Home » Quipper Campus » 8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Citra Universitas Gadjah Mada (UGM) memang nggak lepas dari figur-figur alumninya yang kerap dijumpai di layar kaca. Tak sedikit dari alumni UGM yang sukses berkarya di pemerintahan dengan menduduki berbagai jabatan strategis. Meski begitu, banyak juga lho, alumni UGM yang sukses di bidang yang lain, Quipperian. Yuk, intip bersama!

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Aditya Dipta Anindita

Tahukah Quipperian dengan Sokola Rimba? Ya, sekolah masyarakat adat yang ada di Indonesia. Ternyata, salah satu pendirinya adalah Aditya Dipta Anindita. Tahun 2003, alumni Sosiologi UGM ini mendirikan Yayasan Sokola bersama Butet Manurung dan tiga teman pendidik lainnya. Sokola memberi kesempatan pendidikan untuk komunitas adat dan kelompok marjinal di wilayah terpencil di Indonesia.

Yayasan non-profit ini menerapkan metode baca-tulis-hitung praktis, sehingga lebih dari 10.000 orang, baik anak-anak maupun dewasa, tidak lagi buta huruf. Aditya Dipta Anindita juga terjun menjadi pengajar untuk Sokola Rimba di Jambi dan Sokola Wailago di Nusa Tenggara Timur. Atas dedikasinya itu, ia dianugerahi UGM Alumni Awards 2016 untuk bidang pemberdayaan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Yoyok Heri Wahyono

Quipperian familiar dengan Waroeng Spesial Sambal (SS)? Nah, pemilik warung makan yang menawarkan berbagai varian sambal itu ternyata adalah Yoyok Heri Wahyono, yaitu alumni Teknik Kimia UGM. Siapa sangka kalau warung tenda yang dibuka di pinggir Jalan Kaliurang, samping Grha Sabha Pramana UGM itu sekarang sudah punya 76 cabang di Jawa-Bali. Berkat usahanya, sekarang Yoyok berhasil membuka lapangan kerja bagi lebih dari 2.500 orang. Luar biasa ya, Quipperian?

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Analisa Widyaningrum

Alumni Psikologi UGM yang satu ini merupakan direktur sekaligus pendiri Analisa Personality Development Center (APDC), yaitu kantor konsultasi psikologi dan kepribadian di Jogja. Lewat kantornya itu, Analisa menawarkan berbagai program pengembangan diri, seperti kelas persiapan karir, talent explore, personal growth untuk individu, serta program people development bagi perusahaan.

Sekarang, Analisa juga bekerja sebagai psikolog di Jogja International Hospital. Selain itu, ia aktif jadi pembicara di berbagai seminar dan talkshow psikologi. Berulang kali pula ia didapuk untuk jadi motivator maupun mengisi training pengembangan diri di berbagai kota. Semasa kuliah, Analisa pernah jadi delegasi Indonesia dalam ASEAN Youth Friendship Network tahun 2010. Ia juga tercatat sebagai penerima Djarum Beasiswa Plus 2009.

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Achmad Ariefiandy Husen

Ada juga Achmad Ariefiandy Husen, alumni Biologi UGM ini aktif sebagai project coordinator di Komodo Survival Program (KSP), yaitu organisasi non-pemerintah (NGO) yang fokus pada penelitian dan konservasi biawak Komodo. Untuk memantau populasi Komoda, ia pakai metode site occupancy dengan kamera trap. Selain aktif melakukan penelitian dan mempublikasikannya, Revo, biasa ia disapa, juga menyusun buku database biawak Komodo dengan tim KSP. Aktivitasnya itu lantas membuatnya dianugerahi penghargaan alumni muda berprestasi tahun 2014 oleh UGM.

8 Alumni Universitas Gadjah Mada dan Kiprahnya di Berbagai Bidang

Konser Tentang Rasa Frau (Sumber: http://www.whiteboardjournal.com)

Leilani ‘Frau’ Hermiasih

Leilani ‘Frau’ Hermiasih adalah alumni Antropologi UGM yang berkecimpung di dunia musik. Ia merupakan musisi yang telah merintis karir bermusik sejak kuliah. Baginya, musik adalah penyeimbang serta sarana berekspresi dalam menyalurkan pikirkan dan perasaan. Dalam menulis lagu, kadang inspirasinya datang saat malakukan penelitian lapangan ataupun ketika membaca buku Antropologi.

Pada tahun 2010, Leilani menerima penghargaan sebagai Tokoh Seni Terbaik dari Majalah Tempo dan 20 Album Terbaik dari Majalah Rolling Stone. Selain itu, di tahun 2014, ia mendirikan LARAS, untuk menangani berbagai proyek penelitian terkait studi musik kontemporer.

Stanislaus Tandelilin

Quipperian sering belanja di Sale Stock? Tahukah kamu kalau ternyata alumni Manajemen UGM juga ada lho yang ikut serta mendirikan start-up ini, yakni Stanislaus Tandelilin. Ia bergabung dengan pasangan Lingga Madu dan Ariza Novianti serta 2 orang lainnya mendirikan Sale Stock. Start-up ini hadir memberi kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh produk-produk berkualitas dengan harga terjangkau lewat perangkat mobile. Saat ini di Sale Stock, Stanis bertindak sebagai Chief Operation Officer.

Sejak kuliah, ia kerap mengikuti kompetisi kewirausahaan, di antaranya, menjadi finalis dalam Peak Time International Business Competition 2012 di Latvia, delegasi UGM dalam IIBD Business Case Competition 2011 di Hongkong, semi-finalis dalam Danone Trust Business Competition 2010, dan masih banyak lagi.

Suporahardjo dan Farha Ciciek

Pasangan suami istri Suporahardjo dan Farha Ciciek terbilang sukses dalam mengembangkan potensi anak-anak dengan pendekatan budaya. Keduanya mendirikan komunitas “Tanoker” di wilayah Ledokombo, Jember, Jawa Timur, sebuah daerah dengan tingkat kemiskinan dan tindak kejahatan yang cukup tinggi.

Suporahardjo yang merupakan alumni Kehutanan UGM ini juga terlibat aktif dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam dan manajemen konflik. Ia juga menjadi anggota Komisi Penyuluhan Kehutanan Nasional Kementerian Kehutanan RI.

Adapun istrinya, Farha Ciciek, adalah alumni S2 Sosiologi UGM yang menaruh perhatian di bidang pendidikan, gender, dan agama. Beberapa penghargaan yang diperolehnya antara lain, 1000 Women’s World Peace (2005), innovator dari Ashoka International (2007), She Can Award 2013 dari Tupperware, serta Kartini Award 2014 dari PT Telkom.

Kedelapan nama di atas menunjukkan kalau alumni UGM punya kontribusi yang beragam untuk memajukan Indonesia, Quipperian. Kiprah mereka terbilang sukses pada bidang yang menarik passion-nya. Jangan mau kalah ya, Quipperian! Kamu pun bisa jadi seperti mereka, asal terus berusaha, kerja keras, tak kenal menyerah, dan jangan lupa untuk selalu berdoa.

Penulis: Nurul Qolbi

Buletin Kabar Alumni Edisi November 2014

Buletin Kabar Alumni EdisiOktober 2014

LinkedIn Analisa Widyaningrum

LinkedIn Stanislaus Tandelilin

LinkedIn Leilani Hermiasih

Lainya untuk Anda