Home » Quipper Campus » Campus Info » Manajemen Bisnis: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

Manajemen Bisnis: Pengertian, Komponen, Fungsi, dan Contoh Penerapannya

manajemen bisnis

Manajemen Bisnis – Quipperian, kamu pasti nggak asing dong, dengan Dewa Wibisono? Itu lho, anak kelas 4 SD yang menjual gambarnya sendiri di marketplace Shopee! Di lapak online-nya yang bernama Toko Gambar, Dewa menawarkan beberapa jenis gambar, seperti kucing, kumbang, ayam, dan sebagainya. Wah-wah, keren banget ya kecil-kecil sudah ada kemauan untuk membuka usaha.

Nah, buat kamu yang tertarik untuk membuka usaha sejak dini seperti Dewa, kamu bisa terlebih dahulu mengulik dunia bisnis dengan memahami manajemen bisnis. Hmm, kira-kira apa sih yang dimaksud dengan manajemen bisnis?

Pengertian Manajemen Bisnis

Sebelum kita telaah lebih jauh mengenai manajemen bisnis, kita bedah satu-persatu terlebih dahulu yuk, apa yang dimaksud dengan manajemen dan bisnis.

Manajemen merupakan sebuah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pengendalian berbagai macam kegiatan termasuk usaha. Hal ini dilakukan agar tujuan bersama dapat dicapai secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Di samping itu, bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan individu atau kelompok dengan menawarkan barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan. Berdasarkan kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan manajemen bisnis merupakan proses dalam kegiatan usaha yang meliputi perencanaan, pengerjaan, dan pengawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan hasil atau keuntungan.

Oleh karena itu, dalam menjalankan sebuah usaha seseorang harus berpedoman pada setiap komponen manajemen bisnis. Nah, kira-kira apa aja sih yang termasuk dalam komponen manajemen bisnis?

Komponen Manajemen Bisnis

Komponen manajemen bisnis merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan berdasarkan sistem manajemen. Setiap komponen manajemen memiliki tujuan yang berbeda-beda.

1. Manajemen Keuangan

Di dalam bisnis, keuangan merupakan salah satu hal yang krusial ya, Quipperian. Oleh karena itu, supaya nggak terjadi kekacauan saat menjalankan bisnis, keuangan harus dikelola sebaik mungkin, yakni dengan melaksanakan manajemen keuangan.

Manajemen keuangan adalah komponen yang berisi kegiatan perencanaan, pengelolaan, dan penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset milik perusahaan. Dalam pelaksanaannya, komponen ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:

a. Mengawasi pengeluaran biaya

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya kamu akan mengeluarkan banyak biaya, seperti untuk membeli bahan baku, gaji karyawan, dan lain-lain. Nah, pengeluaran tersebut tentunya harus diawasi agar tidak terjadi pembengkakan yang merugikan perusahaanmu.

b. Meningkatkan efisiensi

Nggak cuma pengeluaran aja yang wajib dipantau, tapi kamu juga harus memperhatikan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerugian bagi bisnismu. Jika kamu menyadari adanya kerugian pada kegiatan tertentu, kamu bisa menggantinya dengan kegiatan yang lebih menguntungkan. Dengan begitu, efisiensi pun akan meningkat.

c. Mengurangi risiko keuangan

Dengan melakukan manajemen keuangan, kamu dapat mengurangi risiko keuangan. Risiko keuangan sendiri adalah bentuk kerugian yang dihadapi oleh setiap bisnis. Bentuknya bisa berupa risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, dan ekuitas.

d. Memastikan kelangsungan bisnis

Manajemen keuangan dapat membantu kamu dalam memutuskan langkah yang harus diambil. Jika manajemen keuangan dilakukan dengan tepat, maka kamu bisa mengambil keputusan yang membuat bisnismu dapat bersaing. Sebaliknya, jika keuangan tidak dikelola dengan baik, bisnismu akan mengalami kerugian.

2. Manajemen Marketing

Quipperian, siapa sih yang nggak ingin bisnisnya dikenal banyak orang? Yup, hal itulah yang membuat komponen manajemen marketing sangat dibutuhkan dalam sebuah bisnis. Sebab, komponen ini berisi kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, penentuan target, tujuan, serta hasil yang akan dicapai dalam bidang pemasaran.

Dalam melaksanakan manajemen marketing, kamu harus melewati beberapa tahap agar produkmu dapat berkembang pesat di pasaran, mulai dari periklanan, promosi, penjualan, sampai hubungan masyarakat. Selain untuk memperkenalkan produk, berbagai kegiatan dalam komponen ini juga memiliki beberapa tujuan, yaitu:

a. Menciptakan permintaan

Dalam menjalankan sebuah bisnis, pastinya kamu akan mengeluarkan banyak biaya, seperti untuk membeli bahan baku, gaji karyawan, dan lain-lain. Nah, pengeluaran tersebut tentunya harus diawasi agar tidak terjadi pembengkakan yang merugikan perusahaanmu.

b. Meningkatkan efisiensi

Nggak cuma pengeluaran aja yang wajib dipantau, tapi kamu juga harus memperhatikan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerugian bagi bisnismu. Jika kamu menyadari adanya kerugian pada kegiatan tertentu, kamu bisa menggantinya dengan kegiatan yang lebih menguntungkan. Dengan begitu, efisiensi pun akan meningkat.

c. Mengurangi risiko keuangan

Dengan melakukan manajemen keuangan, kamu dapat mengurangi risiko keuangan. Risiko keuangan sendiri adalah bentuk kerugian yang dihadapi oleh setiap bisnis. Bentuknya bisa berupa risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, dan ekuitas.

