Quipperian, sudah pernah dengar istilah green campus belum? Jadi, green campus adalah sebuah konsep yang dijalankan suatu perguruan tinggi yang memprioritaskan praktik-praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan.
Beberapa inisiatif yang berhubungan dengan hal tersebut antara lain menggunakan sumber energi terbarukan, mempromosikan pengurangan sampah dan pemulihan, dan menerapkan pilihan transportasi ramah lingkungan. Selain itu, tata letak yang ramah lingkungan juga menjadi prioritas dalam konsep green campus, serta desain bangunan yang berkelanjutan.
Di luar negeri, istilah green campus mulai bergaung sejak akhir tahun 90-an dan implementasinya mulai marak ketika awal tahun 2000-an, ketika universitas mulai memprioritaskan kelestarian lingkungan dalam operasi dan kurikulumnya.
Konsep green campus pertama kali dipopulerkan oleh Association for the Advancement of Sustainability in Higher Education (AASHE) di Amerika Serikat. AASHE mulai mengidentifikasi dan melaporkan upaya keberlanjutan universitas pada tahun 2005 dengan meluncurkan Sustainability Tracking, Assessment & Rating System (STARS) yang menjadi pedoman bagi perguruan tinggi untuk mengukur kinerja mereka yang keberlanjutan.
Konsep green campus mulai mendapatkan daya tarik internasional pada akhir tahun 2000-an karena semakin banyak universitas di seluruh dunia mulai memprioritaskan kelestarian lingkungan dalam berbagai aktivitas dan kurikulum yang diterapkan.
Nah, di Indonesia, dalam upaya mendukung penerapan konsep green campus, Universitas Indonesia menetapkan UI GreenMetric World University Rankings pada tahun 2010, yaitu pemeringkatan universitas tahunan berdasarkan kinerja kelestarian lingkungannya.
Kriteria Green Campus
Untuk mengetahui apakah suatu institusi telah menerapkan konsep green campus atau belum, maka ada beberapa kriteria yang ditetapkan. Di Indonesia, ada 2 lembaga yang mengeluarkan kriteria green campus, yaitu Universitas Indonesia dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Kriteria Green Campus dari UI GreenMetric World University
UI GreenMetric World University adalah pemeringkatan universitas tahunan berdasarkan kinerja kelestarian lingkungannya. Diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan mengukur kinerja universitas dalam enam kategori utama, antara lain:
- Penataan dan infrastruktur: Kategori ini mengukur infrastruktur fisik dan lokasi kampus, termasuk hal-hal seperti efisiensi energi gedung, ruang hijau, dan pilihan transportasi.
- Energi dan perubahan iklim: Kategori ini mengukur upaya universitas untuk mengurangi jejak karbonnya dan mempromosikan energi terbarukan.
- Air: Kategori ini mengukur upaya universitas untuk menghemat air, termasuk hal-hal seperti daur ulang air dan pemanenan air hujan.
- Sampah: Kategori ini mengukur upaya universitas untuk mengurangi, mendaur ulang, dan membuat kompos sampah.
- Transportasi: Kategori ini mengukur upaya universitas untuk mempromosikan opsi transportasi berkelanjutan, seperti bersepeda dan transportasi umum.
- Pendidikan dan penelitian: Kategori ini mengukur upaya universitas untuk memasukkan keberlanjutan ke dalam kurikulum dan kegiatan penelitiannya.
Universitas diberi skor berdasarkan kinerja mereka di setiap kategori, dan skor tersebut kemudian digabungkan untuk menentukan peringkat keseluruhan. Untuk dianggap sebagai kampus hijau, universitas harus memiliki skor tinggi di semua kategori dan harus mampu menunjukkan kemajuan dalam inisiatif keberlanjutan.
Kriteria Green Campus dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Selain Universitas Indonesia, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (saat ini bernama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) juga menetapkan beberapa kriteria universitas untuk dianggap sebagai green campus. Kriteria tersebut meliputi:
- Pengelolaan energi dan air: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk menghemat energi dan air, termasuk hal-hal seperti penggunaan sumber energi terbarukan dan penerapan teknologi konservasi air.
- Pengelolaan limbah: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk mengurangi, mendaur ulang, dan membuat kompos sampah, termasuk hal-hal seperti menerapkan program pemilahan sampah dan mempromosikan daur ulang.
