
Sumber: http://fkip.unila.ac.id
Quipperian yang sudah berada di kelas 12 pasti sering dong mendengar istilah SNMPTN didengungkan oleh guru di kelas? SNMPTN merupakan singkatan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Seleksi ini merupakan seleksi paling awal dengan kuota paling besar dibandingkan jalur SBMPTN atau Seleksi Mandiri.
Pasalnya, pemerintah menetapkan kuota 40 persen dari bangku yang tersedia bagi mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN. Jalur ini adalah golden ticket kamu untuk masuk ke PTN impian. Pendaftaran SNMPTN digelar secara online sekitar akhir Februari. Kamu harus bersegera Quipperian, karena pendaftaran hanya dibuka selama 2 minggu. Informasi tanggal penting yang lebih akurat bisa diperoleh di laman resmi http://www.snmptn.ac.id/.
Kalau kamu dinyatakan lolos SNMPTN, kamu diwajibkan melakukan verifikasi atau pendaftaran ulang di PTN masing-masing pada akhir Mei. Waktunya bersamaan dengan pelaksanaan ujian tertulis SBMPTN. Ini adalah mekanisme untuk menghindari kutu loncat, alias peserta yang sudah lulus SNMPTN namun masih ingin mencoba jalur SBMPTN.
Salah satu universitas yang banyak diincar calon mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN adalah Universitas Lampung (Unila). Dari data tahun 2015 tercatat 52.666 orang bersaing untuk masuk Unila dari jalur SNMPTN dengan kuota penerimaan hanya sekitar 2.500 mahasiswa. Lolos SNMPTN Unila berarti kamu telah mengungguli lebih dari 50.000 saingan lainnya. Nah, kalau kamu ingin masuk Universitas Lampung lewat jalur SNMPTN, Quipper video blog akan memberikan tips dan strategi agar lolos SNMPTN Unila.
Tips Memilih Jurusan
Pastikan memilih jurusan yang sesuai dengan bidang kamu (IPA/IPS/Bahasa). Peluang lulus SNMPTN semakin menipis bagi peserta yang lintas bidang. Kalau kamu mengincar jurusan favorit, pertimbangkan dulu pesaing jurusan tersebut dan nilai rapor kamu. Salah satu indikator jurusan favorit bisa dilihat dari passing grade tahun sebelumnya.
Di Unila, ada beberapa jurusan yang memiliki passing grade tinggi. Dari kategori IPA adalah jurusan Pendidikan Dokter, Ilmu Komputer, Teknik Elektro, Teknik Mesin, dan Teknik Sipil. Sedangkan dari kategori IPS yaitu jurusan Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Hukum, Manajemen dan Ilmu Pemerintahan. Kamu harus bisa mengukur kemampuanmu dan mengkombinasikan jurusan dengan passing grade tinggi dan rendah sebagai pilihan pertama dan keduamu.
