Home » Mapel » Kimia » Sejarah Penemuan Senyawa Karbon Benzena

Sejarah Penemuan Senyawa Karbon Benzena

Sejarah Penemuan Senyawa Karbon Benzena

Quipperian masih cerah ceria sebelum bertemu rumus Kimia? Nah, kalau sudah berjumpa, pasti….. Jauh lebih cerah donk. Enggak percaya?

Rumus Kimia emang rumit guys, apalagi kalau kalian tetap mengambil jarak alias samsek (sama sekali) enggak mau tahu dan enggak perlu tahu pelajaran Kimia.

Tapi, kalau kalian paling enggak mau kenal dulu sama Kimia, pasti anggapan rumit itu berubah jadi mengasyikan.

Mengenal Kimia memang perlu cara unik. Kalian harus lebih bereksplorasi lebih, dan sebaiknya tidak belajar menggunakan cara lama seperti menghafal rumus.

Kamu bisa dengan membahas soal-soal kimia, https://video.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/yuk-pelajari-5-contoh-soal-kimia-kelas-12-dan-pembahasannya-dari-materi-kimia-unsur-ini/ bersama teman-teman atau kakak kelas kece. Selain itu, dan paling mudah dilakukan adalah dengan memahami sejarah penemuan rumus dan unsur Kimia.

Mengapa? Sebab kalian akan sadar mengapa para ilmuwan perintis bersusah usaha berbulan bahkan bertahun di dalam laboratorium, untuk menemukan rumus.

Rumus itu tentu bukan bermaksud untuk buat susah pelajar, tapi hasil rumus Kimia itu justru untuk membantu manusia memcahkan persoalan kehidupan, seperti untuk medis, industri otomotif, bahkan kemudian digunakan di dunia fashion, dan lainnya.

Kali ini, anak SMA kelas 12 beruntung banget, karena pembahasannya berkaitan dengan mata ajar Senyawa Karbon Benzena. Mengapa perlu dibahas? Selain agar kalian bisa membedakan dengan senyawa lain, hasil turunan Benzena ternyata banyak menyumbang kemajuan bagi kehidupan umat manusia.

Penasaran dengan uraian sejarah penemuan Senyawa Karbon Benzena? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Penemu Listrik Ungkap Stuktur Benzena

Tentu kalian enggak asing dengan zat kimia bernama Parasetamol dan Aspirin. Dua obat itu terkenal banget dari masa Perang Dunia Kedua sampai sekarang sebagai obat mujarab penurun panas, meredakan rasa sakit, mencegah peradangan, dan lainnya.

Tapi, tahukah kalian kalau struktur kimia pada Parasetamol dan Asipirin menggunakan struktur Kimia Benzena.

Benzena kali pertama ditemukan Ilmuwan, Michael Faraday pada 1825. Sesungguhnya masyarakat luas mengenal Faraday sebagai ‘Bapak Listrik’ berkat akselerasinya berusaha menggunakan magnit untuk menggerakan arus listrik, atau pengaruh elegtromagnetik atau terkenal dengan sebutan ‘Hukum Faraday’.

Beralih ke Kimia nih guys, nah kemudian si ‘Bapak Listrik’ ini berhasil mengisolasi Benzena dari gas dan memberinya nama Hidrogen Bikaburet (Bicarburet of Hydrogen). Jadi, intinya Faraday mengubah gas menjadi cairan.

Meski begitu, penemuan Faraday belum maksimal dan masih memiliki celah, hingga kemudian datang seorang ilmuwan Jerman menutup celah tersebut.

Distilasi Asam Benzoat dan Kapur

Pengembangan Benzena lalu berlanjut di tahun 1833, ketika Ilmuwan Jerman Eilhard Mitscherlich berhasil membuat Benzena melalui distilasi asam benzoat dan kapur.

Seperti kelahiran bayi, penemuan sturktur Kimia pun juga harus diberi nama. Mitscherlich kemudian memberi nama senyawa tersebut dengan sebutan benzin.

Mitscherlich mulai keranjingan mempelajari fosfat dan arsenat ketika menempuh studi di Universitas Gottingen pada 1814.

Dia kemudian tertarik meneliti Kimia organik, dan terus mencurahkan perhatiannya terhadap topik tersebut hingga sampai 1845.

Benzena Skala Industri

Penemuan Mitscherlich kemudian disempurnakan lagi oleh Ilmuwan Inggris Charles Mansfield dengan dibantu August Wilhelm von Hofman, dengan mengisolasi Benzena dari Tar batubara, pada tahun 1845.

Empat tahun kemudian Mansfield memulai produksi Benzena dari Tar batubara dalam skala industri. Berdasrkan hasil penelitian, Benzena memiliki rumus Kimia C6H6.

Rumusan Kimia tersebut justru menjadi misteri, bukan mistis lho, cuma kejanggalan aja, mengenai ketepatan struktur Benzena. Sebab, rumus C6H6 tidak sesuai kesepakatan ilmuwan bahwa atom C dapat mengikat 4 atom dan atom H mengikat satu atom.

Cincin Heksagonal Kekule

Misteri tersebut akhirnya terpecahkan setalah menunggu 40 tahun, ketika Ilmuwan Jerman Friedrich August Kekule mengusulkan agar struktur Benzena berupa cincin heksagonal.

 

Struktur tersebut tidak mengandung ikatan rangkap karena Benzena tidak bereaksi seperti senyawa hidrokarbon dengan ikatan rangkap. Namun, struktur Benzena ini menimbulkan masalah karena atom C tidak taat asas.

Berdasarkan Kesepakatan, 1 atom C seharusnya mengikat 4 atom, sedangkan pada struktur diusulkan Kekule atom C hanya mengikat 3 atom. Pada 1872, Kekule mengusulkan perubahan struktur Benzena. Menurut Kekule, Benzena mengandung tiga ikatan tunggal dan tiga ikatan rangkap dengan posisi berselang-seling.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui setiap atom C pada Cincin Benzena memiliki sifat sama. Hal ini ditentukan setelah para ilmuwan mengetahui semua ikatan antar-atom C memiliki fungsi sama, ikatan rangkap senantias berubah-ubah.

Struktur Turunan Benzena

Senyawa dengan ikatan rangkap biasanya lebih mudah mengalami reaksi adisi. Misalnya, senyawa hidrokarbon kelompok alkena. Tetapi, hal itu tidak berlaku untuk Benzena. Meski memiliki ikatan rangkap, Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi.

Reaksi subtitusi 1 atom H pada Benzena oleh 1 atom atau molekul lainnya disebut reaksi monosubtitusi. Beberapa contoh reaksi monosubtitusi antara lain: reaksi halogenasi, nitrasi, sulfonasi, alkilasi, dan asilasi.

Dengan memahami sejarah penemuan rumus dan struktur Senyawa Karbon Benzena, Quipperian tentu mendapat gambaran lengkap, enggak sekadar rumus, tentang Benzena.

Jangan ragu untuk selalu mencoba, baik memahami materi pelajara atau membahas soal Kimia. Semakin banyak kamu mencoba tentu akan semakin menambah kemahiranmu dalam pelajaran Kimia.

Bila mengalami kesulitan dan butuh informasi komprehensif seputar pelajaran, pembahasan soal, dan info seputar dunia pendidikan, jangan lupa kunjungi Facebook Quipper Video https://www.facebook.com/QuipperVideoID/

Lainya untuk Anda