Home » Mapel » Kimia » Mau SBMPTN Kimia Lancar Jaya? Yuk, Mengenal Sifat Koligatif Larutan!

Mau SBMPTN Kimia Lancar Jaya? Yuk, Mengenal Sifat Koligatif Larutan!

Hai, Quipperian!

Ujian nasional sudah beres, yes! Sudah lega dong, salah satu dari serangkaian ujian yang sejak awal semester ‘gentayangan’ di pikiranmu terus-terusan akhirnya selesai juga. Sekarang adalah saat yang tepat untuk mengistirahatkan sejenak otakmu supaya bebas dari penat.

Eits, tapi istirahatnya jangan sampai kebablasan ya! Soalnya, masih ada satu ujian lagi yang masih berpotensi besar menghantuimu, nih. Apalagi kalau bukan the one and only… SBMPTN!

Bagi Quipperian yang kesulitan dalam belajar Kimia, kamu tepat sekali mampir di artikel ini. Pasalnya, kali ini, Quipper Video Blog sudah mempersiapkan salah satu materi dalam mata pelajaran Kimia untuk kita bahas bersama-sama, yakni sifat koligatif larutan. Sebelumnya, coba deh ingat-ingat materi tentang larutan yang pernah kamu pelajari di kelas XI dulu. Sudah ingat? Yuk, let’s check this out!

Sebelum Sifat Koligatif Larutan, Yuk Kenali Apa Itu Larutan?

Larutan adalah suatu komponen campuran yang terdiri atas zat terlarut beserta dengan pelarut. Dalam larutan, kita juga mengenal konsentrasi larutan yang ditentukan dari jumlah zat terlarut di dalamnya. Lalu, dalam stoikiometri larutan, konsentrasi zat terlarut itu dapat dinyatakan dalam empat besaran, yaitu:

  • Molaritas (M)

Molaritas adalah jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 liter larutan. Satuan dari molaritas dinyatakan dalam mol dm3 atau mol L-1, dengan lambang M. Rumus untuk molaritas ini dapat kita formulasikan sebagai berikut:

keterangan:

M = molaritas (mol/L)

n = mol zat terlarut

V = volume larutan dalam L

  • Molalitas (m)

Molalitas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut dengan lambang m. Rumus untuk molalitas ini dapat kita formulasikan sebagai berikut:

keterangan:

m = molalitas (mol/kg)

g = massa zat terlarut dalam gram

Mm = massa molar zat

P = massa zat pelarut

  • Fraksi mol (X)

Fraksi mol adalah ukuran konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol sebagian zat terhadap jumlah mol total komponen larutan dengan lambang X. Fraksi mol terbagi atas dua bagian dengan rumus yang berbeda, yakni:

keterangan:

Xt = fraksi mol zat terlarut

Xp = fraksi mol zat pelarut

nt = jumlah mol zat terlarut

np = jumlah mol zat pelarut

  • Normalitas (N)

Normalitas adalah besaran yang menyatakan jumlah mol ekuivalen dari zat yang terlarut dalam tiap satuan volume larutan dengan lambang N. Rumus untuk normalitas ini dapat kita formulasikan sebagai berikut:

keterangan:

N = normalitas

ek = mol ekuivalen

V = volume larutan

Apa Itu Sifat Koligatif Larutan?

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan dan tidak dipengaruhi oleh sifat dari zat terlarut. Sifat koligatif larutan ini meliputi:

  • Penurunan Tekanan Uap (ΔP)

Penguapan adalah perubahan wujud suatu zat, dari cair menjadi gas dengan kecepatan penguapan yang berbeda-beda—tergantung dari jenis cairan. Banyak atau tidaknya uap pada permukaan cairan diukur dari tekanan uapnya.

Jika kondisi uap cairan sudah mencapai kondisi jenuh, akan terjadi pengembunan dan tekanan uapnya disebut tekanan uap jenuh. Apabila suatu zat terlarut nonvolatil dimasukkan ke dalam air murni, proses penguapan dapat terganggu sehingga air akan lebih sulit menguap. Karena itu, jumlah uap air pada permukaan juga berkurang dan tekanan uapnya turun.

Francois Marie Raoult mempelajari hubungan antara penurunan tekanan uap larutan dengan konsentrasi zat terlarut dan mendapat kesimpulan: “Besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol pelarut dan tekanan uap dari pelarut murninya.”

Kesimpulan tersebut disebut Hukum Roult dan memiliki rumus sebagai berikut:

 

keterangan:

P = tekanan uap larutan

X = fraksi mol

 = tekanan uap pelarut murni

Penurunan tekanan uap larutan adalah selisih antara tekanan uap pelarut murni dengan tekanan uap larutan, sehingga demikianlah rumusnya:

  • Kenaikan Titik Didih (ΔTb)

Titik didih sebuah cairan dipengaruhi oleh besarnya tekanan lingkungan sekitar. Ketika sebuah zat pelarut seperti air dicampur dengan zat terlarut seperti gula atau garam, maka titik didih larutan tersebut akan berbeda dengan titik didih ketika hanya terdapat zat pelarut saja. Selisihnya disebut dengan kenaikan titik didih. Rumusnya adalah sebagai berikut:

keterangan:

ΔTb = kenaikan titik didih larutan

Kb = tetapan kenaikan titik didih molal perlarut

m = molal larutan

  • Penurunan Titik Beku (ΔTf)

Saat sebuah zat pelarut dicampur dengan zat terlarut yang kemudian menjadi sebuah larutan, titik beku zat pelarut akan mengalami penurunan karena titik beku sebuah larutan lebih rendah daripada titik beku zat pelarut murni. Maka, berlaku rumus:

keterangan:

ΔTb = penurunan titik beku

Tf (pelarut) = titik beku pelarut

Tf (larutan) = titik beku larutan

  • Tekanan Osmotik (π)

Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatis yang mengimbangi gerak molekul-molekul pelarut melewati dinding semipermeabel. Rumusnya adalah:

keterangan:

π = tekanan osmotik

V = volume

n = jumlah mol zat terlarut

R = tetapan gas ideal

T = suhu


Nah, gimana Quipperian? Sekarang kamu tentu lebih memahami sifat koligatif larutan, kan? Terus pelajari materi-materi Kimia lainnya supaya SBMPTN nanti lancar jaya, ya. Buat kamu yang masih belum puas belajar sifat koligatif larutan di sini, coba deh gabung di Quipper Video. Di sana, kamu akan mendapatkan ragam materi SBMPTN, mulai dari rangkuman, video dari tutor kece, hingga latihan soal. Cara gabungnya gampang banget, langsung saja klik di sini. Well, sampai jumpa di materi kimia selanjutnya!

Sumber:

  1. http://www.learn.quipper.com/
  2. http://www.materibelajar.id/
  3. http://www.materiipa.com/
  4. http://www.rumushitung.com/

Penulis: Evita

Lainya untuk Anda