Apa yang terlintas di pikiran Quipperian saat mendengar Provinsi Papua? Mungkin tidak banyak hal yang kalian ketahui dibandingkan dengan ibukota Jakarta yang menjadi episentrum pembangunan Indonesia dan seringkali diberitakan media nasional.
Provinsi yang resmi menjadi bagian dari NKRI pada 1963 yang awalnya bernama Irian Jaya ini, memang tidak sepopuler kota-kota lainnya yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, bahkan Sulawesi. Namun, pemerintah berkomitmen untuk terus memaksimalkan potensi Provinsi Papua agar dapat sejajar dengan provinsi lainnya. Upaya ini bertujuan untuk turut mewujudkan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, khususnya sila ke-lima dengan menciptakan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Pemerintah menyadari pentingnya pendidikan untuk kemajuan sebuah daerah. Nah, salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah yaitu dengan mendirikan Universitas Cenderawasih (Uncen) sebagai universitas negeri yang diharapkan mampu mengakomodasi kebutuhan pendidikan di Papua.
Uncen menawarkan beberapa keunggulan untuk jadi universitas pilihan Quipperian, loh. Yuk, simak 3 alasan utama mengapa Uncen layak jadi kampus pilihanmu dalam Quipper Video Blog ini.
Kampus dengan Progres Menjanjikan
Dari ribuan daftar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia, Universitas Cenderawasih masuk dalam kategori universitas yang mampu meningkatkan kualitas pendidikannya. Di antaranya melalui infrastruktur yang memadai, tenaga pengajar yang mumpuni, dan partisipasi lulusan yang berperan aktif dalam pembangunan Papua dari tahun ke tahun.
Keputusan Badan Akreditasi Nasional Penguruan Tinggi, Nomor: 662/SK/BAN – PT/Akred/PT/VII/2015 menyatakan bahwa Uncen telah terakreditasi sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan peringkat B (Baik) pada 2015, yang berlaku sampai dengan lima tahun ke depan.
Sementara itu, Uncen menduduki peringkat 288 pada level nasional dan 18.162 pada level internasional. Peringkat ini berhasil menunjukkan kualitas Uncen yang lebih unggul dari universitas negeri lainnya di Indonesia, di antaranya Universitas Tidar Magelang dan Universitas Tadulako Palu, berdasarkan data dalam laman Webometrics yang dirilis pada Juli 2016 lalu.
Uncen juga berusaha meningkatkan kualitas tenaga pengajar. Salah satunya dengan menyelenggarakan tes Tools od Engagement Project (TOEP) dan Tes Kemampuan Dasar (TKDA) sebagai syarat penerimaan dosen tetap Uncen untuk memenuhi standar dosen dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan kebijakan DIKTI.
Lulusan Uncen juga diberikan kuota prioritas dalam berbagai lowongan pekerjaan, khususnya di Provinsi Papua dan Papua Barat. Oleh karena itu, banyak alumni Uncen yang berkarya sebagai PNS di lingkungan pemerintah daerah dan karyawan swasta di berbagai perusahaan.
Keunikan Alam dan Budaya Papua yang Tersohor
Menghabiskan masa kuliah selama 4 tahun di kota Jayapura akan memberikan Quipperian kesempatan untuk menikmati alam Papua yang sudah tersohor sampai ke penjuru dunia itu. Bukan hanya wisata bahari, kalian juga akan dimanjakan dengan pemandangan gunung, lembah, pantai, dan laut yang masih terjaga kelestariannya di tengah kota.
Selain itu, kearifan lokal masyarakat Papua yang unik dijamin akan mengundang decak kagum Quipperian yang berasal dari luar Papua. Keberadaan suku-suku Papua yang masih menjunjung tinggi adat dan budaya menjadi identitas masyarakat yang terbukti tak hilang tergerus modernisasi dan arus urbanisasi. Apalagi, Papua terkenal sebagai provinsi yang penuh toleransi, loh. Masyarakat dari berbagai ras, suku, dan agama sebagai pendatang di bumi Cenderawasih ini justru akan merasa nyaman hidup di tengah perbedaan.
Jika selama ini banyak yang mengeluhkan biaya transportasi pesawat ke Papua yang memang tergolong mahal, Quipperian justru akan diuntungkan dengan menjadi mahasiswa Uncen. Papua tidak hanya akan menawarkan pendidikan yang kalian butuhkan, tetapi kenangan yang tidak akan terlupakan.
Tempat yang Tepat bagi Agen Perubahan
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kutipan inspirasional dari Bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, mengingatkan Quipperian betapa pentingnya peran pemuda dan pemudi Indonesia untuk membawa semangat perubahan. Akan tetapi, kadang Quipperian lupa bahwa yang perlu dibangun Indonesia bukan hanya daerah yang berada dekat dengan ibukota Jakarta, tetapi juga daerah yang jauh dari pandangan mata.
Papua adalah salah satu provinsi yang termasuk dalam kategori daerah 3T, yaitu tertinggal, terdepan, dan terluar. Artinya, pembangunan Papua tergolong lambat dan indeks pembangunan manusia pun cenderung rendah. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan peran generasi muda Indonesia di Papua, sehingga pembangunan hanya terfokus pada kota-kota besar saja.
Keadaan ini mendorong pemerintah pusat dan daerah berusaha menciptakan program yang mampu membawa perubahan bagi Papua dalam semua sektor, termasuk pendidikan. Dengan menjadi mahasiswa Uncen, Quipperian berkesempatan untuk menjadi agen perubahan untuk Papua yang lebih baik. Mengembangkan berbagai ide untuk membangun masyarakat di Papua melalui ilmu pengetahuan adalah contoh peran seorang agen perubahan yang sebenarnya menjadi tujuan dasar pendidikan.
Sebagai rumah bagi 1.300 suku yang tersebar dalam 34 provinsi di Nusantara, mempraktikkan 6 agama yang berbeda, dan menggunakan 740 bahasa daerah, Indonesia membutuhkan partisipasi aktif kaum muda untuk bersedia membangun negara kepulauan terbesar di dunia ini. Oleh karena itu, peran Quipperian diperlukan untuk mengatasi masalah kompleks yang dihadapi masyarakat di daerah yang kurang maju, seperti di Provinsi Papua
Bergabung bersama dengan Uncen dan berkomitmen untuk berprestasi membawa nama harum Uncen adalah nilai yang seharusnya menjadi motivasi Quipperian untuk turut memajukan perguruan tinggi negeri di Timur Indonesia.
Penulis: April Sirait
Referensi