- Transportasi hijau: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk mempromosikan opsi transportasi berkelanjutan, seperti bersepeda dan transportasi umum.
- Bangunan dan infrastruktur hijau: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk merancang dan membangun bangunan dan infrastruktur dengan cara yang ramah lingkungan, seperti menggunakan bahan yang berkelanjutan dan menerapkan standar bangunan hijau.
- Pendidikan dan penelitian: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk memasukkan keberlanjutan ke dalam kurikulum dan kegiatan penelitiannya, seperti menawarkan kursus tentang kelestarian lingkungan dan melakukan penelitian tentang masalah lingkungan.
- Keterlibatan dan penjangkauan masyarakat: Kriteria ini mengukur upaya universitas untuk terlibat dengan masyarakat setempat dan mempromosikan kesadaran dan kelestarian lingkungan, seperti melalui program layanan masyarakat dan kampanye pendidikan publik.
Perguruan tinggi yang memenuhi kriteria tersebut mendapat pengakuan sebagai green campus oleh Kemenristekdikti sekaligus mendapatkan berbagai insentif dan dukungan. Oh ya, pengakuan tersebut tidak permanen ya! Jadi, perguruan tinggi wajib memenuhi seluruh kriteria yang ada untuk mempertahankan status green campus.
Green Campus di Indonesia
Penerapan green campus di Indonesia masih relatif baru dan masih dalam tahap pengembangan. Namun, beberapa universitas di Indonesia sudah mulai menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan dan keberlanjutan. Salah satu kampus di Indonesia yang telah menerapkan konsep green campus yaitu Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).
Penerapan Green Campus di UISI
Pusat green campus UISI yang berlokasi di Kampus C merupakan salah satu tempat pembelajaran dan penelitian yang sangat diminati oleh mahasiswa. Kampus C UISI sebelumnya merupakan area bekas tambang tanah liat PT Semen Indonesia yang sekarang beralih fungsi menjadi live laboratory mulai dari penanaman bahan baku, pengolahan, sampai penjualan.
Di lokasi tersebut, ada berbagai aktivitas yang mendukung green campus antara lain program pembelajaran dan penelitian berupa pengembangan greenhouse, urban farming, pengelolaan hasil yang diperoleh dari greenhouse menjadi produk yang siap dipasarkan, packaging dengan brand yang berkualitas, termasuk aktivitas pemasaran.
Untuk mempersiapkan packaging dan pemberian brand, UISI membuka kesempatan kolaborasi mahasiswa antar jurusan. Pemasaran produk juga bisa berkolaborasi dengan seluruh mahasiswa UISI dari berbagai departemen.
Selain pengolahan produk pangan, Kampus C UISI juga digunakan sebagai pusat pengelolaan pupuk kompos dan sampah organik. Minyak atsiri dari daun jeruk dan serai yang melimpah di sekitar kampus juga diteliti dan diproduksi. Mengenai isu energi, civitas UISI memanfaatkan minyak dari tanaman jarak sebagai energi pada motor penggerak mesin di industri.
Wah, komplit banget ya fasilitas pendukung implementasi green campus di UISI? Hal menarik yang berhubungan dengan implementasi green campus di UISI adalah peran aktif dari seluruh civitas akademika dalam melakukan berbagai aktivitas yang mendukung green campus.
Nah, dari aktivitas tersebut akhirnya memotivasi mahasiswa UISI untuk melakukan berbagai program kreativitas dan penelitian termasuk mengikuti kompetisi berbasis penelitian. Hasilnya, banyak lho mahasiswa UISI yang berhasil menorehkan prestasi dalam jenis kompetisi tersebut. Beberapa prestasi nasional yang diraih melalui proyek dan penelitian di Kampus C UISI, antara lain:
- Biskuit sorghum So Crezz, Juara 1 KMI Awards di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bidang Makanan dan Minuman
- Brownies Ingsum, Program Pendanaan Wirausaha Merdeka Universitas Ciputra
- Kecap Trembesi, Juara III Kompetisi Bisnis Universitas Andalas
Selain itu, masih ada juga berbagai pendanaan hibah penelitian skala nasional dari perusahaan maupun pemerintah. Menarik ya, Quipperian? Buat kamu yang penasaran dengan UISI, jangan lupa cek profilnya di website Quipper Campus ya!
Penulis: Mawardi Janitra
Editor: Tisyrin Naufalty Tsani