Saat ini dunia sedang digemparkan oleh sebuah wabah yaitu Covid-19, penyakit infeksi karena virus Corona. Tahukah kamu, virus Corona yang dimaksud pada penyakit Covid-19 merupakan salah satu tipe di antara enam tipe virus Corona yang menyerang gangguan pada sistem pernapasan dan pneumonia akut. Virus ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok di akhir bulan Desember 2019.
Kini, virus Corona juga sudah menyebar di wilayah Indonesia. Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan perihal kasus 1 dan kasus 2 yang positif terjangkit virus ini. Hingga 15 Maret 2020, jumlah korban yang terinfeksi Corona di Indonesia telah mencapai 117 orang.
Melihat dampaknya yang begitu luas dalam skala global, WHO sebagai badan kesehatan dunia terus meng-update status persebaran virus Corona. Pada 30 Januari 2020, WHO menetapkan wabah Novel Corona Virus (Covid- l9) dalam keadaan darurat global. Yang terbaru, pada tanggal 11 Maret 2020 Sekjen WHO mengumumkan penetapan status pandemi atau penyakit dunia pada penyebaran virus Corona (Covid-19).
Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus Corona di tengah masyarakat, tiap lembaga dari berbagai sektor melakukan aksi tanggap darurat. Salah satu lembaga yang harus mengambil langkah cepat adalah lembaga pendidikan tinggi. Apa aja sih langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh lembaga pendidikan tinggi dalam menyikapi pandemi global virus Corona?
Nah, sebagai lembaga pendidikan tinggi, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) bertindak sigap dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Apa aja ya treatment yang dilakukan kampus ini dalam menangani virus Corona? Kita cek di artikel Quipper Blog berikut ini, yuk!
Langkah-langkah mencegah penyebaran virus Corona
1. Penangguhan perjalanan
Melihat begitu meluasnya penyebaran virus Corona, seluruh mahasiswa UKRIDA dihimbau untuk melakukan penangguhan perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara yang terdampak Covid-I9.
Selain itu, bagi mahasiswa yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri (terutama negara-negara yang termasuk red-alert) diharapkan untuk membatasi interaksi dengan civitas akademika lainnya maupun anggota keluarga selama 14 (empat belas) hari sejak kepulangannya ke Indonesia.
2. Memanfaatkan sistem e-learning
UKRIDA memiliki keunggulan pada sarana sistem pembelajaran, yaitu program e-Learning. Mata kuliah berbasis e-Learning ini dapat diterapkan oleh semua mahasiswa pada tiap jenjang pendidikan, tergantung pada kesiapan sarana dan prasarana yang tersedia.
Nggak cuma itu, kampus ini juga menyediakan skema pembelajaran blended system, lho! Jadi program pembelajaran ini memadukan antara pertemuan face to face di dalam kelas dan sistem online sesuai dengan sistem kredit semester dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS) UKRIDA. Dengan begitu, pelaksanaan program belajar masih bisa berlangsung dengan efektif. Keren banget, bukan?
3. Mengampanyekan pola hidup sehat
Salah satu penyebab utama tersebarnya virus Corona adalah pola hidup yang tidak sehat. Untuk itu, UKRIDA sebagai lembaga pendidikan tinggi turut berkontribusi dalam mengampanyekan pola hidup sehat.
Para mahasiswa dihimbau untuk melakukan perilaku hidup sehat dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun atau alcohol based-handrub, menerapkan etiket batuk, mengonsumsi makanan sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh, dan meminimalkan kegiatan dari keramaian yang kurang diperlukan.
Tiap unit kerja kampus juga dihimbau untuk aktif melakukan upaya kewaspadaan terhadap Covid-I9 dengan melakukan penyebaran informasi atau literasi kesehatan tanpa menimbulkan kepanikan, berkoordinasi dengan cleaning service agar lebih sering membersihkan tempat yang sering terpegang tangan dengan disinfektan, serta menjaga higiene diri dan sanitasi lingkungan di berbagai tempat.
Selain melakukan tindakan antisipatif di ruang lingkup kampus, UKRIDA juga melakukan kontribusi tindakan sigap terhadap penyebaran virus Corona kepada masyarakat umum, lho! Pada tanggal 5 Maret 2020, Dr. dr. Wani Devita Gunardi, Sp.MK (K) selaku Rektor UKRIDA berkesempatan untuk menjadi pembicara pada kegiatan sosialisasi Virus Corona di lingkungan sekolah dan tempat ibadah.
Dalam kesempatan ini, Dr. dr. Wani Devita Gunardi, Sp.MK (K) menjelaskan tentang virus Corona dan bagaimana cara pencegahannya. Menurut Beliau, salah satu cara pencegahan yang terpenting adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar, makan makanan yang bersih dan bergizi, sesering mencuci tangan dengan sabun atau handrub berbasis alkohol, khususnya ketika atau setelah berpergian dari luar.
Kerennya lagi, Beliau juga menyampaikan pesan untuk tidak panik dengan adanya pemberitaan perihal penyebaran virus Corona serta tetap menjaga pola hidup yang bersih dan sehat. Sepakat banget deh, guys! Treatment awal yang harus kita lakukan adalah menjaga kestabilan psikis. So, jangan panik, terus beraktivitas, dan jangan lupa hidup sehat!
Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com
[sc name=”qc-top-articles-banner” ]