Di Unima sendiri asrama mahasiswa terdiri dari tiga bagian, yaitu Asrama Putra sebanyak tiga gedung, Asrama Putri sebanyak empat gedung dan Asrama Program Pendidikan Guru Terpencil (PPGT) sebanyak tiga gedung. Asrama-asrama ini dikhususkan bagi mereka yang meraih Beasiswa Bidik Misi dan para mahasiswa PPGT. Namun, untuk pemerataan kesempatan, asrama mahasiswa di Unima juga dialokasikan untuk mahasiswa umum yang dianggap sangat membutuhkan.
Syarat Permohonan
Penempatan asrama oleh mahasiswa peraih Beasiswa Bidik Misi sifatnya bebas, artinya tidak diwajibkan. Mereka bisa saja memilih untuk tidak tinggal di asrama. Sementara bagi mereka yang ingin memperoleh asrama dapat mengajukan permohonan dan berkas-berkas seperti:
- Foto kopi identitas (KTP, KTM, atau lainnya).
- Formulir isian dari pengelola asrama.
- Surat permohonan kepada Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan yang format suratnya dapat diperoleh di Bagian Umum Unima. Untuk mahasiswa umum, surat permohonan tidak disediakan dan harus membuat format sendiri.
Semua berkas-berkas tersebut dapat dilengkapi dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola asrama. Setelah itu kamu dapat mempersiapkan diri untuk segera menempati asrama.
Aturan Tinggal di Asrama
Untuk mengenal lebih jauh tentang asrama mahasiswa di Unima mari kita lihat aturan, aktivitas dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan di asrama. Nah, berbicara tentang fasilitas, terdapat perbedaan antara Asrama Putra dan Asrama Putri. Di Asrama Putra setiap kamar dapat ditempati maksimal dua orang, dengan fasilitas di dalamnya berupa ranjang bertingkat lengkap dengan kasurnya, lemari pakaian untuk dua orang serta dua buah unit meja belajar. Sedangkan kamar mandi hanya tersedia kamar mandi umum yang terdapat di luar kamar.
Asrama Putra dan Putri
Untuk Asrama Putri sendiri di setiap kamar dapat ditempati maksimal empat orang. Fasilitasnya sama dengan yang ada di Asrama Putra yang tentunya dengan jumlah yang sesuai dengan penghuninya. Namun di Asrama Putri terdapat kamar mandi di setiap kamarnya. Selain itu, penempatan para penghuni kamar juga diatur oleh pengelola asrama, baik di Asrama Putri maupun Asrama Putra. Di dalam satu kamar biasanya akan ditempatkan mahasiswa yang berbeda angkatan, tujuannya agar kakak tingkat bisa membimbing adik tingkatnya di asrama.
Untuk fasilitas yang ada di asrama, masing-masing asrama dilengkapi dengan dapur yang dapat digunakan bersama, ruang tamu bersama, kamar mandi umum, lahan parkir, aula pertemuan, serta taman yang cukup luas untuk berbagai aktivitas, mulai dari olahraga, diskusi, dan lain sebagainya. Fasilitas-fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni. Dan dikarenakan fasilitas umum, maka setiap penghuni asrama wajib menjaga dan memeliharanya.
Perihal aturan yang ada di asrama juga terdapat perbedaan antara Asrama Putra dan Asrama Putri. Meskipun Asrama Putra dan Asrama Putri cukup terbuka bagi tamu-tamu dan teman-teman yang ingin berkunjung, namun tetap ada aturan yang harus diperhatikan. Misalnya saja batas jam kunjung yang hanya diperbolehkan hingga pukul sembilan malam untuk Asrama Putri dan pukul sepuluh malam untuk Asrama Putra. Pada waktu tersebut, gerbang utama asrama akan ditutup oleh petugas asrama. Meskipun cukup terbuka bagi tamu, namun setiap tamu yang ingin berkunjung harus melapor terlebih dulu pada petugas piket asrama dan mengisi buku tamu.
Aktivitas di Asrama
Selain aturan-aturan, terdapat pula aktivitas-aktivitas yang beragam di setiap asrama. Di Asrama Putra sendiri terdapat jadwal rutin pada hari-hari tertentu, misalnya Shalat Jumat berjamaah pada hari Jumat bagi mereka yang Muslim, gotong royong bersama pada hari sabtu dan ibadah bersama di gereja bagi mereka yang Nasrani. Selain aktivitas tersebut, terdapat pula aktivitas lain seperti diskusi-diskusi yang diadakan di aula pertemuan.
Diskusi ini biasanya diinisiasi oleh mahasiswa-mahasiswa seangkatan yang ada di asrama, namun terdapat pula diskusi yang sifatnya terbuka untuk umum dari berbagai angkatan dan jurusan. Diskusi ini juga tidak terbatas pada diskusi yang telah diadakan, setiap orang bisa mengajukan dan menjadi pembina untuk aktivitas lainnya, seperti kelompok belajar dan lain sebagainya.
Di Asrama Putri sendiri aktivitas-aktivitasnya lebih beragam. Selain gotong royong dan ibadah bersama, terdapat pula beberapa kegiatan yang diselenggarakan, seperti lomba kebersihan, lomba penataan kamar, lomba cerdas cermat, bahkan lomba peragaan busana. Semua aktivitas dan perlombaan-perlombaan ini diinisiasi dan diikuti oleh para penghuni asrama. Selain untuk adu bakat dan keterampilan, aktivitas ini tentunya dibuat untuk menjalin hubungan yang harmonis antar penghuni.
Perihal lain yang juga Quipperian harus ketahui adalah tidak adanya batasan waktu untuk tinggal di asrama mahasiswa ini. Setiap mahasiswa boleh tinggal di asrama mulai dari mahasiswa baru hingga lulus dari Unima. Begitu pula jika kamu ingin keluar dari asrama, hal tersebut juga diperbolehkan, namun jangan lupa untuk membuat laporan terlebih dahulu kepada petugas asrama, yang mana petugas asrama ini adalah dosen yang ditugaskan untuk mengelola asrama.
Biaya Perawatan dan Kebutuhan di Asrama
Selain ketentuan, aturan dan ragam aktivitas yang telah kita bicarakan di atas, para penghuni juga harus menyiapkan rupiah untuk biaya perawatan dan kebutuhan asrama. Tapi jangan khawatir, biayanya ini tentu tidak semahal harga sewa kamar di tempat umum. Masing-masing penghuni diwajibkan untuk membayar iuran sebesar Rp. 100.000,- per bulan yang dibayarkan sekaligus per enam bulan bersamaan dengan pembayaran SPP.
Nah, itulah beberapa informasi seputar fasilitas asrama mahsiswa yang ada di Unima. Quipperian yang menjadi mahasiswa Unima tentu memiliki kesempatan untuk menjadi penghuni asrama dan berkecimpung pada aktivitas-aktivitas di dalamnya. Selamat mencoba ya, Quipperian. Semangat dan tetap optimis.
Penulis: Hertana P.
Sumber wawancara:
Lasparlindungan Lumban Gaol (Mahasiswa Peraih Beasiswa Bidik Misi dan Penghuni Asrama Putra Unima)