3. Manajemen Produksi

Berikutnya, ada manajemen produksi yang merupakan motor penggerak perkembangan bisnis. Lebih jelasnya, manajemen produksi berperan dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan, seperti perencanaan, organisasi, arah, dan pelaksanaan kegiatan produksi untuk mencapai tujuan.

Nah, berikut adalah beberapa tujuan dari adanya manajemen produksi:

• Membantu pemilihan produk desain

Tujuan awal dari manajemen produksi adalah menentukan produk apa yang ingin dijual ke pasaran. Selain itu, di dalam komponen ini kamu juga akan melakukan riset desain seperti apa yang cocok dan banyak dibutuhkan pelanggan.

• Menentukan proses dan kapasitas produksi

Proses produksi terdiri dari jenis teknologi yang akan digunakan, tahapan proses produksi, sampai penanganan material. Setelah menentukan proses produksi, manajemen produksi juga berguna dalam merencanakan kapasitas produksi untuk jangka panjang maupun pendek.

• Mengontrol kualitas dan biaya

Manajemen produksi bertujuan untuk menekan pengeluaran dalam proses produksi. Eits, tapi tentu saja produk yang dihasilkan harus tetap berkualitas. Bukan rahasia lagi, pelanggan pasti menginginkan produk berkualitas dengan harga terjangkau.

4. Manajemen Distribusi

Sebelum membahas lebih jauh mengenai manajemen distribusi, Quipperian tau nggak sih apa itu distribusi? Yup, benar banget, distribusi adalah kegiatan menyalurkan produk ke pasaran agar bisa dibeli banyak orang. Nah, dalam mengatur kegiatan tersebut sebuah bisnis harus memiliki manajemen distribusi yang melakukan perencanaan, implementasi, pengendalian ketersediaan, dan penyaluran produk.

Selain itu, keberadaan manajemen distribusi juga memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah:

• Mengatur proses pembelian barang baku

Manajemen distribusi bertujuan untuk mengatur seluruh proses yang berkaitan dengan barang baku. Barang baku ini, nantinya akan diolah menjadi barang jadi yang kemudian disalurkan kepada pelanggan.

• Menjaga kelancaran proses produksi

Dengan adanya manajemen distribusi, kamu pun tidak akan kekurangan bahan baku dalam proses produksi. Hal ini tentunya bisa membantu bisnismu dalam meningkatkan produktivitas.

5. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Komponen manajemen ini mengatur segala kegiatan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pekerja di perusahaan yang meliputi tanggung jawab, bidang pekerjaan, dan tingkat kedisiplinan pekerja. FYI, SDM merupakan aset perusahaan yang paling mahal, lho, Quipperian. Hal ini disebabkan karena SDM atau pekerja merupakan penggerak utama perusahaan.

Jika para pekerja dikelola dengan baik, maka produktivitas pekerja akan semakin efektif dan alhasil meningkatkan keuntungan perusahaan. Di samping itu, manajemen SDM juga memiliki fungsi lainnya, yaitu:

• Mempertahankan pekerja

Dengan adanya komponen ini, perusahaan bisa melakukan rekrutmen dan retensi, seperti merekrut pekerja yang memenuhi syarat dan mempertahankan pekerja yang memiliki etos kerja baik. Selain itu, perusahaan juga kerap memberikan berbagai pelatihan bagi pekerjanya untuk meningkatkan produktivitas.

• Menyelesaikan konflik

Terjadinya sebuah konflik adalah hal lumrah yang terjadi di perusahaan. Namun, bukan berarti konflik tersebut harus dipelihara terus-menerus, ya. Di sinilah manajemen SDM berperan sebagai mediator dalam penyelesaian masalah.

• Membina hubungan baik

Nggak hanya konflik yang perlu diperhatikan, tapi manajemen SDM juga perlu membangun hubungan baik antar para pekerja. Biasanya setiap perusahaan memiliki cara-caranya sendiri, misalnya dengan melakukan bonding.

Quipperian, itulah komponen manajemen bisnis yang kamu butuhkan dalam mengembangkan usahamu. Setiap komponen-komponen tersebut tentunya harus saling bersinergi agar dapat mencapai tujuan yang kamu harapkan.

Fungsi Manajemen Bisnis

Nah, setelah mengetahui seluk-beluk komponen manajemen bisnis, sekarang kita beralih yuk ke fungsi dari manajemen bisnis. Kira-kira apa aja ya?

1. Planning

Sebelum membangun sebuah bisnis, pastinya kamu membutuhkan sebuah planning ya. Biasanya, terdapat beberapa perencanaan yang perlu kamu susun, seperti strategi pemasaran, produk yang akan dijual, sistem pembukuan, promo yang akan ditawarkan, dan masih banyak lagi.

