Ini 5 Alasan Mahasiswa Hukum Sebaiknya Ikut Program Magang, Ternyata Manfaatnya Banyak!

Magang untuk mahasiswa hukum mungkin bukan kegiatan yang familiar, apalagi banyak kampus yang nggak menjadikan program magang sebagai kegiatan wajib di perkuliahan. Padahal, Quipperian tau nggak sih kalau kegiatan magang punya banyak manfaat lho! Yuk simak 5 alasan mengapa mahasiswa hukum harus ikut program magang.

5 alasan mahasiswa hukum harus ikut program magang

1. Cocok untuk kamu yang galau dengan pilihan peminatan

Di tingkatan tertentu, mahasiswa hukum akan memilih bidang peminatan. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera yang dapat memilih bidang peminatan Hukum Pidana, Hukum Bisnis, atau Hukum Konstitusi dan Legisprudensi. Bidang peminatan yang kamu pilih ini akan dipelajari lebih dalam hingga nantinya mendapatkan gelar Sarjana Hukum.

Lalu apa hubungannya dengan magang? Dengan mengikuti program magang, kamu akan mendapatkan gambaran nyata dari bidang-bidang yang menjadi pilihan peminatanmu nanti. Kerja magang nggak hanya membantu mahasiswa yang bingung menentukan pilihan peminatannya tapi juga untuk mahasiswa yang telah memilih bidang peminatan. Lho kok bisa? Tentu bisa dong! Lewat program magang yang sesuai dengan bidang peminatanmu, kamu jadi bisa lebih yakin terhadap bidang yang dipilih.

2. Selaras dengan program pemerintah

Beberapa waktu lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia meluncurkan kebijakan yang disebut dengan Kampus Merdeka. Program magang adalah salah satu kegiatan yang mendapatkan sorotan dari program pemerintah ini. 

Pada kebijakan Kampus Merdeka, program magang akan dirancang sedemikian rupa sebagai bagian dari kompetensi mahasiswa. Jadi, sangat mungkin semua program studi akan mewajibkan mahasiswanya untuk ikut serta dalam program ini.

3. Bisa jadi bekal untuk bekerja, jadi lakukan dengan sungguh-sungguh

Tahukah kamu kalau ternyata banyak perusahaan atau firma hukum yang cenderung memilih pelamar yang sudah berpengalaman? Lalu, gimana yang fresh graduate? Pengalaman di sini bukan berarti untuk mereka yang sudah punya rekam jejak bekerja aja lho, tetapi juga kerja magang. Oleh karena itu, kerja magang saat menjadi mahasiswa menjadi penting karena bisa menjadi modal awal kamu untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa hukum saat mengikuti praktik kerja magang seperti ikut terlibat dalam riset atau pencarian data, mendalami dan membaca hasil riset, memberikan masukan hingga ikut andil dalam investigasi bisnis atau uji tuntas (due diligence). 

Tingkat kesulitan pekerjaan yang akan kamu hadapi saat magang tentunya bisa berbeda-beda tergantung kemampuanmu di bidang hukum. Jika kamu melakukan magang di semester akhir, tentu kamu akan terlibat lebih banyak pekerjaan karena sudah menyelesaikan berbagai mata kuliah, termasuk memilih bidang peminatan. Hal ini tentu akan berbeda dengan mahasiswa tingkat awal dengan bekal teori yang masih sedikit.

Oh iya, selain membuka lowongan pekerjaan biasanya perusahaan juga menerima magang sebagai salah satu cara berburu talenta. Jadi bukan nggak mungkin jika kamu akan diprioritaskan untuk bekerja di perusahaan tempatmu magang saat lulus kuliah nanti. 

Lulusan jurusan hukum ternyata nggak selalu jadi pengacara. Baca artikel ini untuk tahu 7 profesi lain yang menanti lulusan bidang hukum!

4. Kesempatan emas untuk memperluas jaringan dan relasi

Poin ini nggak kalah pentingnya nih Quipperian! Selain aktif berorganisasi, kerja magang ternyata bisa menjadi salah satu cara untuk memperluas jaringan dan relasimu. Hal ini tentu akan berguna banget saat Quipperian sudah memulai karier di bidang hukum. Untuk itu, pilihlah tempat magang yang memiliki kredibilitas yang baik di bidangnya. 

Firma hukum, perusahaan, dan lembaga yang memiliki reputasi baik tentunya nggak akan asal menerima anak magang. Nah, untuk itu penting bagi kamu memilih kampus hukum yang juga memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik, seperti STH Indonesia Jentera. 

