Sadarkah kamu jika selama ini jenis makanan tertentu bisa tahan lebih lama berkat teknik pengemasan dan pengawetan yang baik? Berkat adanya makanan yang bisa tahan lama, kita pun lebih mudah menyiapkan stok makanan selama harus lebih banyak beraktivitas di rumah saja seperti sekarang ini!
Kondisi pandemi Covid-19 membuat beberapa negara sempat menerapkan lockdown dan Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini membuat masyarakat semakin banyak melakukan aktivitas di rumah saja. Tentunya keberadaan stok makanan penting sekali untuk mengurangi aktivitas keluar rumah.
Nah, jenis makanan tertentu ternyata dapat diolah sedemikian rupa agar lebih tahan lama. Untuk itu, kamu juga perlu mengetahui bagaimana menjaga stok bahan makanan agar tetap awet dan tidak menyebabkan masalah baru ketika dikonsumsi. Masalah yang bisa timbul dari makanan tidak layak misalnya keracunan karena sudah expired. Sebagai gambaran awal mengenai pentingnya mengetahui teknik pengemasan dan pengawetan makanan yang tepat akan dijelaskan pada uraian di bawah ini, yuk simak!
Pentingnya Teknik Pengemasan dan Pengawetan Makanan
Mengapa teknik pengemasan dan pengawetan makanan itu penting dipelajari? Inilah beberapa alasannya:
1. Menambah umur simpan makanan
FYI, setiap jenis makanan memiliki usia penyimpanannya masing-masing, biasanya durasi tersebut berhubungan dengan kandungan air yang dimiliki tiap-tiap jenis bahan. Semakin kurang kadar airnya maka semakin berpotensi untuk memiliki usia penyimpanan yang lama. Namun, kandungan air bukanlah satu-satunya faktor penentu panjangnya usia penyimpanan ya, masih ada faktor-faktor lain yang berperan untuk menentukan keawetan bahan pangan tersebut, misalnya suhu dan pH.
Faktor-faktor tersebut kemudian dikaji lebih lanjut melalui pendekatan ilmiah sehingga ditemukanlah metode pengemasan dan pengawetan yang tepat dan aman untuk menambah usia penyimpanan berbagai jenis makanan. Sehingga tidak mengherankan jika saat ini kamu bisa dengan mudah menemukan sayuran dan daging yang diimpor dari luar negeri yang dijual di supermarket. Selain itu, dengan berkembangnya teknik pengemasan dan pengawetan makanan yang baik membuat para astronot yang menjalankan misi di luar angkasa tidak harus mengalami kelaparan bahkan mereka bisa menikmati makanan dengan aneka rasa.
So, dengan adanya metode pengemasan dan pengawetan bahan makanan yang tepat, bahan makanan juga dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama dan sangat membantu ketika aktivitas kita sangat terbatas, atau salah satunya saat diterapkan kebijakan lockdown di masa pandemi.
2. Menambah nilai jual bahan makanan
Setelah proses panen, bahan makanan akan didistribusikan ke pasar-pasar untuk dijual atau disimpan terlebih dahulu di dalam gudang penyimpanan. Saat sampai ke tangan konsumen, bahan makanan tersebut harus tetap dalam kondisi baik dan layak dikonsumsi, maka dari itu diperlukan penanganan yang tepat selama proses penyimpanan dan distribusi.
Bayangin aja bagaimana kerugian yang dialami ketika bahan-bahan makanan tersebut tidak bisa dipertahankan kondisinya untuk waktu yang lebih lama? Sangat mungkin jika sebelum sampai ke tangan konsumen bahan-bahan tersebut sudah busuk atau sudah tidak layak dikonsumsi. Maka dari itu, teknik penyimpanan dan pengawetan makanan dapat mempertahankan bahkan menambah nilai jual suatu bahan makanan.
