Sekolah Sungai, Sebuah Gagasan untuk Penanggulangan Banjir dari Jurusan Teknik Sipil Unjani

Image source : pixabay.com

Quipperian, tahu sendiri kan, sejak lama masyarakat di Nusantara sudah akrab dengan sungai. Hal ini tidak lepas dari kondisi geografis Indonesia yang dialiri berbagai sungai. Bahkan, Pulau Kalimantan menjadikan sungai sebagai jalur transportasi utama dalam aktivitas sehari-hari. 

Eksistensi sungai bagi masyarakat sangat penting. Selain transportasi, sungai dipakai untuk pertanian, irigasi, hingga keperluan rumah tangga seperti mencuci baju, mandi, BAB, dan sebagainya. 

Namun, bagaimana sekarang? Kondisi sungai sekarang sangat memprihatinkan, dan sudah banyak dicemari oleh limbah. Khususnya sungai-sungai yang ada di perkotaan, airnya sudah tidak jernih lagi. Banyak lho contohnya! Lihat saja kondisi Sungai Ciliwung di Jakarta, Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan Sungai Citarum di Jawa Barat.

Nah, Quipperian, ternyata masih ada harapan untuk sungai-sungai supaya bersih kembali seperti dulu kala. Quipperian bisa simak ulasan berikut ini.

Interaksi Manusia dengan Sungai

Sekarang, bisa dibilang kesadaran manusia untuk menjaga sungai sudah sangat menurun. Seperti telah disebutkan, sungai-sungai sekarang sudah penuh dengan sampah dan terkontaminasi dengan bermacam limbah. 

Saat kemarau, sungai jadi kering dan menyisakan banyak sampah, bahkan sampai berton-ton lebih. Ketika musim hujan, sungai meluap dan banjir pun melanda. Setelah banjir surut, maka lumpur yang bercampur dengan limbah menumpuk di setiap tempat. Pastinya, semua orang akan jadi kerepotan. Quipperian tentu tidak mau kan mengalami kejadian seperti itu?

Quipperian bisa melihat sendiri kondisi Sungai Cilember di Kota Cimahi pada Agustus tahun lalu. Sungai ini benar-benar berisiko karena menyimpan potensi bencana banjir. 

Kenapa bisa begitu? Salah satunya karena masyarakat kurang sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan sungai. Nah, Quipperian yang baik dan cerdas harus peduli dengan lingkungan, ya!

Gagasan Sekolah Sungai Cimahi

Namun, tidak semua orang cuek dengan kondisi sungai yang mengkhawatirkan lho! Ada juga beberapa pihak yang peduli dengan kelestarian sungai ini. Contohnya, para mahasiswa dari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani). Mereka menggelar workshop untuk penyusunan kurikulum pembelajaran Sekolah Sungai Cimahi di kampus Unjani. Hebatnya lagi, dalam pelatihan tersebut melibatkan juga unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, hingga para praktisi. 

Lalu, apa yang dimaksud Sekolah Sungai Cimahi? Sekolah Sungai Cimahi merupakan sekolah dengan model pembelajaran interaktif terhadap masyarakat dan pihak-pihak terkait masalah banjir. Tujuannya sebagai alat penyambung jarak antara pemerintah dan masyarakat. Sekolah Sungai Cimahi ini digagas oleh Jurusan Teknik Sipil Unjani dan bekerja sama dengan Politeknik Negeri Bandung.  

Rencananya, model pembelajaran sekolah Sungai Cimahi ini bersifat 40% tatap muka dan 60% praktik. Melalui sekolah Sungai Cimahi, diharapkan agar masalah banjir khususnya di Kota Cimahi dan lebih luas lagi di DAS Citarum bisa segera diatasi.

Sekolah Sungai Berpotensi Jadi Gerakan Masif

Sekolah Sungai Cimahi pada dasarnya baru berupa gagasan atau rencana. Seperti yang dikatakan oleh Ariani Budi Safarina, selaku penggagas kegiatan Sekolah Sungai Cimahi. Menurutnya, Sekolah Sungai Cimahi muncul atas keprihatinan banjir yang terjadi di daerah Melong dan Cilember yang sudah jadi langganan tiap musim hujan datang. 

Jauh sebelum itu, sejak tahun 2016, Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR juga telah mendorong penyelesaian masalah sungai dengan mendirikan Sekolah Sungai Indonesia untuk berbagai daerah. Namun sayangnya, Sekolah Sungai yang digadang bisa menjadi solusi utama menghadapi berbagai persoalan sungai belum juga terlaksana hingga saat ini. Padahal, Sekolah Sungai bisa menjadi gerakan yang masif, baik dari masyarakat hingga pemangku kebijakan. 

Sekolah Sungai Cimahi bisa menjadi salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat agar mau memahami sungai. Bahkan, secara jangka panjang, sekolah ini seharusnya bisa menumbuhkan rasa mencintai sungai.

Sekolah Sungai yang ada sekarang hanya sekedar gerakan dalam bentuk relawan yang peduli dengan sungai. Namun, gerakan ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar, bahkan pejabat pun boleh ikut. Quipperian yang peduli dengan sungai juga dengan tangan terbuka bakal disambut jika ingin bergabung.

Apabila Sekolah Sungai Cimahi ini segera dibentuk maka akan ada ruang untuk menjadikan sungai-sungai di Kota Cimahi bersih dan lestari. Dimulai dari sungai di Cimahi, maka akan berlanjut ke daerah-daerah lain di Jawa Barat seperti aliran Sungai Citarum. Nah, kalau sudah semakin besar gerakannya, secara bertahap bisa sampai tingkat Nasional. 

Kalau sudah begitu, sungai di Indonesia jadi bersih semua karena warganya sudah sadar dan mencintai sungai. Yuk, kita doakan dan terus dukung agar segera terwujud dalam waktu dekat, ya Quipperian!

 

Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com

Lainya Untuk Anda

Rahasia Kuliah Gratis & Pengalaman Keren? Cek Beasiswa Djarum Foundation!

Fakultas Farmasi: Cocok Buat Kamu yang Suka Sains, Penasaran Sama Obat, dan Mau Jadi Peneliti Keren di Dunia Kesehatan!

Gratis Kuliah S1 di Korea? Daftar GKS Aja!