
Tim Robotika UI (Sumber: http://robotics.ui.ac.id/wp-content/uploads/sites/24/2015/09/xDSC_0395.jpg.pagespeed.ic.7P5i9lnyTe.jpg)
Di luar unit-unit kegiatan mahasiswa yang tercatat di Dekanat, ternyata mahasiswa UI juga punya komunitas-komunitas independen lho! Mulai dari yang kecil-kecil guyub sampai yang besar berprestasi internasional. Hampir semua minat dan bakat mahasiswa bisa dikembangkan di kampus kebanggaan Indonesia yang satu ini. Yuk Quipperian kita simak apa saja komunitas-komunitas itu.
Tak Pernah Berhenti Belajar – Komunitas di Bidang Sains
Lagi-lagi ada wadah buat mereka yang tidak habisnya berpikir dan berkarya melalui ‘kepintarannya’. Selain fakultas-fakultas tempat mahasiswa belajar dan UKM yang fokus memfasilitasi ide-ide dan kreasi saintifik mahasiswa, ternyata ada juga beragam komunitas yang berdedikasi ke bidang-bidang sains tertentu.
Salah satu yang cukup terkenal adalah Tim Robotika UI (TRUI) atau biasa disebut juga UI Robotics. Berawal dari perlombaan robotika yang hanya diikuti mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, TRUI akhirnya berkembang menjadi sebuah organisasi yang anggotanya berasal dari seluruh mahasiswa di UI. Kegiatan yang dilakukan TRUI meliputi event perlombaan, pelatihan untuk para anggota, dan riset di bidang robotika.
Pada tahun 2011, tim Inxscopoda dari TRUI berhasil memenangkan medali perak dari The 13th International Robot Olympiad 2011 (IRO). Robot yang menjadi juara pada perhelatan tersebut adalah robot pelacak telecontrolled yang berfungsi sebagai robot pembantu penanganan bencana. Bahkan robot ini dapat mengangkat benda atau memindahkan manusia dari reruntuhan dan bergerak di daerah yang tidak stabil. Keren banget kan?
Tidak hanya tentang robot, UI juga punya komunitas yang fokus di dunia kelautan. Komunitas bernama Sigma-B yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Biologi ini sering mengadakan perjalanan studi ke laut. Selain akademik, mereka juga melakukan rekreasi diving lho! Di samping dua komunitas itu, kalau Quipperian berkunjung ke setiap fakultas, akan menemukan lebih banyak lagi komunitas-komunitas yang concern pada topik-topik tertentu.
Bergaya dan Berbudaya – Komunitas di Bidang Seni
“Mahasiswa nyeni itu keren!” ada anggapan seperti itu yang pasti membuat Quipperian tertarik mencoba mendalami budaya dan seni agar makin eksis dan makin banyak cara menikmati kehidupan. Di Universitas Indonesia ada sejumlah komunitas yang bisa menjadi wadah para mahasiswa untuk bergaya sekaligus berbudaya.
Dengan semboyan “Membuat Sastra Lebih Berjiwa”, sekelompok mahasiswa Fakultas Psikologi dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya membentuk sebuah komunitas bernama Langit Sastra (LS). Komunitas ini aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk berbagai aktivitas seru seperti karya on the spot, yaitu aktivitas berupa games menulis karya yang didampingi oleh seorang fasilitator. Ada pula aktivitas bedah buku-buku yang recommended, sedang hits, atau buku-buku bagus yang jarang orang tahu.
Jalan-jalan ke pagelaran seni dan malam apresiasi sastra tak ketinggalan dilakukan komunitas ini. Mereka bahkan sempat mengeluarkan majalah sendiri yang bernama Katajiwa. Namun sayang, majalah ini sedang vakum di dua tahun terakhir. Mungkn Quipperian mau masuk ke komunitas ini dan menghidupkan kembali majalahnya?