Perencanaan yang matang akan membantu kamu dalam menentukan arah bisnismu. Selain itu, kamu juga dapat mengevaluasi berbagai hal yang telah dilakukan. Tanpa perencanaan, bisnismu pun nggak akan mencapai keuntungan yang maksimal, bahkan bisa terancam bankrut, lho. Jadi jangan terburu-buru ya, lakukan perencanaan secara perlahan-lahan dan tepat.

2. Organizing

Fungsi organizing di sini berkaitan dengan para pekerja di perusahaan. Yup, dengan adanya manajemen bisnis maka pekerja dapat bekerja sesuai dengan porsinya masing-masing. Makanya di dalam perusahaan itu pasti terdapat tim marketing, tim gudang, tim administrasi, dan lain-lain.

Adanya organizing akan mempermudah dalam menentukan tugas-tugas yang akan dikerjakan, siapa yang akan bertanggung jawab, serta bagaimana cara pengerjaannya. Selain itu, organizing juga bertujuan untuk mencapai target melalui proses yang lebih terstruktur.

3. Staffing

Staffing di sini berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti bahan baku, mesin produksi, dan sarana pendukung lainnya. Supaya bisnis dapat berjalan dengan baik, sumber-sumber daya ini harus dikelola dengan baik. Oleh karena itu, manajemen bisnis diperlukan untuk menghindari membengkaknya penggunaan sumber daya.

4. Directing

Directing berkaitan erat dengan kegiatan pengarahan. Jika kamu merupakan pemilik bisnis, di sinilah kamu harus beraksi. Caranya adalah dengan memberikan semangat untuk seluruh tim agar dapat  bekerja sesuai rencana.

Hal ini sangat penting, sebab para pekerja cenderung mengalami penurunan semangat di tengah perjalanan karier mereka. Oleh karena itu, pemimpin atau pemilik bisnis harus turun secara langsung untuk memberikan pemahaman dan pengarahan. Pengarahan di sini bertujuan agar para pekerja dapat mengejar targetnya. Tapi, jangan lupa ya, lakukan dengan cara yang menyenangkan agar semangat pekerja tidak semakin menurun.

5. Controlling

Fungsi terakhir adalah controlling atau pengawasan yang biasanya dilakukan oleh manajer perusahaan. Kegiatan controlling ini bertujuan untuk mengevaluasi seluruh kinerja sumber daya dalam perusahaan dan memastikan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan.

Jika terdapat kesalahan, maka harus dikoreksi dan dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya. Oleh karena itu, manajemen bisnis sangat dibutuhkan dalam memaksimalkan pelaksanaan bisnis. Nah, dalam melakukan controlling terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi, yaitu jalur (routing), penetapan waktu (scheduling), perintah pelaksanaan (dispatching), dan tindak lanjut (follow up).

Setelah mengetahui tentang fungsi dari manajemen bisnis, kamu jadi semakin tau dong apa saja yang perlu kamu persiapkan sebelum mengembangkan bisnismu. Nah, agar semakin tergambar, simak contoh penerapan manajemen bisnis berikut ini, yuk!

Contoh Penerapan Manajemen Bisnis

Bagaimana cara menerapkan manajemen bisnis dengan baik?

• Pahami jenis usaha yang akan kamu lakukan sejak awal.

Nggak cuma asal sebut aja, tapi kamu juga harus bisa mendeskripsikannya dengan baik, mulai dari lokasi, bahan baku yang akan digunakan, kemungkinan hambatan, sampai untung rugi yang dihasilkan.

• Lakukan analisis produk.

Kegiatan ini akan membantu kamu mengetahui persaingan di pasaran yang berguna bagi kamu dalam menentukan strategi, mulai dari strategi produk sampai pemasaran.

• Lakukan strategi pemasaran yang tepat.

Nggak bisa dipungkiri lagi ya, Quipperian, saat ini banyak sekali media yang bisa kamu manfaatkan dalam kegiatan pemasaran. Salah satunya adalah dengan membuat konten-konten kekinian di media sosial, seperti TikTok, Youtube, Instagram, dan lain-lain.

• Lakukan pengecekan pada laporan keuangan.

Yup, dalam bisnis keuangan merupakan hal yang sangat penting ya, Quipperian. Oleh karena itu, kamu harus melakukan pengecekan laporan keuangan secara rutin. Tadi sudah sempat disebutkan juga ya bahwa salah satu komponen bisnis adalah manajemen keuangan.

• Rutin melakukan evaluasi produk dan SDM.

Evaluasi produk berguna untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada produkmu, sehingga kamu bisa terus-menerus meningkatkan kualitas. Selain itu, evaluasi SDM juga diperlukan mengingat SDM merupakan aset yang paling penting di dalam sebuah perusahaan.

Nah, itu dia serba-serbi tentang manajemen bisnis. Gimana, kamu semakin tertarik nggak nih untuk membuka bisnis sejak dini?

Penulis: Amelia Istighfarah
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani

Lainya untuk Anda