Kehadiran media sosial Instagram tampaknya membuat orang-orang semakin gemar berfoto ya Quipperian? Mungkin kamu juga termasuk orang yang senang membagikan momen di media sosial? Nah, karena tingginya minat untuk mengabadikan momen-momen terbaik dalam bentuk foto-foto yang estetik dan berkualitas tinggi, jasa fotografi pun kian menjamur.
Selain untuk eksis di media sosial dengan mengunggah foto-foto kece ala selebgram, kebutuhan akan foto-foto proper untuk kepentingan bisnis juga kian meningkat. Yup, hayooo ngaku siapa yang mudah tergiur liat foto-foto makanan yang cantik di Instagram?
Tentu, keberadaan sebuah platform online yang menyediakan jasa fotografi akan sangat membantu. Platform tersebut akan menjadi solusi bagi mereka yang kesulitan menemukan fotografer untuk berbagai kebutuhan. Salah satu platform yang sangat bisa diandalkan adalah Flashcation.id.
Jasa Fotografi untuk Berbagai Kebutuhan
Melalui Flashcation, kamu bisa mencari fotografer untuk segala macam kebutuhan. Misalnya, kamu bisa mencari fotografer di Flashcation baik untuk mendokumentasikan momen liburan pribadi, kelompok, maupun keluarga.

Mengabadikan momen liburan

Mengabadikan momen liburan
Jasa fotografi yang ditawarkan Flashcation juga meliputi dokumentasi untuk acara pra-pernikahan, pernikahan, wisuda, konser, pameran, dan lain sebagainya. Bagi para pelaku bisnis, bisa juga memanfaatkan layanan Flashcation untuk mengerjakan foto-foto komersial yakni iklan atau katalog produk. Jasa lainnya yang ditawarkan yakni foto cetak kanvas, edit/layout buku foto, gambar digital, edit foto, kursus foto group, dan asisten fotografi. Lengkap sekali bukan?
Asyiknya, Flashcation menjadi wadah bagi para fotografer bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Hingga saat ini, Flashcation menyediakan setidaknya 100 fotografer yang tersebar di mana-mana lho Quipperian!
Flashcation.id didirikan oleh Prita Raska, alumni LaSalle Collage Jakarta Jurusan Fotografi lulusan tahun 2018. Menurut Prita, Flashcation baru terbentuk idenya di Januari 2017. Pembentukan teknologi dilakukan pada Januari hingga Februari 2017. Setelah teknologi siap, ia melakukan perekrutan fotografer dari berbagai negara pada bulan Maret – April 2017.

Prita Raska
Flashcation pun mulai menjual jasa fotografi pada April-Mei 2017. Prita mengatakan pengembangan teknologi dan pengembangan partnership terus ditingkatkan hingga sekarang demi kenyamanan komunitas fotografer dan penjualan sesi foto.
Di tengah masa-masa Prita merintis bisnis tersebut, ia mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan Fotografi di LaSalle College Jakarta pada 2017. Harapannya saat menjalani pendidikan formal di bidang fotografi yakni dengan ilmunya, ia bisa menyusun standard operating procedure (SOP) untuk fotografer Flashcation dengan baik.
“Saya sangat senang bisa kuliah di Lasalle College karena walaupun sebentar saya mendapat ilmu yang sangat banyak dari dosen yang berkualitas,“ ujarnya melalui keterangan resmi.
Virtual Tour di Tengah Pandemi
Karena meningkatnya permintaan untuk mendokumentasikan private tour, Prita dan tim pun menambah lini bisnis yang diberi nama FlashVcation pada tahun 2019. Di akhir tahun 2019, FlashVcation menggarap program bernama “FOTOLOKA JELAJAH JEPRET JAKARTA” yang menyasar warga DKI Jakarta yang senang mengunggah foto tentang Jakarta di media sosial. Project tersebut tujuannya untuk membuat dokumentasi yang dapat mendorong pariwisata di DKI Jakarta dan dapat dijadikan bukti sejarah.
Namun, karena adanya pandemi, project tersebut delay dan akhirnya FlashVcation membuat Virtual Tour pada Juni-September 2020 lalu. Prita sempat diajak mengikuti kompetisi Jelajah Virtual oleh UNESCO dan Citi Foundation. “Karena saya menyukai fotografi akhirnya saya mengangkat tema Masuknya Fotografi di Batavia di era Woodbury and Pages, dengan judul “Jelajah Peradaban Cahaya”, dan saya menang untuk kompetisi ini,” katanya.
Rajin Ikut Seminar dan Pelatihan
Rupanya, selain belajar secara formal di LaSalle College Jakarta, Prita juga rajin mengikuti berbagai seminar dan pelatihan khususnya selama pandemi berlangsung. Selain itu, dia juga berbagi ilmu yang dimilikinya dengan memberikan seminar ke UMKM dan memberikan pelatihan singkat mengenai fotografi.
Untuk mendukung kelancaran bisnisnya, ia juga menggandeng UMKM dalam hal promosi produk dan masuk menjadi pengurus Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI). Eits, yang tak kalah penting, ia juga belajar langsung (mentoring) dengan para expert lho! Tentu, beberapa ahli yang jadi mentor adalah dosennya di LaSalle College Jakarta.
“Saya terinspirasi saat belajar History of Photography dengan Miss Nyoman, dan beberapa kali mentoring dengan Sir Bambang untuk terus berkarya dalam memajukan fotografi Indonesia,” kata penyuka foto yang merekam sejarah tersebut.
Kamu ingin berkiprah dan sukses di bidang fotografi seperti Prita Raska? Belajar fotografi secara otodidak tidaklah cukup, diperlukan studi formal (kuliah atau kursus bersertifikat) untuk mempelajari teknik-teknik fotografi secara profesional. Nah, kamu bisa mengasah skill fotografi di Program Fotografi LaSalle Jakarta. Terdapat pilihan program Diploma Fotografi dan Sertifikat Fotografi.
LaSalle College Jakarta menawarkan program fotografi yang komprehensif dengan kombinasi teori dan praktik untuk memenuhi standar yang tinggi di dunia fotografi profesional. So, kamu akan dipersiapkan untuk jadi seorang fotografer profesional!
Mahasiswa akan akan belajar tentang fotografi fashion, potret, periklanan, produk dan fotografi arsitektural. Mahasiswa juga belajar mengenai kamar gelap dan proses cuci cetak analog.
Di tahun pertama, mahasiswa akan dipersiapkan untuk menguasai ilmu dan keterampilan dasar fotografi dan kemampuan tingkat menengah. Pada tahun kedua, barulah mahasiswa mulai mengembangkan gaya dan ciri khas fotografi mereka masing-masing, dan dapat memilih bidang fotografi yang lebih spesifik.
Bukan cuma hal-hal teknik seputar fotografi lho yang diajarkan. Sambil menyusun portofolio, mahasiswa akan diberi pelajaran tentang aspek bisnis profesional dari dunia fotografi. Selain itu, mahasiswa juga bisa magang di studio fotografi atau fotografer yang sesuai dengan pilihan bidang mereka. Di akhir proses belajar, mahasiswa wajib membuat pameran dan buku portofolio akhir. Keren ya Quipperian?
Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com