Passing grade SNMPTN Unila 2016
Kategori IPA
Agroteknologi (26.86%)
Agribisnis (26.3%)
Teknik Geofisika (29.75%)
Teknik Sipil (31.73%)
Kimia (29.8%)
Biologi (29.6%)
Teknologi Hasil Pertanian (27.6%)
Peternakan (22.5%)
Kehutanan (23.6%)
Keteknikan Pertanian (23.8%)
Matematika (28.5%)
Fisika (23.8%)
Teknik Mesin (33.8%)
Teknik Elektro (36.5%)
Pend. Matematika (31.5%)
Pend. Fisika (28.8%)
Pend. Kimia (29.6%)
Pend. Biologi (30.5%)
Teknik Kimia (30.8%)
Pend. Kedokteran (50.6%)
Budidaya Perairan (21.5%)
Ilmu Komputer (40.6%)
Kategori IPS
Hukum (37.5%)
Sosiologi (29.8%)
Ilmu Pemerintahan (32.6%)
Manajemen (35.6%)
IESP (30.9%)
Akuntansi (39.5%)
Ilmu Komunikasi (39.3%)
Ilmu Adm. Negara (28.6%)
Ilmu Adm. Niaga/Bisnis (29.0%)
PPKn (23.4%)
Pend. Sejarah (23.6%)
Pend. Geografi (27.8%)
Pend. Ekonomi (25.6%)
Penjaskesrek (23.5%)
Bim. Konseling (25.6%)
Pend. Bahasa Indonesia (26.3%)
Pend. B. Inggris (31.2%)
PGSD (30.6%)
Pend. Seni Drama,Tari & Musik (20.8%)
Pendidikan Anak Usia Dini (20.6%)
Nah, untuk urutan peletakan jurusan yang benar saat pendaftaran SNMPTN 2016, pastikan di bagian pertama adalah jurusan favorit kamu dengan passing grade tertinggi dibanding pilihan kedua dan ketiga. Kemudian pilihan kedua diisi dengan jurusan yang masih berhubungan dengan minat kamu dengan passing grade sedang dan yang ketiga pilihlah jurusan yang mempunyai passing grade dan daya saing kecil.
Perhatikan nilai rapor dan prestasi non-akademik
Nilai rapor yang tinggi dan grafiknya selalu meningkat memiliki peluang yang sangat besar untuk lulus SNMPTN. Namun walaupun grafik rapormu tidak meningkat, asalkan nilai kamu tidak terlalu fluktuatif dan memiliki nilai besar di jurusan yang kamu daftarkan, maka peluang kamu untuk lolos tetap tinggi.
Peserta SNMPTN disyaratkan memiliki prestasi unggul diantaranya calon peserta masuk peringkat terbaik di sekolah pada semester tiga, semester empat dan semester lima. Kalau kamu punya prestasi lain seperti ekstrakurikuler atau di bidang olahraga dan seni, lampirkan saja Quipperian. Itu akan meningkatkan peluang kamu lulus SNMPTN.
Ketahui faktor lainnya
Perhatikan jumlah alumni sekolah yang lulus di PTN incaranmu tahun sebelumnya. Biasanya kalau kamu mendaftar di sebuah universitas dan jurusan yang banyak alumni yang berasal dari sekolah kamu, kuota masuk di tempatmu akan diprioritaskan pada tahun berikutnya.
Faktor lainnya adalah akreditasi sekolah. Meskipun nilai rapor kamu tidak begitu bagus, tetapi kalau sekolah kamu memiliki nilai akreditasi yang tinggi, maka peluang kamu lolos SNMPTN masih tinggi. Berikut ketentuan penambahan angka berdasarkan akreditasi sekolah.
- Akreditasi A, 75% terbaik di sekolahnya;
- Akreditasi B, 50% terbaik di sekolahnya;
- Akreditasi C, 20% terbaik di sekolahnya;
- Akreditasi lainnya, 10% terbaik di sekolahnya.
Pastikan kamu mengisi formulir SNMPTN dengan benar
Dalam mengisi formulir SNMPTN, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Pertama, kamu harus verifikasi data rekam jejak prestasi akademik (nilai rapor) dengan menggunakan NISN dan password yang diberikan sekolah. Jika tidak diverifikasi, kesalahan data yang diisi akan dianggap benar oleh panitia dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.
Kedua, bila kamu lolos kriteria pemeringkatan, kamu harus login menggunakan NISN dan password ke laman SNMPTN http://www.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran. Di bagian ini, isilah biodata, pilihan PTN, pilihan program studi, dan upload pas foto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan (jika ada) dengan lengkap dan benar.
Terakhir, kamu harus mencetak Kartu Tanda Peserta sebagai tanda bukti peserta SNMPTN. Kalau kamu mengalami kesulitan akses Internet, kamu dapat melakukan pengisian PDSS maupun pendaftaran di PLASA TELKOM di seluruh Indonesia. Selamat Berjuang ya, Quipperian!
Penulis: Dwi Pravita Ganatri