Salah satu sudut kampus Unsrat (Dok pribadi Affandi Rahman)
Buat kamu yang tidak ikut jalur prestasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Universitas Sam Ratulangi, jangan patah semangat. Sebab, ada pilihan lain yang tersedia untuk masuk Unsrat, yaitu dengan mengikuti ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Hanya saja, untuk bisa lolos ujian ini cukup ketat ya, Quipperian. Sebab, kabarnya peserta yang lolos tiap tahunnya tak sampai 20 persen. Seringkali siswa yang dianggap pintar pun tak lolos seleksi.
Tahun lalu, terdapat 1.598 peserta SBMPTN yang lolos di Universitas Sam Ratulangi dari total 4.688 pendaftar. Sisanya sebanyak 3.090 dinyatakan gugur. Ini Berarti, kesempatan kamu untuk masuk ke Unsrat sekitar 34 persen atau 1:3. Kesempatannya masih cukup besar ketimbang kampus lainnya. Jadi, kamu bisa berharap banyak.
Nah, untuk membimbing kamu memilih jurusan yang tepat untuk ikut ujian SBMPTN pada 16 Mei 2017 nanti, beberapa tips Quipper Video ini bisa kamu coba, lho.
Kenali Minat dan Bakat Kamu
Serius deh, ini penting banget Quipperian. Sebab, di dunia kerja nanti kamu akan bergelut dengan hal yang sama dalam jangka waktu panjang, bertahun-tahun. Tentu kamu ingin memastikan bahwa pekerjaan yang kamu kerjakan sesuai dengan kegemaran kamu bukan? Tak ada yang lebih menyenangkan selain bekerja sesuai hobi kamu sendiri.
Masih bingung dengan bakat dan minat yang kamu punya? Coba cek lagi hasil psikotest yang biasanya dilaksanakan saat SMA. Tidak pernah ikut psikotest? Coba tes kepribadian gratis yang ada di internet untuk menjadi panduan kamu. Biasanya hasil tes kepribadian ini sekaligus mencantumkan profesi yang cocok untuk kepribadian kamu. Dari situ kamu bisa menentukan jurusan apa yang cocok untuk profesi kesukaanmu.
Cek jurusan dan daya tampung Unsrat di SBMPTN
Setelah mengetahui minat dan bakat serta sudah membulatkan tekad untuk memilih belajar di Unsrat, cek kuota yang tersedia untuk jurusan yang kamu incar. Seberapa ketat persaingan untuk mendapatkan jurusan tersebut. Sebab, berbeda jurusan biasanya beda pula tingkat persaingannya. Tiga jurusan favorit di Unsrat adalah Kedokteran, Akutansi, dan Hukum.
Dengan demikian, tingkat persaingan di tiga jurusan ini akan lebih ketat dari lainnya. Sebab, semakin tinggi peminatnya, berarti semakin tinggi pula tingkat persaingannya. Setelah tahu tingkat persaingan yang harus kamu hadapi, tentu kamu harus mempersiapkan dirimu untuk menghadapi seberapa ketat persaingan tersebut.
Biasanya kuota dan daya tampung SBMPTN tahun sebelumnya dapat kamu cek di bimbel yang kamu ikuti. Dengan demikian kamu bisa memperkirakan bagaimana tingkat persaingan yang akan dihadapi, karena tingkat peminat biasanya tak banyak berubah dari tahun ke tahun. Setelah kamu mempunyai target jurusan, dan mengecek tingkat persaingannya, pilih dua jurusan yang kira-kira sesuai dengan kemampuan dan minat.
