Perkembangan paham radikalisme dan terorisme menjadi salah satu ancaman bagi setiap bangsa, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Pemahaman radikalisme dan terorisme ini dapat terjadi di berbagai tingkatan atau lapisan masyarakat, tidak terkecuali di kalangan pendidikan yang sudah menjadi ancaman nyata. Kamu menyadari kondisi ini nggak Quipperian?
Untuk membangkitkan kesadan kita akan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia turut mengajak kamu para generasi milenial, termasuk kalangan mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap ancaman paham radikalisme dan terorisme tersebut.
Melihat realita ini, tentu peran institusi pendidikan sangat penting dalam memberikan pemahaman yang tepat terkait radikalisme dan terorisme, khususnya bagi mahasiswa yang menjadi masa depan bangsa Indonesia nih, Quipperian.
Rektor Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Drs. Erning Wihardjo sangat menyadari, pemahaman radikalisme dan terorisme hingga maraknya narkotika, akan menjadi ancaman nyata untuk para penerus bangsa. Apalagi, mahasiswa sangat rentan terkena paham radikalisme dan terorisme, karena mahasiswa mempunyai idealisme yang kuat dan mudah merespon persoalan yang ada di sekitarnya.
Nah, untuk mencegah hal tersebut terjadi pada mahasiswanya, pihak UKRIDA sampai menggandeng institusi Polri dalam menyelenggarakan kuliah umum, lho!
UKRIDA Bekerja Sama dengan Kepolisian Republik Indonesia
Kuliah umum yang diselenggarakan UKRIDA dan Kepolisian Republik Indonesia bertemakan “Pencegahan Paham Radikalisme dan Terorisme di Kampus”, dengan pembicara utama dari Brigjen Pol Drs. Edi Setio Budi Santoso Dirbintibmas Kakorbinmas Baharkam Polri. Acara ini digelar di Auditorium Kampus II Fakultas Kedokteran UKRIDA yang diikuti oleh:
- 600 mahasiswa aktif UKRIDA
- Brigjen Pol Drs. Edi Setio Budi Santoso Dirbintibmas Kakorbinmas Baharkam Polri
- Kabiddokpol Pusdokes Polri Kombes Pol dr. Pramujoko. Spf, DFM
- Spesialis Forensik, Kombespol dr. Pramujoko
- Rektor Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Dr. Eng. Drs. Erning Wiharjo,M.Eng., M.Eng.Sc
Selain kuliah umum, pada hari yang sama juga diadakan deklarasi UKRIDA sebagai Kampus Bebas Narkoba, lho, Quipperian! Menariknya, UKRIDA menjadi kampus pertama yang dideklarasikan sebagai Kampus Bebas Narkoba bersama dengan Biddokpol (Bidang Kedokteran Kepolisian) dan Pusdokkes (Pusat Kedokteran dan Kesehatan) Polri di Indonesia. Jadi, kekhawatiran kamu tentang pengaruh buruk narkoba akan jauh berkurang, jika kamu melanjutkan perkuliahan di kampus ini bukan?
Dalam kerja samanya dengan Biddokpol dan Pusdokkes Polri, UKRIDA menyadari pentingnya edukasi dalam mencegah penggunaan bahaya narkoba di lingkungan universitas. Hal ini dibuktikan dengan beberapa upaya, Quipperian, yaitu:
- Melaksanakan upaya promotif dan preventif terhadap penyalahgunaan narkoba dilingkungan kampus UKRIDA
- Memberdayakan mahasiswa untuk turut aktif dalam program penanggulangan penyalahgunaan narkoba
- Penandatanganan Pakta Integritas dalam program P4GN oleh civitas akademika UKRIDA
- Melakukan deteksi dini narkoba secara mendadak terhadap civitas akademika UKRIDA
- Melakukan rehabilitasi terhadap civitas akademika yang positif menggunakan narkoba di Biddokpol Pusdokkes Polri
Melalui kegiatan ini, mahasiswa UKRIDA diharapkan tidak mudah terpengaruh dengan paham radikalisme dan terorisme, serta penyalahgunaan narkoba, Quipperian. Syukurnya, mahasiswa UKRIDA belum pernah terlibat kasus narkoba dan pemahaman radikalisme! Hal ini terlihat dari hasil pemeriksaan, bahwa tidak ada satupun mahasiswa yang positif atau dicurigai pengguna narkoba, serta menyebarkan paham radikalisme. Dalam hal ini, bisa dikatakan UKRIDA berhasil dalam menjaga mahasiswanya, ya!
Semoga artikel ini juga turut menambah wawasan Quipperian terhadap ancaman radikalisme, terorisme, dan narkoba, sehingga kamu lebih hati-hati ke depannya. Penting juga nih, untuk memilih kampus yang terhindar dari pemahaman tersebut. So, jangan sampai salah pilih kampus, ya!
Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com