3. Mencegah kerusakan makanan
Kerusakan makanan adalah perubahan karakteristik suatu bahan pangan baik secara fisik maupun struktur kimianya menjadi tidak normal. Misalnya perubahan pada rasa, aroma, warna, atau jika diuji lebih lanjut maka bisa sampai pada perubahan komponen kimia penyusunnya seperti lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan lain sebagainya. Bahan makanan yang rusak dapat mengeluarkan bau yang tidak sedap, kemudian mulai terjadi pertumbuhan jamur, dan nilai gizinya berubah secara drastis dengan dampak yang merugikan bagi tubuh jika dikonsumsi.
Nah, dengan perkembangan teknik penanganan bahan makanan saat ini, resiko kerusakan sudah bisa teratasi. Banyak inovasi-inovasi yang dikembangkan terkait hal ini salah satunya adalah pemanfaatan sinar gamma untuk menghambat pertumbuhan mikroba penyebab kerusakan bahan makanan. Teknologi ini sudah dimanfaatkan Indonesia ketika mengirimkan bantuan bahan pangan kepada korban gempa Nepal pada tahun 2015 lalu lho!
4. Berjaga-jaga untuk kondisi darurat
Kondisi darurat yang menyebabkan kesulitan bahan makanan tentunya tidak dapat diperkirakan kapan datangnya, karena itu stok bahan pangan harus selalu tersedia. Seperti telah disebutkan sebelumnya, contoh dekat terkait kondisi ini adalah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Dampak dari status pandemi menyebabkan semua kegiatan manusia menjadi terbatas karena harus mengurangi kegiatan di luar rumah. Sekolah ditutup, perkantoran menerapkan kebijakan kerja dari rumah, hingga perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain pun dibatasi. Berkat teknik penyimpanan, pengemasan, dan pengawetan makanan yang baik, setidaknya masyarakat tidak akan terlalu merasa khawatir tentang stok bahan makanan, bukan?
Belajar Teknik Pengemasan dan Pengawetan Makanan
Setelah mengetahui pentingnya mengetahui teknik pengemasan dan pengawetan makanan yang baik tentunya kamu mulai melihat seperti apa prospek masa depan seputar dunia pangan. Ternyata urusan pangan tidak sesederhana itu karena akan berdampak ke banyak hal salah satu yang paling penting adalah kesehatan. Perlu pengetahuan khusus untuk mengembangkan berbagai teknik pengawetan dan pengemasan makanan sehingga tidak mungkin jika kamu melakukan penelitian sendiri tanpa bimbingan dan sarana yang memadai untuk hal tersebut.
Jika kamu tertarik untuk mendalami dunia pangan, mulai dari teknik pengemasan, pengawetan, hingga manajemen produksi untuk menghasilkan bahan pangan yang layak dikonsumsi, maka Jurusan Teknologi Agroindustri di Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) adalah tempat belajar yang cocok untukmu.
(Baca juga: Yuk Kuliah di Perguruan Tinggi Milik BUMN, Ini Keuntungannya!)
Mahasiswa Jurusan Teknologi Agroindustri Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) diharapkan mampu membuat keputusan manajerial di bidang agroindustri, ahli dalam bidang pengelolaan proses, dan memiliki kemampuan berkolaborasi yang baik. Untuk mencapai kemampuan tersebut, maka mahasiswanya disiapkan berbagai fasilitas pendukung mulai dari ruang kelas yang nyaman hingga berbagai laboratorium pendukung yang akan membuat proses belajarmu terasa lebih menyenangkan. Kurikulum yang diterapkan di UISI juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan di dunia industri, sehingga mata kuliah yang kamu pelajari nantinya tidak akan ada yang sia-sia.
Sebagai gambaran awal terkait mata kuliah yang akan kamu pelajari di Jurusan Teknologi Agroindustri Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) antara lain Manajemen Agroindustri, Mikrobiologi Pangan, Teknologi Pengemasan dan Pengawetan, dan masih banyak lagi. Jadi gimana, Quipperian? Tertarik kuliah di Jurusan Teknologi Agroindustri Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) ?
Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di campus.quipper.com