Hai Quipperian! Kali ini kalian akan diajak untuk membaca testimoni para mahasiswa Universitas Jember, loh. Hal ini bertujuan untuk menambah ketertarikan Quipperian akan kemegahan kampus Tegalboto. Lantas, seperti apa ya testimoni para mahasiswa tersebut?
Agustin Pratiwi
Agustin Pratiwi merupakan salah satu mahasiswi Universitas Jember, Prodi S1 Sastra Inggris. Prodi ini berada dalam lingkup Fakultas Ilmu Budaya. Saat ini, Agustin berada di semester 7, yaitu dua semester akhir menjelang sidang skripsi. Untuk menuju kampus, ia selalu mengendarai motor karena jarak antara rumah dan kampus tidak terlalu jauh.
Sebagai salah satu mahasiswa Universitas Jember, Agustin selalu berusaha untuk mengisi waktu luangnya dengan hal-hal yang bermanfaat. Contohnya, jika ada jam kosong, Agustin akan mengisinya dengan membaca buku di perpustakaan dan menyelesaikan setiap tugas yang telah diberikan oleh dosen. “Jika ada waktu luang, aku dan teman-teman biasanya berkumpul di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas dari dosen atau sekadar membaca buku,” ungkap Agustin pada tim Quipper Video Blog.
Saat ditanya tentang kebanggaannya menjadi mahasiswa Universitas Jember, inilah jawaban Agustin, “Aku sangat bangga bisa menjadi mahasiswi Sastra Inggris, Universitas Jember karena apa? Dulu kan gedung prodi aku terletak di pojokan, sehingga terkesan lebih kecil dibandingkan gedung prodi lain di Fakultas Ilmu Budaya.
Seiring berjalannya waktu, Prodi Sastra Inggris semakin berbenah, sehingga kemegahan itu semakin tampak dari luar. Hal yang lebih membuat aku bangga adalah kebersamaan dengan seluruh warga Sastra Inggris, baik mahasiswa maupun dosen.
Jika aku diminta mendeskripsikan lebih jauh mengapa aku bangga, mungkin aku tidak bisa berkata apa-apa lagi karena kebanggaan itu meliputi keseluruhan.” Itulah ungkapan Agustin yang tentu mewakili ungkapan kebanggaan mahasiswa lainnya terhadap kampus mereka.
Niti Rahayu
Niti Rahayu merupakan salah satu mahasiswi Universitas Jember, Prodi THP (Teknologi Hasil Pertanian), Fakultas Pertanian. Saat ini, Niti berada di semester 7, yaitu dua semester akhir menjelang kelulusannya. Sehari-hari, ia tinggal bersama saudaranya di daerah Tegalbesar, Jember.
Untuk menuju kampus, Niti selalu mengendarai motor karena jarak antara tempat tinggalnya dan kampus tidak terlalu jauh. Gadis kelahiran Ambon ini mengaku tertarik kuliah di Jember karena udaranya yang dingin dan biaya hidup yang murah.
“Saat pertama kali masuk kampus Universitas Jember, aku merasa takjub karena terasa sangat sejuk dan indah. Hal itu berbeda sekali dengan kota aku di Ambon. Selain itu, biaya hidup di sini sangat murah. Untuk sewa kos, harganya setengah dari di Ambon. Jika di Ambon harga kos hampir Rp 500.000/bulan, di sini hanya Rp 200.000/bulan, sudah lengkap dengan wifi,” tutur Niti.
Waktu luangnya selalu ia isi dengan hal-hal yang bermanfaat, contohnya menyelesaikan tugas-tugas kuliah, baik di perpustakaan maupun di tempat kos teman. Beban mata kuliah yang diterima ada yang terbilang berat, yaitu mencapai 9 SKS. Oleh karena itu, ia harus pandai dalam mengatur jadwal kuliah, belajar, dan bersantai.
Menurut Niti, kampus Universitas Jember memiliki fasilitas yang lengkap dan mumpuni, jika dibandingkan dengan universitas di kota lain. “Universitas Jember ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, berbeda dengan universitas-universitas lain.”
Ketertarikan Niti pada kota Jember juga dilatrbelakangi oleh keramahan para penduduknya (dalam hal ini para mahasiswa). “Di awal kedatangan aku di Jember, aku tidak langsung betah. Aku sempat ingin pulang ke Ambon. Tapi, seiring berjalannya waktu aku semakin betah di sini karena mahasiswanya sangat ramah.”
Saat ditanya tentang kebanggaannya menjadi mahasiswa Universitas Jember, beginilah jawabannya. “Aku di sini, mengikuti UKM PSM (Paduan Suara Mahasiswa) Fakultas Pertanian. Setiap tahun, Universitas Jember menggelar kompetisi antar mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Bangga karena Universitas Jember mampu memfasilitasi setiap mahasiswanya untuk berkreasi. Kebanggaan lain adalah fasilitas pertanian di fakultas aku sangat lengkap, sehingga memudahkan para mahasiswanya dalam menyelesaikan setiap tugas.”
Niken Ayu Alfian
Niken Ayu Alfian merupakan mahasiswi Universitas Jember yang berasal dari Banyuwangi. Niken masuk Universitas Jember pada tahun 2014, di Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Saat ini, Niken berada di semester 5. Setiap hari, ia mengendarai motor untuk menuju ke kampus.
Di Jember, Niken mengontrak rumah bersama satu orang temannnya. Menurutnya, harga sewa kontrakan di daerah kampus terbilang murah jika dibandingkan dengan Malang dan Surabaya.
Jika ditanya tentang kebanggaan menjadi mahasiswa Universitas Jember, beginilah jawaban Niken, “Aku bangga menjadi mahasiswa Universitas Jember karena fasilitas dan pengajarnya mumpuni. Fasilitas di sini sangat lengkap, terlebih di program studi aku.
Selain itu, para pengajar di fakultas aku juga banyak yang Profesor, sehingga ilmu pertanian yang aku dapatkan tidak kalah dengan universitas lain. Sebagai kampus yang terletak di daerah pertanian, Universitas Jember memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan universitas lain di bidang pertaniannya.
Aku pernah membandingkan laporan penelitianku dengan mahasiswa pertanian dari universitas lain. Setelah membaca laporan mereka, alangkah bangganya aku, ternyata laporanku jauh lebih bagus dari laporan mereka, baik dari sistematika maupun kelengkapan isi. Materi yang aku dapatkan juga jauh lebih lengkap. Hal itulah yang membuat aku mamin bangga menjadi mahasiswa Agroteknologi, Universitas Jember.”
Nah, itulah beberapa testimoni mahasiswa dari Universitas Jember. Dari testimoni tersebut, Quipperian dapat menarik kesimpulan, bahwa Universitas Jember layak dijadikan pilihan utama SBMPTN maupun SNMPTN. Bijak-bijaklah dalam memilih kampus. Selamat berjuang dan selamat memilih.
Penulis: Eka Vian
Referensi
Wawancara Langsung Mahasiswa UNEJ:
- Agustin Pratiwi
- Niti Rahayu
- Niken Ayu Alfian