Ada pula komunitas seni khusus untuk mendalami gamelan Jawa. Seta Kresna Wirama adalah nama komunitas tersebut yang aktif melakukan latihan rutin setiap hari Sabtu di ruang Gamelan Jawa Gedung IX FIB UI. Dan tidak hanya tentang Indonesia, ada pula komunitas AKIPA yang menyediakan wadah untuk mereka yang gandrung dengan anime dan manga Jepang. Kegiatan rutin AKIPA di antaranya nonton bareng film animasi Jepang, workshop dan lomba menggambar manga, kelas bahasa Jepang, dan saling tukar informasi tentang berita terbaru anime, manga, atau Jepang secara umum.
Di bidang produksi kreatif, tak ketinggalan Diafragma UI sebagai komunitas fotografi UI. Komunitas ini kerap mengadakan pelatihan, hunting foto, dan pameran karya-karya anggotanya. Ada pula Cleansound Studio sebagai komunitas filmmaker indie yang juga sering mengadakan workshop, pembuatan film, dan nonton bareng. Anak-anak UI pastinya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa mengembangkan diri melalui komunitas-komunitas seni ini.
Semangat Berbagi Ide – Komunitas Wadah Berdiskusi
Quipperian pasti familiar dengan TED (Technology, Entertainment, Design), sebuah lembaga yang memfasilitasi konferensi santai di mana pakar-pakar dari seluruh dunia dan dari berbagai bidang menyampaikan ilmunya dengan menyenangkan. Nah di UI ada sebuah komunitas TED independen yang bernama TEDxUI. Di sini, mahasiswa dapat belajar mengorganisasi sebuah event besar dan bersinggungan langsung dengan pakar-pakar di Nusantara.
Pada Mei 2016 lalu, TEDxUI menghadirkan beberapa pembicara top seperti Rhenald Khasali, guru besar Fakultas Ekonomi Bisnis yang berbagi tentang pentingnya sharing economy sebagai wujud baru dari gotong royong di perekonomian moderen. Ada pula Rafi Putra Arriyan, lulusan Fakultas Ilmu Komputer juga pendiri flip.id yang berbicara tentang bagaimana perusahaan start-up juga berperan sebagai sebuah komunitas yang berupaya menyelesaikan permasalahan masyarakat. Tak ketinggalan Feby Ramadhani lulusan FISIP UI jurusan Komunikasi yang memaparkan bagaimana investasi pada pemberdayaan wanita dapat membuka potensi tak terbatas di negara berkembang seperti Indonesia.
Selain TEDxUI, Lentera Filsafat juga turut meramaikan bursa pertukaran ide dari segi fillsafat. Diskusi filsafat yang terbuka untuk umum diadakan rutin dengan mengundang orang-orang yang ahli di bidangnya. Ada pula komunitas Shout Out, sebuah speaking club yang membicarakan berbagai topik hangat dalam bahasa Inggris sehingga para anggota dapat menambah wawasan sekaligus memperlancar kemampuan berbahasa Inggris dengan kawan yang sama-sama mulai dari nol.
Dan satu lagi yang tak kalah menariknya, di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya ada Toko Buku Cak Tarno yang mulanya adalah toko buku di dekat stasiun UI, tempat di mana mahasiswa dan dosen mencari buku, ngobrol santai, hingga akhirnya terjadi diskusi-diskusi hangat. Di toko buku yang juga disebut Cak Tarno Institute itu kini sering juga diadakan diskusi kecil-kecilan seperti diskusi tentang tokoh komedi fiktif “Mukidi” bersama Prof. Sarlito W. Sarwono (almarhum), guru besar Fakultas Psikologi.
Meskipun banyak komunitas yang tersedia, namun geliat aktivitas komunitas-komunitas tersebut sangat fluktuatif di mana beberapa sempat vakum dan beberapa tetap aktif. Hadirnya mahasiswa-mahasiswi baru tentunya akan membawa warna dan semangat baru untuk komunitas-komunitas ini. Pokoknya sekali masuk UI, Quipperian nggak bakal menyesal dengan segala saluran passion-nya deh!
Penulis: Naufal Umam
Referensi:
http://www.anakui.com/komunitas/
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=4&n=0&date=2015-11-01
https://caktarno.wordpress.com/agenda/
http://robotics.ui.ac.id/about-trui/
https://www.youtube.com/user/TEDxTalks