Passing Grade Unsrat tahun 2016
| Kategori IPA | ||
| 871011 | Pendidikan Dokter – UNSRAT | 46.5% |
| 871025 | Pendidikan Dokter Gigi | 39.8% |
| 871033 | Ilmu Kesehatan Masyarakat | 31.1% |
| 871041 | Ilmu Keperawatan | 29.3% |
| 871055 | Teknik Elektro | 28.3% |
| 871063 | Teknik Mesin | 26.5% |
| 871071 | Teknik Sipil | 27.7% |
| 871085 | Arsitektur | 26.5% |
| 871093 | Perencanaan Wilayah dan Kota | 28.6% |
| 871106 | Teknik Pertanian | 21.5% |
| 871114 | Ilmu dan Teknologi Pangan | 21.7% |
| 871122 | Matematika | 20.7% |
| 871136 | Fisika | 20.2% |
| 871144 | Biologi | 20.9% |
| 871152 | Kimia | 20.7% |
| 871166 | Agribisnis | 20.6% |
| 871174 | Agroekoteknologi | 20.4% |
| 871182 | Peternakan | 20.4% |
| 871196 | Ilmu Kelautan | 20.4% |
| 871203 | Manajemen Sumberdaya Perairan | 20.3% |
| 871211 | Budidaya Perairan | 20.1% |
| 871225 | Teknologi Hasil Perikanan | 20.2% |
| 871233 | Agrobisnis Perikanan | 20.0% |
| 871241 | Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan | 20.2% |
| 871255 | Kehutanan | 20.9% |
| 871263 | Informatika | 32.8% |
| 871271 | Farmasi | 34.2% |
| Kategori IPS | ||
| 872013 | Ekonomi Pembangunan | 29.0% |
| 872021 | Manajemen | 32.9% |
| 872035 | Akuntansi | 35.9% |
| 872043 | Ilmu Administrasi Negara | 25.6% |
| 872051 | Ilmu Administrasi Bisnis | 24.4% |
| 872065 | Ilmu Pemerintahan | 23.6% |
| 872073 | Ilmu Politik | 25.0% |
| 872081 | Sosiologi | 22.3% |
| 872095 | Ilmu Komunikasi | 30.3% |
| 872102 | Ilmu Perpustakaan | 19.8% |
| 872116 | Ilmu Hukum | 29.0% |
| 872124 | Sastra Indonesia | 23.0% |
| 872132 | Sastra Inggris | 25.8% |
| 872146 | Sastra Jerman | 23.0% |
| 872154 | Ilmu Sejarah | 20.6% |
| 872162 | Antropologi Sosial | 19.2% |
| 872176 | Jepang | 24.5% |
Banyak latihan soal
Sudah tahu seperti apa ketatnya persaingan memperebutkan jurusan yang kamu incar? Satu-satunya jalan untuk memenangkan persaingan adalah dengan membangun kemampuan kamu. Perdalam kemampuan kamu memahami mata pelajaran yang diujikan. Latihan soal baik dengan bimbingan belajar atau kamu latih sendiri di rumah dengan banyak mencari soal ujian tahun sebelumnya wajib kamu lakukan.
Jangan terburu-buru
Prinsip ini harus kamu pegang saat melaksanakan ujian, Quipperian. Sebab, terburu-buru seringkali membuat kamu kacau, panik, gugup, terlambat, bahkan membuat barang-barang yang kamu butuhkan tertinggal. Wah, kalau ini terjadi tentu akan mengacaukan konsentrasi yang kamu butuhkan untuk mengerjakan soal. Salah-salah kamu malah lupa dengan semua yang sudah kamu pelajari selama ini gara-gara panik! Jadi, pastikan kamu sudah mempersiapkan segalanya dengan perhitungan waktu dan persiapan yang baik.
Saat ujian menjelang, pastikan semua yang kamu butuhkan sudah masuk dalam tas sehari sebelum kamu ujian. Dengan demkian keesokan pagi, kamu tinggal mengambil tas yang sudah lengkap ketimbang membuang waktu mengingat kembali peralatan dan kelengkapan apa saja yang perlu kamu bawa.
Jaga Kesehatan dan Rajin Berdoa
Rajin belajar harus diiringi dengan menjaga kesehatan. Jangan sampai kamu malah tak bisa mengikuti SBMPTN gara-gara sakit. Jangan sampai juga konsentrasi kamu buyar lantaran sakit saat mengerjakan soal. Konsumsi makanan yang bergizi, olahraga teratur agar metabolisme tubuh, dan istirahat yang cukup. Jangan lupa juga berdoa dan berikhtiar. Berusaha semaksimal mungkin dan iringi dengan kekuatan doa. Selanjutnya serahkan dan kembalikan semuanya kepada Tuhan.
Penulis: Dwi Pravita