Jika berkuliah di STH Indonesia Jentera, kamu nggak perlu pusing lagi mencari tempat magang saat kuliah hukum. Kampus para pembaharu hukum ini memiliki kerja sama dengan banyak perusahaan, firma hukum, dan institusi sebagai mitra magang. Tentunya kerja sama ini dapat dijalin karena reputasi kampus dan mahasiswa STH Indonesia Jentera yang terkenal baik. Kalau sudah begini, jangan sampai kamu sia-siakan kesempatan ini deh!

Ingin kuliah hukum? Berikut 6 tips memilih kampus hukum yang berkualitas.

5. Kegiatan berfaedah untuk mengisi waktu 

Karena program magang bagi mahasiswa hukum sering kali bukan kewajiban dari kampus, akhirnya banyak yang melakukan kerja magang di saat liburan maupun sebelum wisuda. Umumnya, kerja magang yang dilakukan saat waktu libur hanya berlangsung sekitar 1-3 bulan tergantung dengan kebijakan perusahaan atau instansi terkait. Waktu yang lebih panjang bisa diberikan bagi mahasiswa tingkat akhir atau yang sedang menunggu jadwal sidang akhir maupun wisuda.

Nah, jika kebijakan Kampus Merdeka yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah diimplementasikan oleh seluruh kampus maka lamanya periode magang bisa mencapai 2 semester atau setara dengan perkuliahan 40 SKS. Wow!

[videopress 7QnjjsNv]

Quipperian sekarang sudah tahu kan, ternyata program magang punya banyak keuntungan bagi mahasiswa hukum. Untuk itu, jika kamu tertarik untuk kuliah di jurusan hukum maka sebaiknya kamu mencari kampus yang telah menjadikan program magang sebagai bagian dari kurikulum kuliah. Salah satu kampus yang harus ada dalam daftar kampus pilihanmu adalah STH Indonesia Jentera

Kampus para pembaharu hukum ini menjadikan program magang sebagai salah satu mata kuliah pada semester 7 dengan bobot 6 SKS. Selama melakukan magang, mahasiswa diharapkan bisa mengimplementasikan secara langsung berbagai ilmu dan teori yang telah didapatkan sewaktu perkuliahan di kelas. Program magang di STH Indonesia Jentera dirancang agar mahasiswa memiliki pengalaman tentang dunia kerja, khususnya di bidang hukum, seperti profesi advokat, konsultan hukum, peneliti, jurnalis hukum, dan lain-lain.

STH Indonesia Jentera sendiri telah membangun kerja sama dengan berbagai instansi, lembaga, dan institusi untuk mendukung program magang mahasiswanya. Mitra magang STH Indonesia Jentera antara lain; firma hukum Assegaf Hamzah & Partners (AHP), Badan Keahlian DPR RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), konsultan pajak Danny Darussalam Tax Center (DDTC), dan hukumonline.com.

Masih ada mitra lainnya yaitu Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum APIK serta Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP). Nggak cukup itu aja ternyata, ada mitra magang lain mulai dari Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (LBHM), firma hukum Lubis Ganie Surowidjodjo (LGS), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), serta Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).

Selain menjadikan magang sebagai program wajib bagi mahasiswa, ternyata STH Indonesia Jentera juga memiliki metode belajar yang unik dan nggak bikin bosan. Paduan antara teori, studi kasus, dan berbagai proyek individu maupun kelompok tentu akan memperkaya kemampuan mahasiswanya. Nggak lupa, STH Indonesia Jentera juga mengajak mahasiswa untuk melakukan kunjungan lapangan dan diskusi ke berbagai institusi yang memiliki keterkaitan dengan materi ajar.

Seru banget ya program dan metode kuliah yang ada di STH Indonesia Jentera. Kalau begini, Quipperian pasti jadi ingin bergabung dengan kampus keren ini. Pantau terus informasi terkait STH Indonesia Jentera di Quipper Campus supaya kamu nggak tertinggal informasi penting seperti pendaftaran kampus dan beasiswa.

 

Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com

Lainya Untuk Anda

Rahasia Kuliah Gratis & Pengalaman Keren? Cek Beasiswa Djarum Foundation!

Fakultas Farmasi: Cocok Buat Kamu yang Suka Sains, Penasaran Sama Obat, dan Mau Jadi Peneliti Keren di Dunia Kesehatan!

Gratis Kuliah S1 di Korea? Daftar GKS Aja!