elektronnya ke masing-masing atom O sehingga jumlah elektronnya bertambah menjadi 8 yang artinya kestabilan di kulit terluar atom O sudah tercapai. 

Nah, berhubung atom C juga kekurangan elektron sebanyak 4 elektron, masing-masing atom O pun menyumbangkan 2 elektron untuk atom C supaya bisa mencapai kestabilan di kulit terluarnya. Setelah mendapatkan sumbangan elektron ini, jumlah atom C pun bertambah menjadi 8 elektron. Artinya, baik atom C maupun kedua atom O sudah mencapai kestabilan, bukan?

Berdasarkan jumlah atom yang disumbangkan masing-masing adalah dua atom sehingga ikatan yang terbentuk adalah ikatan kovalen rangkap dua yang ditandai dengan dua buah garis seperti yang terlihat pada contoh. 

  • Ikatan kovalen rangkap tiga

Selain ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, ada juga ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan yang terbentuk apabila elektron yang digunakan bersama terdiri dari tiga pasang. Adapun contoh ikatan kovalen rangkap tiga adalah C2​N2​, CO, dan N2.

Agar lebih jelas, yuk simak pembahasan berikut mengenai ikatan kovalen rangkap tiga. 

Contoh ikatan kovalen rangkap tiga
Image source: khanacademy.org

Seperti yang diketahui jumlah elektron valensi Nitrogen adalah 5 elektron. Dari 5 elektron tersebut, ada 3 elektron yang tidak berpasangan. 

Untuk mencapai kestabilan atau konfigurasi oktet pada kulit terluarnya, masing-masing atom N memberikan tiga elektron sehingga terbentuklah ikatan rangkap tiga karena ada tiga pasang elektron yang digunakan bersama-sama yang ditandai dengan tiga buah garis seperti yang terlihat pada contoh.

2. Jenis ikatan kovalen berdasarkan kepolarannya

Ikatan kovalen juga dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar. Kepolaran ikatan ini dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berkaitan. Berikut ulasan selengkapnya. 

  • Ikatan kovalen pola

Ikatan kovalen polar adalah ikatan yang terbentuk ketika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama, tertarik ke salah satu atom karena adanya perbedaan keelektronegatifan. Ada tiga syarat terbentuknya ikatan kovalen polar, yaitu:

  • Adanya perbedaan keelektronegatifan.
  • Sering terjadi pada dua atom berbeda, seperti HCl dan HBr.
  • Adanya pasangan elektron bebas, seperti H2O, NH3, dan PCl3.

Semakin besar selisih elektron yang dimiliki atom, maka semakin besar pula kepolaran ikatannya. Contohnya adalah senyawa HF, di mana keelektronegatifan atom H adalah 2,1, sedangkan atom F nilai keelektronegatifannya adalah 4,0. 

Akibat, perbedaan nilai keelektronegatifan yang besar tersebut, elektron ikatan dalam senyawa HF lebih tertarik ke atom F. 

  • Ikatan kovalen non polar

Ikatan kovalen non polar adalah ikatan yang terbentuk ketika pasangan elektron yang digunakan bersama-sama dari atom yang sama memiliki keelektronegatifan yang sama-sama kuat sehingga tidak ada elektron yang cenderung ke salah satu atom saja. Adapun dua syarat terbentuknya ikatan kovalen non polar, adalah:

  • Tidak ada perbedaan keelektronegatifan atau kurang dari 0,5 satuan Pauling.
  • Sering terjadi pada atom yang sejenis, seperti H2 , O2, dan N2
  • Tidak terdapat pasangan elektron bebas, seperti CCl4, PCl5, dan SF6.

Senyawa CH4 atau metana juga termasuk salah satu ikatan kovalen non polar. Senyawa ini memiliki bentuk yang simetris, artinya tidak ada pasangan elektron bebas pada struktur molekul lewisnya.

Selain itu, selisih nilai keelektronegatifan atom C dan atom H juga kurang dari 0,5. Dengan demikian, elektron terbagi rata antara atom C dan atom H.

Cara menggambar Ikatan Kovalen 

Ikatan kovalen biasanya digambarkan dengan menggunakan struktur Lewis. Berikut cara menggambarnya. 

  • Tentukan atom pusatnya terlebih dahulu. Misalnya senyawa H2O, artinya jumlah atom H ada 2 dan atom O berjumlah satu, maka atom pusatnya adalah O.
  • Hitung semua elektron valensi dari masing-masing atom dan kebutuhan elektron untuk mencapai kestabilan. Contoh, atom O, elektron valensinya adalah 6 sehingga untuk mencapai oktet, atom O butuh 2 elektron lagi. Sementara atom H memiliki 1 elektron valensi dan membutuhkan 1 elektron lagi untuk mencapai kestabilan duplet (kestabilan tercapai bila atom memiliki dua elektron di kulit terluarnya). 
  • Pasangkan setiap elektron. Contoh, 1 elektron pada atom O dipasangkan dengan 1 elektron pada atom H. 
  • Setelah itu, periksa apakah atom O dan atom H sudah memenuhi kaidah oktet dan duplet atau belum. 
  • Jika belum memenuhi kaidah oktet atau duplet, maka harus dibentuk ikatan rangkap dua atau rangkap tiga agar tercapai kaidah oktet. 

Contoh Soal 

Kalau hanya dijelaskan langkah-langkahnya saja, sepertinya masih kurang, ya Quipperian. Oleh karena itu, agar lebih jelas, yuk simak contoh soal menggambar ikatan kovalen berikut ini. 

Gambarkan proses terbentuknya ikatan dari senyawa NH3!

Pembahasan:

Pertama, kita tentukan dulu atom pusatnya. Senyawa NH3 berarti 1 atom N berikatan dengan 3 atom H sehingga yang menjadi atom pusatnya adalah N. Bentuknya akan menjadi seperti ini.

H N H

H

Setelah mengetahui atom pusatnya, langkah berikutnya adalah menentukan elektron valensinya melalui konfigurasi elektron atom N dan H. 

  • N = 2, 5 (membutuhkan 3 elektron lagi untuk mencapai kaidah oktet)
  • H = 1 (membutuhkan 1 elektron lagi untuk mencapai kaidah duplet)

Selanjutnya, tinggal memasangkan 1 elektron atom N dengan 1 elektron H. Berhubung ada 3 atom H, maka terdapat 3 pasang elektron ikatan. Berikut gambarnya. 

Contoh ikatan kovalen senyawan NH3
Image source: gcsescience.com

 

Terakhir, periksa kembali apakah sudah memenuhi kaidah oktet dan duplet. Dari gambar di atas, bisa dilihat bahwa atom H yang membutuhkan 1 elektron lagi untuk mencapai kaidah duplet sudah tercapai. Begitu pula dengan atom N yang membutuhkan 3 elektron lagi untuk mencapai kaidah oktet juga sudah tercapai. 

Jika kaidah oktet dan duplet pada senyawa NH3 sudah tercapai, artinya gambar yang kamu buat sudah benar. Mudah sekali, bukan menggambarkan ikatan kovalen ini?

Nah, supaya lebih mahir lagi dalam menggambar ikatan kovalen, sebaiknya kamu sering-sering mengerjakan soal latihan ikatan kovalen, ya. Pahami juga teorinya dan ikatan kimia lainnya.

Lainya untuk Anda