Begini Testimoni Mereka yang Kuliah di Institut Teknologi Kalimantan

Quipperian, kamu tentunya punya kesan dan pesan tersendiri selama belajar di suatu tempat. Begitupun teman-teman kamu. Setiap orang punya kesannya masing-masing, sesuai dengan apa yang dialaminya. Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan juga merasakan demikian, empat tahun yang dilalui untuk menjadi seorang sarjana pasti meninggalkan kesan tersendiri. Bahasa kerennya saat ini adalah testimoni. Mau tahu apa saja testimoni mereka yang saat ini sedang berkuliah di Institut Teknologi Kalimantan? Yuk ikuti bahasannya di bawah ini!

Dessy, Teknik Sipil 2012

Dengan alasan: “Kenapa harus di institut lain, kalau di Kalimantan ada”, Dessy akhirnya memilih Institut Teknologi Kalimantan sebagai kampus untuk melanjutkan studinya. Dessy mahasiswi prodi Teknik Sipil angkatan 2012 yang juga berdarah Kalimantan ini tidak meragukan kualitas pendidikan di Institut Teknologi Kalimantan, karena kampus ini pun merupakan asuhan langsung dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya yang kualitasnya sudah mumpuni.  

Berbekal beasiswa yang didapatkannya di kampus ITK, Dessy termotivasi untuk mengabdi pada masyarakat selama berkuliah atau ketika telah lulus nanti. Mahasiswi berhijab ini merasa senang sekaligus bangga bisa menjadi saksi mata bagaimana perkembangan kampus tercintanya dari mulai dirinya ditempatkan di Surabaya kemudian dipindahkan ke Kalimantan pada tahun 2015 silam.

Berperan di dalam Keluarga Mahasiswa ITK (KM ITK), Dessy mengaku tak semua mahasiswa diberi kesempatan untuk menjadi pembuka jalan seperti dirinya. Bahkan, organisasi mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan lahir lebih dahulu ketimbang gedung perkuliahannya. Berada di dalam ITK dan turut andil membangun kampus tercintanya dirasakan sebagai sesuatu yang dapat membangun karakternya baik ketika menjadi mahasiswa ataupun jika nanti studinya telah selesai.

Darmarita Perdana, Perencanaan Wilayah dan Kota 2014

Darmarita Perdana atau akrab dipanggil Dana memilih Institut Teknologi Kalimantan karena ketertarikannya pada bidang teknik. Meskipun awalnya Dana mengaku tidak mengetahui bahwa institut teknik telah ada di Kalimantan, namun akhirnya Dana tetap memilih ITK sebagai kampus pilihannya karena Dana berkesempatan mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah selama empat tahun. Dana sempat mengalami masa-masa berkuliah di gedung ITS karena saat itu gedung ITK di Balikpapan belum selesai pembangunannya.

Menurut Dana, menjalani masa perkuliahan di Institut Teknologi Kalimantan menjadikan dirinya struggle menghadapi sesuatu. Bagaimana tidak? Beban perkuliahan di kampus ini kualitasnya bisa disamakan dengan institut teknologi yang ada di Pulau Jawa. Mulai dari mata kuliahnya, praktikumnya, beban SKSnya dan juga kualitas dosennya. Belum lagi kebanyakan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan adalah laki-laki, jadi banyak sekali penyesuaian yang Dana alami.

Bisa dikatakan ketika proses perkuliahan mulai dipindahkan ke kampus yang ada di Balikpapan, mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan harus mulai beradaptasi kembali dengan terbatasnya fasilitas. Bahkan listrik, air, dan layanan laboratorium juga masih terbatas dikarenakan semuanya masih dalam tahap pembangunan dan penyempurnaan. Proses penempaan diri inilah yang menyebabkan hanya orang-orang tangguh dan hebat yang bisa melewati tahapan tersebut.

Diky Herfandi, Teknik Mesin 2015

Diky merupakan mahasiswa angkatan pertama yang merasakan kuliah di kampus Institut Teknologi Kalimantan Karang Joang, Balikpapan, setelah tiga angkatan sebelumnya merasakan tahun-tahun pertama mereka di Surabaya.

Menjadi salah satu bagian di kampus ini adalah suatu hal yang sangat luar biasa dan merupakan pengalaman hidup yang yang tidak terlupakan bagi Diky. Hal ini dikarenakan Institut Teknologi Kalimantan merupakan salah satu dari empat institut teknik negeri di Indonesia (ITB, ITS, ITK, dan ITERA). Bahkan nantinya, kampus ini akan menjadi perguruan tinggi terbesar se-Asia Tenggara  walau saat ini Institut Teknologi Kalimantan baru memiliki dua gedung perkuliahan dan gedung yang ketiga masih dalam tahap pembangunan.

Diky tetap merasa enjoy kuliah di kampus ini walau menurutnya letak kampus bagaikan di tengah hutan, karena kanan dan kiri gedung kampus masih merupakan hutan dan letaknya yang terbilang jauh dari pusat kota Balikpapan. Meski begitu, Institut Teknologi Kalimantan terus melakukan perbaikan dan pembangunan setiap harinya. Jadi Quipperian tidak perlu kaget jika berkunjung ke kampus ini karena setiap harinya ada saja pekerja yang tak kenal lelah membangun kampus Institut Teknologi Kalimantan.

Walau dari segi infrastruktur dan fasilitas, kampus ini belum sepenuhnya baik, tetapi dengan terbatasnya fasilitas yang ada di kampus bukan menjadi halangan bagi mahasiswa untuk berkreasi, berkarya, dan berinovasi. Hal ini juga didukung dengan dosen-dosen muda yang mampu menghasilkan karya luar biasa dan siap bersaing dengan kampus lain dalam hal prestasi. Semangat ini pulalah yang menular kepada mahasiswa-mahasiswanya.

Diky mengaku bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada rekan mahasiswa maupun dosen yang telah mengikuti kompetisi bahkan hingga ke luar Pulau Kalimantan untuk membawa prestasi bagi kampus. Diky sangat yakin bahwa Institut Teknologi Kalimantan akan menjadi kampus yang besar, penuh dengan prestasi, dan terbaik di Indonesia atau bahkan dunia.

Quipperian, bagaimana kesan kamu setelah membaca testimosi dari mahasiswa tersebut? Kesimpulannya adalah, ternyata menempuh proses pendidikan di suatu tempat memang meninggalkan kesan yang mendalam bagi seseorang ya. Terutama kebanggaan dan semangat untuk terus memajukan nama baik almamater. Lantas, bagaimana dengan kesan kamu selama bersekolah di tempatmu?

Penulis: Anggi Presti Adina

Lainya Untuk Anda

Rahasia Kuliah Gratis & Pengalaman Keren? Cek Beasiswa Djarum Foundation!

Fakultas Farmasi: Cocok Buat Kamu yang Suka Sains, Penasaran Sama Obat, dan Mau Jadi Peneliti Keren di Dunia Kesehatan!

Gratis Kuliah S1 di Korea? Daftar GKS Aja!